Bagaimana
jaring laba-laba yang sudah kuat itu bisa lengket dan mempertahankan
kelengketan itu pada kondisi lembap? Para ilmuwan menjawabnya.
Tidak semua laba-laba dapat membuat jaring. Tapi, setiap laba-laba
dapat menghasilkan benang sutera yang dihasilkan oleh dua kelenjar
dalam perut yang mengeluarkan protein di bagian belakang tubuh
laba-laba. Helaian serat protein ini sangat tipis, tapi sangat kuat.
Ilmuwan-ilmuwan dari University of Akron di Ohio, Amerika Serikat,
melakukan uji coba untuk mencari tahu zat yang disimpan laba-laba
untuk memproduksi benang sutra ini. Profesor dari University of Akron
Ali Dhinojwala, Kandidat Doktor Vasav Sahni, dan Profesor Biologi Todd
Blakledge ingin mengetahui zat yang membuat jaring laba-laba jadi
lengket.
Penelitian mereka menunjukkan zat tersebut terbuat dari polimer
yang kental dan elastis. Kekentalan dan elastisitas membantu laba-laba
menangkap serangga yang terbang dengan cepat. Mangsa pun terjebak di
jaring hingga laba-laba dapat melahap mereka.
Dhinojwala membandingkan zat tersebut seperti permen karet karena
keduanya sama-sama dapat terus direntangkan. Uniknya lagi, jaring
tersebut tidak kehilangan kelengketan meskipun lembap. Ternyata,
kelembapan diperlukan untuk mempertahankan elastisitas jaring. Tanpa
kelembapan yang memberi sifat elastis, jaring laba-laba akan mudah
hancur.
“Yang dilakukan laba-laba adalah evolusi terbaik. Mereka selamat dengan memanfaatkan alam secara efektif,” kata Dhinojwala.
Sebagian besar laba-laba adalah hewan pemangsa. Mereka menunggu
mangsa lewat sambil bersembunyi. Bahkan ada yang bisa menyamarkan
tubuhnya di atas tanah atau pohon.
Beberapa laba-laba mengeluarkan bisa, misalnya laba-laba Latrodectus mactan.
Setelah mangsa terjebak dalam jaring, laba-laba mendekat dan
menusukkan taringnya untuk melumpuhkan dan memasukkan enzim pencerna ke
dalam tubuh mangsanya.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Jadi,
enzim pencernaan sangat membantu dalam proses makan, enzim ini membantu
menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Saat bagian dalam tubuh
mangsa sudah berubah menjadi cairan, laba-laba menghisapnya beserta
hancuran organ si mangsa.
Ada juga laba-laba yang memiliki rahang yang kuat. Jadi, setelah
mangsa terperangkap dalam jaring, laba-laba merusak dan meremuknya
dengan rahang dan taringnya itu dan kemudian baru dihisap.
Laba-laba penenun punya cara lain melumpuhkan mangsa. Mereka dapat
membungkus mangsanya dengan lilitan benang sutra. Ini diperlukan jika
mangsa memiliki alat pertahanan yang berbahaya, seperti lebah. Cara
membungkus ini juga dilakukan laba-laba untuk menyimpan mangsanya
sambil menuggu waktu yang tepat untuk makan.
Sumber: care2.com NationalGeographicIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar