
Kevin Warwick dan Ben Whalley di University of Reading, Inggris, menggunakan sel-sel
otak tikus untuk mengendalikan sebuah
robot beroda sederhana. Robot biasanya dikendalikan oleh
microchip yang terhubung ke papan sirkuit, tapi robot ini sangat berbeda. Sekitar 300.000
neuron tikus ditempatkan dalam sebuah wadah yang sebelumnya telah diberi nutrisi dan
antibiotik
serta suhu yang sesuai untuk menjaga kelangsungan hidup neuron tikus
tadi. Neuron-neuron ini saling berkoneksi satu sama lain dan
menghasilkan aktivitas listrik yang terhubung ke 80 elektroda. Tegangan
yang dipicu oleh neuron ditampilkan dan dianalisis pada layar
komputer.