Subscribe:

Astronomi

Jumat, 13 April 2012

Badai


Badai sendiri punya banyak nama, tergantung sifatnya dan dimana ia terjadi. Namun pada dasarnya semuanya sama, badai adalah udara yang bergerak dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain.
Bila yang bergerak hanyalah udara, kita menyebutnya angin badai. Bila ia membawa debu, ia disebut badai debu. Sebagian besar badai sebenarnya memuat air atau bentuk air (padat, cair atau gas) yang dapat menyertainya dalam bentuk hujan air atau hujan es. Penyertaan uap air di dalamnya dalam bentuk awan menghasilkan petir dan kilat.
Topan dilihat dari Satelit
Badai yang sangat besar diberi nama Hurikan dan Tornado. Hurikan adalah badai yang terjadi di laut, terutama di tropis. Bila hurikan terjadi di perairan Asia tenggara seperti Indonesia, kita menyebutnya topan.
Hurikan biasanya mencakup daerah dalam diameter 160 hingga 460 km, dan angin disekitarnya dapat mencapai kecepatan 120 hingga 200 km per jam. Ciri khas dari hurikan adalah adanya daerah tenang di pusat badai yang disebut mata badai. Mata ini berdiameter sekitar 8 hingga 24 kilometer. Saat ia bergerak di lautan, angin hampir tidak ada. Akibatnya orang kadang menduga kalau badai sudah berlalu, padahal, begitu mata badai lewat, angin kembali mengalir kencang sekencang badai sebelumnya. Mata ini ada karena hurikan berbentuk bulat. Angin bergerak melingkar saat badai berjalan.
 
Tipe badai melingkar lainnya adalah tornado. Tornado bisa disebut sebagai hurikan yang terjadi di darat. Ukurannya lebih kecil, diameternya hanya sekitar 1.5 kilometer. Tornado terbentuk terutama di daerah beriklim sedang, seperti Amerika. Walau begitu, ia dapat juga terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. Ukurannya lebih kecil lagi dan kita menyebutnya angin puting beliung. Jalur tornado hanya beberapa kilometer saja namun ia mampu menghancurkan apapun yang dilaluinya.
Jenis badai lain adalah badai hantu. Pada dasarnya tornado biasa, tapi ia tidak terlihat. Alasan anda bisa melihat badai karena adanya partikel padat dan cair yang terbawa oleh angin. Namun, badai kadang terjadi di tempat dimana tidak ada partikel yang bisa diangkatnya, misalnya di daerah gurun batu. Ia hanya perlu perbedaan besar dalam suhu antara sistem cuaca. Dalam lingkungan tanpa kelembaban, ini berarti sebuah badai tanpa ujud.
Badai api juga merupakan hal yang mematikan. Tahun 1923, sebuah badai api membunuh 38 ribu orang dalam 15 menit. Berbahayanya, dalam skala kecil, badai api dapat dibuat. Bukannya udara, dalam badai api, api sendiri yang berputar. Eksperimen membuat badai api cukup berbahaya karena itu disarankan tidak mencobanya tanpa alat pemadam kebakaran dan pengawasan ahli. Bila anda tetap ingin mencobanya, anda bisa belajar disini : Fire Tornado Experiment
Kekuatan badai diukur dengan skala Fujita. Skala ini sebenarnya tidak ilmiah, karena dibuat berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan, bukannya oleh karakteristik fisika badai itu sendiri. Walau begitu, penelitian badai sangat sulit dan tanpa skala yang terstandarisasi, terpaksa para ilmuan menggunakan skala yang ada.
SkalaKecepatan angin (perkiraan, km/jam)Dampak
F0< 117Kerusakan ringan. Beberapa kerusakan di cerobong; ranting pohon patah; pohon berakar dangkal bergeser; rambu lalu lintas rusak
F1117 – 180Kerusakan sedang. Atap terkelupas, mobil yang diam bergeser atau terbalik; mobil yang bergerak kehilangan kendali
F2181 – 252Kerusakan berarti. Atap terlepas; mobil yang diam hancur; pohon besar tumbang; peluru benda ringan terbentuk; mobil kecil terangkat ke udara
F3253 – 331Kerusakan parah. Atap dan dinding rumah yang kokoh terlepas; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tumbang; mobil besar terangkat dan terlempar
F4332 – 418Kerusakan dahsyat. Rumah yang dibangun baik terangkat; struktur dengan fondasi lemah tertiup; mobil terlempar; peluru dari benda besar terbentuk
F5419 – 511Kerusakan sangat parah. Rumah yang kokoh terangkat dan tersapu; peluru seukuran mobil dapat terbang sejauh 100 meter; pohon melayang; fenomena luar biasa terjadi
Sumber : NOAA
Film Twister yang telah kami singgung di bagian Vorteks : Para pemburu badai, kurang teliti dalam menunjukkan badai. Walau memang ada kegiatan berburu badai, namun badai yang digambarkan dalam film Twister terlalu di lebihkan. Disana tornado ditunjukkan berlangsung lama. Kenyataannya, badai yang terjadi di daratan tidak lah lama, hanya beberapa menit. Badai yang berlangsung lama adalah badai yang ada di laut, atau hurikan, yang bisa dirasakan penduduk sekitar pesisir. Selain itu, aktor ditunjukkan mampu bertahan dengan berpegangan pada tiang saat terkena badai F5. Dilihat dari tabel di atas, badai F5 bahkan mampu mencabut pohon hingga ia melayang, apalagi manusia.
Walaupun faktor-faktor penyebab badai belum sepenuhnya diketahui, tapi kita cukup paham mengenai bagaimana ia terjadi. Badai terbentuk saat sebuah pusat tekanan rendah berkembang dengan sistem tekanan tinggi mengelilinginya. Kombinasi gaya yang berlawanan ini dapat menghasilkan angin dalam formasi awan badai, seperti kumulonimbus. Daerah tekanan rendah yang kecil dapat terbentuk dari udara panas yang naik dari tanah yang panas, dan menghasilkan gangguan yang lebih kecil seperti angin putar mini.
Badai es adalah salah satu kondisi cuaca paling berbahaya. Ia terjadi di daerah empat musim. Saat suhu permukaan dibawah titik beku, namun sebuah lapisan udara tebal di atas permukaan tanah tetap tinggi, hujan dapat turun ke lapisan beku ini dan membeku saat terjadi tumbukan. Secara umum, penumpukan 8 mm cukup untuk menurunkan hujan es apalagi bila kondisi memang berangin.
Referensi
1. Blurt It. 2008. What Are Storms?
2. Blurt It. 2006. What Are Hurricanes?
3. NOAA. 2009. Tornado Basics
4. Situs Resmi Storm Chaser. http://www.stormchaser.com/
6. Wikipedia. 2010. Storm
7. City of Kent, Washington. Snow/Ice Storm.
9. Steve Spangler. 2010. Fire Tornado Experiment
10. Wikipedia. 2010. Thunderstorm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar