Teknologi Alien Di Piramida
Alien mungkin telah membantu membangun Piramida Giza, kata arkeolog universitas Kairo.
Kepala
Departemen Arkeologi Universitas Kairo, Dr Ala Shaheen pada bulan
Desember 2010 telah mengatakan kepada khalayak bahwa mungkin ada
benarnya teori bahwa alien membantu orang Mesir kuno membangun piramida
tertua, Piramida Giza.
Lebih
lanjut dipertanyakan oleh Bapak Marek Novak, seorang delegasi dari
Polandia, apakah piramida masih mungkin berisi teknologi dari alien atau
bahkan sebuah Alien
dengan strukturnya, tidak jelas jawaban Dr Shaheen "Saya tidak bisa
mengkonfirmasi atau menyangkal ini, tetapi ada sesuatu di dalam
piramida yang "bukan dari dunia ini"".
Delegasi
konferensi tentang arsitektur Mesir kuno yang tersisa terkejut, namun
Dr Shaheen menolak memberikan komentar lebih lanjut atau menguraikan
laporannya terkait UFO dan alien.
Di
era 90-an, Data dokumenter rahasia UFO KGB, yang berhubungan dengan
fakta bahwa Rusia telah menemukan makam Alien Humanoid di Mesir dan
sesuatu di bawah piramida. Hal ini juga cukup mendukung klaim Dr Ala
Shaheen kepala Departemen Arkeologi Universitas Kairo.
Sebenarnya
di tulisan-tulisan Mesir kuno sangat sering berbicara tentang makhluk
dari langit, pembukaan langit dan lampu terang turun untuk mengajari
mereka teknologi dan memberi mereka hikmat. Banyak gambar dan simbol
menyerupai UFO dan alien. alien mungkin membangun Piramida Besar. Dan
teknik konstruksi yang kokoh telah diadopsi oleh orang Mesir.
Piramida Mesir dibangun Tepat Berada Dibawah Tiga Rasi Bintang Orion
Kompleks
Piramida Giza yang dibangun bangsa Mesir kuno sekitar 5000 tahun yang
lalu memiliki luas area yang bisa disamakan antara jarak dari St Peter
(Roma), Katedral Florence (Milan) sampai ke St. Paul (London). Diyakini
pula kumpulan batu di Piramid Giza apabila disatukan bisa membuat
tembok setinggi 3 meter dengan ketebalan 0,3 meter yang bisa melingkupi seluruh Perancis.
Jika
dibandingkan dengan Empire State Building di New York, piramida atau
piramida ini lebih besar 30 kali lipat dan bahkan bisa terlihat dari
bulan. Sementara bangsa Mesir Kuno sendiri membangunnya dalam waktu 30
tahun. Belum lagi dari cara memindahkan batu batuan dan menyusunnya
menjadi piramida yang tinggi (ada yang mengatakan membuat struktur
lereng atau ulir seperti pada skrup yang kemudian dikapur dengan batu
kapur pada lapisan luar. Ada pula yang menyebutkan bahwa batu batu
tersebut adalah hasil pengecoran).
Konstruksi
yang akurat serta titik berat pusat benda. Sehingga seperti yang
diutarakan sebelumnya ada yang menyebutkan bahwa Piramida dibangun oleh
UFO dengan mengkaitkannya dengan potret piramida di Mars. Ada lagi yang
berspekulasi bahwa piramida dibangun oleh manusia masa datang yang
terdampar di masa lalu. Ada pula piramida berhubungan dengan rasi gugus
bintang Orion ditinjau dari letak katiga piramida Giza dan Piramida
Maya pun diyakini memiliki letak dan posisi yang sama berdasarkan gugus
rasi bintang Orion. Selain itu diyakini pula ada ruangan di bawah
Sphinx (yang dinamakan Hall off Records) yang merupakan kunci rahasia
menuju Zep Tepi yakni suatu zaman keemasan masa lampau ketika Piramid
Giza ini di buat.
Menurut
penelitian dari Ilmuwan dan Arkeologi, bahan Baku pembuatan piramida
diambil dari beberapa tempat. Misalnya batu kapur dari Tura, granit dari
Aswan, tembaga dari Sinai dan kayu untuk peti dari Libanon yang
kesemuanya diangkut melalui Sungai Nil. Kemudian buruh-buruh pekerja
rata-rata meningal pada usia muda diantara 30 tahun karena mengalami
cedera tulang belakang karena membawa Beban yang sangat berat. Kemudian
terungkap pula terdapat cara pertolongan gawat Darurat bagi buruh yang
cedera.
Jauh
sebelum ada teleskop apalagi observatorium, masyarakat Mesir sudah
memiliki teknologi astronomi tinggi. Piramida dan Sphinx adalah hasil
karya ilmu astronomi ribuan tahun lalu itu.
Kajian
tersebut menyatakan bahwa Sphinx dan tiga piramida besar di
sekelilingnya (Khufu, Khafre, and Menkaure), dibangun dan disusun
menurut konstelasi bintang-bintang dalam rasi (kumpulan bintang-bintang)
Orion.
Mengapa rasi bintang tersebut yang dipilih masyarakat purba Mesir sebagai pola dalam membangun kompleks piramida Giza itu?
Nama
Orion diambil dari salah satu tokoh dalam mitologi Yunani, anak dari
pasangan dewa Poseidon (dikenal juga sebagai Neptunus) dan Euryale.
Sebagai anak dewa, Orion diberi banyak kesaktian oleh orangtuanya.
Misalnya, oleh ayahnya yang merupakan penguasa samudera, dia diberi
kesaktian bisa hidup di lautan seperti makhluk laut.
Antara
Januari hingga Mei, rasi bintang Orion ini bisa kita amati di arah
Timur. Bila bintang-bintang tersebut ditarik garis, memang akan terlihat
seperti ada sebuah adegan manusia sedang mengacungkan senjata. Dalam
astronomi, rasi bintang Orion dibentuk oleh delapan bintang besar
Betelgeus, Meissa, Bellatrix, susunan bintang Mintaka-Alnilam-Alnitak
(sering disebut sebagai sabuk Orion), Saiph, dan Rigel. Bersama
bintang-bintang kecil lain yang berperan seperti satelitnya.
Rasi bintang Orion ini seperti rasi bintang di galaksi kita, yang disebut sebagai Bimasakti (Milky Way). Jadi bintang-bintang besar yang disebut di atas tak ubahnya seperti Matahari di galaksi Bimasakti. Sedangkan bintang-bintang kecilnya adalah planet-planet yang mengelilinginya, seperti Bumi, Mars, Saturnus, hingga Pluto, mengelilingi Matahari. Hanya saja bedanya, di rasi bintang Orion "matahari"-nya lebih dari satu, sedangkan di galaksi kita hanya satu.
Dari susunan
para bintang besar dan masing-masing satelitnya itulah, bila ditarik
dalam sebuah garis tak putus, akan tergambar seperti seorang pemuda
gagah dengan senjatanya. Oleh mitologi Yunani disebutkan sebagai
penjelmaan tokoh Orion. Lalu di sebelah selatan Orion, terlihat rasi
bintang yang lebih kecil disebut Lepus. Bila bintang-bintang di rasi
bintang tersebut ditarik garis, maka akan terlihat seperti anjing. Rasi
bintang inilah yang disebut dalam mitologi sebagai salah satu anjing
yang menemani Orion di langit. Terdiri atas dua bintang besar (Nihai dan
Arneb) serta bintang-bintang yang ukurannya jauh lebih kecil.
Terdapat
pula deretan bintang yang kadang menggambarkan sosok kalajengking, tapi
bisa juga banteng. Itu semua tergantung dari mana arah kita memandang.
Yang pasti, rasi bintang Taurus atau Scorpio ini terdiri dari lima
bintang besar, yakni Al Nath, Aldebaran, Hyades, Ain, Pleiades, dan
tentunya bintang- bintang satelit mereka masing- masing. Dengan paduan
tiga rasi bintang itulah (Orion, Lepus, dan Scorpius/Taurus), mitologi
tentang Orion tercipta.
Lalu apa hubungannya dengan budaya purba Mesir, yang membangun kompleks piramida di Giza juga atas mitos rasi bintang Orion tersebut?
Ini
dihubungkan dengan pemujaan bangsa Mesir purba terhadap Osiris, yang tak
lain dipercaya sebagai jelmaan Orion yang kemudian menjadi dewa
kematian. Dalam relief-relief di piramida yang ditemukan, Osiris ini
digambarkan sebagai dewa yang mengenakan mahkota putih tinggi. Lewat
kesaktiannya, Osiris dengan mudah bisa membinasakan bumi dan isinya.
Masyarakat Mesir kuno juga percaya bahwa dewa-dewa di langit itu juga harus mempunyai persinggahan di bumi.
Atas dasar
latar belakang itulah, kemudian kompleks piramida Giza dibangun. Tentu
karena untuk Osiris, maka arsitektur posisi tiap piramidanya dibuat
sedemikian rupa agar mirip dengan posisi rasi bintangnya. Termasuk
membangun penjaganya, yakni makhluk berbadan singa berkepala manusia.
Piramida
Khufu menggambarkan bintang Alnitak, piramida Khafre untuk bintang
Alnilam, sedangkan piramida Menkaure sebagai simbol bintang Mintaka.
Deret posisi tiap piramida pun dibuat seakurat mungkin, menyerupai
posisi tiga bintang besar itu di langit. Dan penempatan posisi tiga
piramida tersebut nyaris akurat! Hanya meleset 0,1364 derajat dari besar
sudut antar piramida dibanding antarbintangnya. Hal ini jadi begitu
istimewa, mengingat teknologi saat piramida-piramida tersebut dibangun,
tentu belum secanggih sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar