Subscribe:

Astronomi

Kamis, 24 Mei 2012

Mengapa cabai pedas?


Tahukah anda sebenarnya cabai itu tak berasa tak berbau. Capcaisin (capsaicin oil) pada cabai tak memiliki warna, bau, rasa dan bersifat hydrofobik
Tapi mengapa saat makan cabai mulut kita terasa panas?
Hal ini di karenakan kandungan capcaisin yang memiliki formula 8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide.
8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide akan mengikat syaraf perasa panas d mulut dan tenggorokan
syaraf otak akan merespon sensasi panas ini dengan meningkatkan detak jantung
beberapa species burung memiliki kekebalan dari capcaisin. hal ini d karenakan hasil evolusi antar burung dan tanaman cabai. Agar burung bisa memakan buah cabai dan membantu menyebar bijinya.

Capcaisin sebenarnya untuk mengurangi mamalia untuk menkonsumsi biji cabai. karena mamalia memiliki gigi sedangkan burung tidak. Gigi ini mnghancurkan embrio biji cabai. sedangkan jika burung mengonsumsi biji cabai, dia tidak akan menghancurkan embrio cabai, karena tidak memiliki gigi. sehingga tanaman cabai secara evolusi lebih memilih di konsumsi oleh burung. Selain itu capcaisin bersifat antifungi. untuk mnghindari serangan fungi.

Rasa pedas juga memiliki satuannya. Satuannya ini disebut Scoville yang dikembangkan oleh Wilbur Scoville pada tahun 1912. Dalam menetukan satuan ini melakukan percobaan. Percobaannya ini dilakukan dengan melarutkan bubuk cabe murni kedalam larutan air dan gula, dan diukur dengan panel khusus sambil dikurangi konsentrasinya. Dan kadar bubuk cabe murni yang larut sampai tidak ada rasa pedas lagi akan menjadi angka hasil pengukuran. Tingkat kepedasan cabe berkisar dari 0-300,000 Scoville.
 
Selain pedas, cabai jg mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A). Vitamin C dan betakaroten berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam 100 gram cabai rawit, terdapat 70 mg vitamin C dan 40.181,9 mikrogram berakaroten. Sedangkan 100 gr cabai besar mengandung 18 mg vitamin C dan 1.709 mikrogram berakaroten. Cabai hijau besar mengandung 84 mg vitamin C dan 944,45 mikrogram berakaroten per 100 gram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar