Sebuah tim yang dipimpin seorang peneliti
North Carolina State University telah menunjukkan bahwa perangkat surya
berbasis gel air – “daun artifisial” – dapat bertindak seperti sel
surya untuk menghasilkan listrik. Temuan ini membuktikan konsep untuk
membuat sel surya yang lebih dekat meniru alam. Tehnologi ini juga
memiliki potensi untuk menjadi lebih murah dan lebih ramah lingkungan
dibandingkan perangkat standar saat ini: sel surya berbasis silikon.
Perangkat
yang bisa ditekuk ini terdiri dari gel berbasis air diinfus dengan
molekul peka cahaya – para peneliti menggunakan tanaman klorofil pada
salah satu eksperimen – disanding dengan elektroda berlapis bahan
karbon, seperti nanotube karbon atau grafit. Molekul peka cahaya menjadi
“bergairah” oleh sinar matahari untuk menghasilkan listrik, mirip
dengan molekul tanaman yang merasa bergairah mensintesis gula untuk
tumbuh, kata Dr Orlin Velev, Profesor Invista Kimia dan Biomolekuler Rekayasa dan memimpin penulisan makalah, dipublikasikan secara online dalam Journal of Materials Chemistry, mendeskripsikan generasi baru dari sel surya.
Velev
mengatakan bahwa tim peneliti ini berharap untuk “belajar bagaimana
meniru bahan dengan sifat yang memanfaatkan energi surya.” Walaupun
molekul peka cahaya sintetik dapat digunakan, Velev mengatakan secara
alami memperoleh produk – seperti klorofil – juga mudah terintegrasi
dalam perangkat ini karena matriks gel airnya.
Sekarang
mereka telah membuktikan konsep ini, Velev mengatakan para peneliti
akan bekerja untuk menyempurnakan perangkat fotovoltaik berbasis air,
membuat mereka bahkan lebih menjadi seperti daun asli.
“Langkah
berikutnya adalah untuk meniru mekanisme regenerasi diri yang ditemukan
di dalam tanaman,” kata Velev. “Tantangan lain adalah untuk mengubah
gel berbasis air dan molekul peka cahaya untuk meningkatkan efisiensi
sel surya.”
Velev bahkan membayangkan
masa depan di mana atap dapat ditutup dengan lembaran lunak berupa sel
surya daun buatan yang menghasilkan listrik.
“Kami
tidak ingin terlalu berjanji pada tahap ini, selama efisiensi perangkat
masih relatif rendah dan masih ada jalan panjang sebelum ini dapat
menjadi teknologi praktis,” kata Velev. “Namun, kami percaya bahwa
konsep biologis yang terinspirasi perangkat ‘lunak’ untuk pembangkit
tenaga listrik di masa mendatang memberikan alternatif bagi teknologi
keadaan-solid saat ini.”
Para peneliti
dari Air Force Research Laboratory dan Universitas Chung-Ang di Korea
turut menulis penelitian. Studi ini didanai oleh Air Force Research
Laboratory dan Departemen Energi AS. Karya ini merupakan bagian dari
program nanoteknologi seluruh universitas Negara Bagian North Carolina,
Nano@NC State.
Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler Negara Bagian North Carolina adalah bagian dari universitas College of Engineering.
daun buatan yang bisa memproses sinar matahari dan air menjadi energi seefisien daun asli.
Pada
ajang National Meeting of the American Chemical Society, peneliti dari
MIT mengumumkan keberhasilan mereka dalam membuat daun artifisial yang
terbuat dari bahan-bahan yang stabil dan tidak mahal, tapi memiliki
sifat seperti daun asli.
Daun artifisial
menggunakan sinar matahari untuk memecah air menjadi hidrogen dan
oksigen yang dapat dipakai untuk menciptakan listrik.
Meskipun
sifatnya mirip, jangan harap rupanya seperti daun natural. Daun
artifisial ini dibuat dari silikon dan berbagai katalis yang memacu
reaksi kimia untuk menghasilkan listrik. "Dengan ditempatkan dalam
segalon air dan diletakkan di bawah sinar matahari, daun buatan ini
dapat menyediakan listrik untuk keperluan mendasar di rumah," jelas Dr.
Daniel Nocera
Daun ini bukan daun pertama yang
bisa menirukan proses fotosintesis. Tapi percobaan-percobaan berikutnya
menghasilkan daun yang terbuat dari bahan-bahan tidak stabil dan mahal
serta tidak tanah lama. Nocera dan tim yang dipimpinnya membuat daun
artifisial dari bahan yang tidak mahal dan umum, seperti nikel dan
kobalt. Di laboratorium mereka, daun artifisial berukuran kartu remi
dapat bertahan selama 45 jam tanpa penurunan kinerja.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/03/daun-artifisial-tirukan-proses-fotosintesis
http://www.faktailmiah.com/2010/09/25/meniru-alam-daun-artifisial-berbasis-air-menghasilkan-listrik.html
Terimakasih atas informasinya :) semoga sukses slalu .. Ditunggu informasi menarik selanjutnya :) senang berkunjung ke website anda, terimakasih. sekali lagi thanks.
BalasHapusSelamat malam, salam kenal nih kak.. mampir ya, blognya bagus banget nih templatenya, isinya juga keren-keren, penuh info penting dan bermutu, keep posting ya kaka ^^
BalasHapusHadir kembali berkunjung dihari yang indah dan cuaca yang cerah ini, terimakasih teman karena selalu berbagi info menarik yang ter up to date, keep blogging!!
BalasHapussudah beberapa hari saya mencari berita seperti ini, dan akhirnya.. akhirnya ketemu!! terimakasih nih ya? postingannya sangat berharga bagi saya, thanks gan!
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat sekali, makasih ne ya!! beritanya bagus banget dan sangat menarik di baca siang ini. Ijin share juga ya, terimakasih sekali lagi.
BalasHapusSebentar lagi hari raya idul adha akan tiba, jangan lupa puasa arafah bagi yang muslim, semoga tahun ini membawa berkah dan kebahagiaan. Keep posting, gan..
BalasHapusSemua postinga artikelnya sangat menarik untuk di simak, mohon kunjungi juga website kami, kami tunggu. terima kasih. :D
BalasHapusnice post, kawan.. jangan lupa kunjungan baliknya ya?? saya tunggu, terimakasih. Hhihihihihihi
BalasHapusdari air jadi listrik? wah hebat
BalasHapus