Sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut Lepidopter. Serat sutera yang berbentuk filamen dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah Bombyx Mori.
Dalam
pembentukan kepompong, dua helai filamén halus yang dihasilkan oleh
kedua kelenjar sutera, dilekatkan oleh serisin yang melapisi
masing-masing filamen, disemprotkan melalui spineret sebagai filamen
gemda. Filamen ganda tersebut mempunyai kehalusan 1,75 – 4 denier,
disusun tanpa terputus, membentuk deretan lengkungan berbentuk angka 8
menjadi satu kepompong dengan panjang filamen sampai 3500 m.
Kelenjar sutera pada ulat sutera terdiri dari posterior, reservoir, dan anterior seperti terlihat pada gambar 25
Ulat
sutera mengeluarkan benang sutera dan bekerja dari dalam, menambah
lapisan demi lapisan. sehingga membentuk lapisan pelindung yaitu
kepompong. Pembentukan kepompong berlangsung selama 2 hari dan kemudian
ulatnya beubah menjadi pupa didalam kepompong. Dalam waktu kira-kira 1
minggu, pupa tersebut akan berubah menjadi kupu-kupu dan keluar dari
kepompong dengan cara mengeluarkan suatu larutan bersifat basa, yang
akan melunakkan kepompong sehingga kupu-kupu dapat keluar. Kupu-kupu
betina lebih besar dari kupu-kupu jantan, keduanya tidak dapat makan
atau terbang dan dapat hidup selama. 1-4 hari untuk bertelur. Kupu-kupu
betina dapat bertelur sampai sebanyak 500 butir.
SERAT SUTERA
Bentuk dan komposisi serat
Komposisi sutera mentah adalah sebagai berikut :
Fibroin (serat) .............…76 %
Serisin (perekat) ............. 22 %
Lilin ................................ 1,5%
Garam-garam mineral .....0,5%
Fibroin
dan serisin kedua-duanya adalah protein yang tidak mengandung belerang.
Susunan kimianya berbeda dan sifat-sifat fisikanyapun berbeda pula.
Serisin
Serisin
adalah protein albumin yang tidak larut dalam air dingin, tetapi
menjadi lunak didalam air panas dan larut didalam larutan alkali lemah
atau sabun. Serisin menyebabkan serat sutera mentah pegangannya. kaku
dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama pengerjaan mekanik.
Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup,
serisinnya harus dihilangkan, biasanya dilakukan dengan pemasakan
didalam larutan sabun. Dalam pamasakan ini lilin dan garam-garam mineral
ikut dihilangkan.
Fibroin
Fibroin
adalah protein yang tidalk larut didalam alkali lemah dan sabun.
Protein terdapat didalam zat-zat hidup dan mungkin merupakan bagian yang
terpentiug. Protein merupakan molekul rantai yang dibentuk oleh
gabumgan asam-asam amino membentuk rantai polipeptida.
Hidrolisa polipeptida akan menghasilkan satuan-satuan asam amino. Asam
amino adalah suatu senyawa yang mempunyai gugus-gugus asam maupun basa
yang terikat pada atom karbon yang sama dan mempunyai rumus NH2CHRCOOH. ·
Perbedaan antara bermacam-macam protein ditimbulkan oleh variasi gugus samping R yang terikat pada rantai utamanya.
Telah
dikenal lebih dari 20 asam amino dengan gugus samping yang
berbeda-beda, sehingga memungkinkan banyak sekali variasi susunan
polipeptida.
Fibroin terutama tersusun oleh asam-asam amino sebagai berikut :
Glisin dengan gugus samping-H ........... 43,8%
Alanin dengan gugus samping-CH3 ....... 26,4%
Serin dengan gugus samping-CH2OH .......12,6%
Tirosin dengan gugus samping-CH2C6H4OH ..... 10,6%
Sisanya. terdiri dari asam-asam amino yang lain.
Filamen
sutera mentah terdiri dari dua serat fibroin yang taerbungkus didalam
serisin. Lebar filamen tidak rata dan menunjukan banyak ketidakrataan
permukaannya seperti garis-garis dan lipatan-lipatan. Setiap filamen
sutera mentah mempunyai penampang lintamg hampir lonjong dan dua serat
berbentuk segitiga terletak didalamnya dengan salah satu sisi dari
masing-masing serat terletak bardekatan.
Sifat-sifat serat
Sifat-sifat fisika
Dalam
keadaan kering kekuatan serat sutera 4 - 4,5 gram per denier dengan
mulur 20 - 25 persen dan dalam keadaan basah kekuatannya 3,5 - 4,0 gram
per denier dengan mulur 25 - 30 persen. Serat
sutera dapat kembali kepanjang semula setelah mulur 4 persen, tetapi
kalau mulurnya lebih dari 4 persen pemulihamnya lambat dan tidak kembali ke panjang semula.
Moisture
regain sutera meitah 11 persen, tetapi setelah dihilangkan serisinnya
menjadi 10 persen. Sifat khusus dari sutera adalah bunyi gemerisik
(scroop) yang timbul apabila serat saling bergesekan. Sifat ini bukan
sifat pembawsaan sutera, tetapi merupakan hasil pengerjaan dengan
larutan asam encer, yang mekanismenya belum diketahui. Berat jenis
sutera mentah 1,33 dan sutera yang telah dihilangkan serisinnya 1,25.
Untuk
mengimbangi kehilangan 'berat serisin, sutera."diberati" dengan cara
merendamnya didalam larutan ggaram-garam timah dalam asam. Pemberatan
juga mengembalikan pegangan dan sifat menggantung kain sutera. Tetapi
dengan adanya ion-ion logam akan mengurangi kekuatan serat dan
mempercepat kerusakan serat karena sinar matahari.
Sifat-sifat kimia
Seperti protein-protein lain sutera bersifat amfoter dan menyerap asam dan basa dari larutan encer.
Sutera
mempunyai titik iso elektrik 3,6. Sutera tidak mudah diserang oleh
larutan asam encer hangat, tetapi larut danrusak didalam asam kuat.
Dibanding dengan wol, sutera kurang tahan asam tetapi lebih tahan alkali
meskipun dalam konsentrasi rendeh, pada suhu tinggi akan terjadi
kemunduran kekuatan. Suterataham terhadap semua pelarut organik, tetapi
larut didalam kuproamoniumhidroksida dan kupri etilena diamina.
Sutera
kurang tahan terhadap zat-zat oksidator dan sinar matahari dibandingkan
dengan serat selulosa atau serat buatan, tetapi lebih tahan terhadap
serangan secara biologi dibanding dengan serat-serat alam yang lain.
sumber: http://firtanahadi.blogspot.com/2011/03/tugas-serat-sutera-sutra.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar