tag:blogger.com,1999:blog-41893076411485819002024-03-05T04:21:23.291-08:00Pengetahuan NiraSekedar Berbagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IlmiahLioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.comBlogger398125tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-44191733384295873322014-10-04T22:27:00.001-07:002014-10-04T22:27:07.221-07:00Kristal pada Sarang Burung Walet<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/sarang-burung-dari-whatsonxiamen-com.jpg"><img alt="Sarang burung yang berwarna putih bersih setelah dibersihkan." class="size-full wp-image-3321" height="420" src="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/sarang-burung-dari-whatsonxiamen-com.jpg?w=560&h=420" title="sarang burung-dari-whatsonxiamen-com" width="560" /></a></span></span>Pembentukan kristal dari air liur ini mungkin dapat dipelajari dengan
melihat kasus pembentukan sarang burung oleh burung layang-layang.
Seperti diektahui kalau burung walet atau burung seriti dapat
menghasilkan sarang burung berupa padatan berwarna putih. Padatan sarang
burung ini diperoleh dari air liur burung layang-layang tersebut.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Proses pembentukan sarang burung berasal dari air liur (<em>saliva</em>)
dari burung layang-layang. Cairan tersebut bersifat seperti lem yang
akan mengeras dengan mengandung banyak komponen lain yang terlarut dalam
kelenjar liur tersebut. Proses yang berlangsung terus menerus sampai
makan waktu 20 hari akan menghasilkan lembaran menyerupai belahan
mangkok yang secara alami digunakan sebagai sarang bagi burung tersebut.
Waktu 20 hari ini relatif cukup lama jika dibandingkan dengan
pembentukan kristal dari air liur bayi yang dikatakan berlangsung dalam
hitungan detik.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Padatan ini berwarna putih keruh sampai kecoklatan. Padatan tidak
bersifat kristalin dan jika dimasukkan dalam air panas akan berubah
lunak. Hal ini digunakan pada proses pengolahan sarang burung melalui
tahap pemanasan atau saat digunakan pada bahan sop sarang burung. Tentu
saja kalau dilihat dari pengujian yang telah dilakukan oleh pihak RSSA
Malang, jelas padatan kristal yang berasal dari liur bayi ini akan
berbeda dengan sarang burung ini. Sarang burung ini jelas akan rusak
atau meleleh saat terkena asam sulfat pekat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_3321" style="text-align: justify; width: 570px;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/sarang-burung-dari-whatsonxiamen-com.jpg"></a></span></span><div class="wp-caption-text">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sarang burung yang berwarna putih bersih setelah dibersihkan.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span id="more-3317"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_3320" style="text-align: justify; width: 510px;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/sarang-burung-dari21flood-com.jpg"><img alt="Sarang burung sehabis dipanen." class="size-full wp-image-3320" src="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/sarang-burung-dari21flood-com.jpg?w=560" title="sarang burung-dari21flood-com" /></a></span></span><div class="wp-caption-text">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sarang burung sehabis dipanen.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Komposisi sarang burung terutama adalah karbohidrat, asam amino dan
garam mineral. Komponen protein yang utama adalah glikoprotein,
sedangkan karbohidrat yang tertinggi adalah asam sialat (9%) yang cukup
berperan untuk memberi khasiat dari sarang burung. Bahan karbohidrat
lainnya adalah 7.2% galaktosamina, 5.3% glukosamina, 16.9% galaktosa
dan 0.7% fukosa. Asam amino juga terkandung dalam sarang burung seperti
yang non esensial terdiri dari asam aspartat, aam glutamat dan pralin
serta dua asam amino essensial yakni threonine dan valine. Sarang burung
kaya akan mineral karena umumnya berasal dari daerah yang kaya mineral
di bukit berkapur atau pesisir. Garam yang ada terutama adalah garam
sodium dan kalsium, selain juga mengandung sedikit magnesium, zink,
mangan dan besi. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa sarang burung
tidak mengandung bahan kaca atau gelas seperti yang telah diuji oleh
pihak RSSA Malang.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_3304" style="text-align: justify; width: 570px;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/rafael-malang-kristal-dari-kompas-com.jpg"><img alt="Batu kristal yang dihasilkan dari air liur sang bayi." class="size-full wp-image-3304" height="279" src="http://iqmaltahir.files.wordpress.com/2012/03/rafael-malang-kristal-dari-kompas-com.jpg?w=560&h=279" title="rafael-malang-kristal dari kompas-com" width="560" /></a></span></span><div class="wp-caption-text">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Batu kristal yang dihasilkan dari air liur sang bayi.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Berdasarkan sifat sarang burung yang dapat larut dalam air, sedangkan
kristal dari air liur bayi di Malang itu tidak larut, maka tentu saja
diduga dua produk dari air liur ini berbeda jenisnya. Untuk itu tentu
saja tetap diperlukan karakterisasi kimia dari bahan dalam kristal liur
tersebut sehingga dapat diketahui secara pasti. Jika karakterisasi kimia
ini tidak dilakukan maka hanya akan muncul dugaan-dugaan saja dan yang
pasti hal ini akan tetap menjadi misteri.</span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-83701642741308918852013-08-11T05:20:00.002-07:002013-08-11T05:20:24.160-07:00Daun Artifisial, Mengubah Air Menjadi Listrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img height="278" id="irc_mi" src="http://asset.duniavirtual.com/artikel/leaf.jpg" style="margin-top: 57px;" width="495" /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebuah tim yang dipimpin seorang peneliti
North Carolina State University telah menunjukkan bahwa perangkat surya
berbasis gel air – “daun artifisial” – dapat bertindak seperti sel
surya untuk menghasilkan listrik. Temuan ini membuktikan konsep untuk
membuat sel surya yang lebih dekat meniru alam. Tehnologi ini juga
memiliki potensi untuk menjadi lebih murah dan lebih ramah lingkungan
dibandingkan perangkat standar saat ini: sel surya berbasis silikon.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Perangkat
yang bisa ditekuk ini terdiri dari gel berbasis air diinfus dengan
molekul peka cahaya – para peneliti menggunakan tanaman klorofil pada
salah satu eksperimen – disanding dengan elektroda berlapis bahan
karbon, seperti nanotube karbon atau grafit. Molekul peka cahaya menjadi
“bergairah” oleh sinar matahari untuk menghasilkan listrik, mirip
dengan molekul tanaman yang merasa bergairah mensintesis gula untuk
tumbuh, kata Dr Orlin Velev, Profesor Invista <a href="http://www.faktailmiah.com/2010/07/17/kimia.html" title="Kimia">Kimia</a> dan Biomolekuler Rekayasa dan memimpin penulisan makalah, dipublikasikan secara <em>online </em>dalam Journal of Materials Chemistry, mendeskripsikan generasi baru dari sel surya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Velev
mengatakan bahwa tim peneliti ini berharap untuk “belajar bagaimana
meniru bahan dengan sifat yang memanfaatkan energi surya.” Walaupun
molekul peka cahaya sintetik dapat digunakan, Velev mengatakan secara
alami memperoleh produk – seperti klorofil – juga mudah terintegrasi
dalam perangkat ini karena matriks gel airnya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sekarang
mereka telah membuktikan konsep ini, Velev mengatakan para peneliti
akan bekerja untuk menyempurnakan perangkat fotovoltaik berbasis air,
membuat mereka bahkan lebih menjadi seperti daun asli.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Langkah
berikutnya adalah untuk meniru mekanisme regenerasi diri yang ditemukan
di dalam tanaman,” kata Velev. “Tantangan lain adalah untuk mengubah
gel berbasis air dan molekul peka cahaya untuk meningkatkan efisiensi
sel surya.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Velev bahkan membayangkan
masa depan di mana atap dapat ditutup dengan lembaran lunak berupa sel
surya daun buatan yang menghasilkan listrik.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Kami
tidak ingin terlalu berjanji pada tahap ini, selama efisiensi perangkat
masih relatif rendah dan masih ada jalan panjang sebelum ini dapat
menjadi teknologi praktis,” kata Velev. “Namun, kami percaya bahwa
konsep biologis yang terinspirasi perangkat ‘lunak’ untuk pembangkit
tenaga listrik di masa mendatang memberikan alternatif bagi teknologi
keadaan-solid saat ini.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Para peneliti
dari Air Force Research Laboratory dan Universitas Chung-Ang di Korea
turut menulis penelitian. Studi ini didanai oleh Air Force Research
Laboratory dan Departemen Energi AS. Karya ini merupakan bagian dari
program nanoteknologi seluruh universitas Negara Bagian North Carolina,
Nano@NC State.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler Negara Bagian North Carolina adalah bagian dari universitas College of Engineering.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">daun buatan yang bisa memproses sinar matahari dan air menjadi energi seefisien daun asli.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pada
ajang National Meeting of the American Chemical Society, peneliti dari
MIT mengumumkan keberhasilan mereka dalam membuat daun artifisial yang
terbuat dari bahan-bahan yang stabil dan tidak mahal, tapi memiliki
sifat seperti daun asli.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Daun artifisial
menggunakan sinar matahari untuk memecah air menjadi hidrogen dan
oksigen yang dapat dipakai untuk menciptakan listrik.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Meskipun
sifatnya mirip, jangan harap rupanya seperti daun natural. Daun
artifisial ini dibuat dari silikon dan berbagai katalis yang memacu
reaksi kimia untuk menghasilkan listrik. "Dengan ditempatkan dalam
segalon air dan diletakkan di bawah sinar matahari, daun buatan ini
dapat menyediakan listrik untuk keperluan mendasar di rumah," jelas Dr.
Daniel Nocera</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Daun ini bukan daun pertama yang
bisa menirukan proses fotosintesis. Tapi percobaan-percobaan berikutnya
menghasilkan daun yang terbuat dari bahan-bahan tidak stabil dan mahal
serta tidak tanah lama. Nocera dan tim yang dipimpinnya membuat daun
artifisial dari bahan yang tidak mahal dan umum, seperti nikel dan
kobalt. Di laboratorium mereka, daun artifisial berukuran kartu remi
dapat bertahan selama 45 jam tanpa penurunan kinerja.</span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pada penelitian berikutnya Nocera akan berusaha meningkatkan efisiensi dan umur materi fontosintesis. </span></span><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sumber: <a href="http://www.sciencedaily.com/releases/2010/09/100924121218.htm" target="_blank">sciencedaily.com</a></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/03/daun-artifisial-tirukan-proses-fotosintesis</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">http://www.faktailmiah.com/2010/09/25/meniru-alam-daun-artifisial-berbasis-air-menghasilkan-listrik.html </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-42142735562603813952013-08-11T05:12:00.002-07:002013-08-11T05:12:48.642-07:00Ada Pintu Neraka di Usbekistan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_10" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/08/28/0543334p.jpg" /></span><div class="c_abu font11 pt_5">
<span style="font-size: small;"> Lubang api raksasa di Usbekistan yang biasa disebut "pintu neraka" sudah ada sejak 1975 </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><strong></strong>Pintu
neraka sering dilukiskan dengan suasana api menyala yang sangat
mengerikan panasnya. Kondisi seperti itulah yang terdapat di sebuah
lubang api menganga di daratan Usbekistan, Asia Tengah. Maka lubang api
itu pun disebut sebagai "pintu neraka".</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /><br />Lubang api itu berukuran
sekitar dua kali lapangan bola dengan kedalaman lebih dari 30 meter.
Semula ukurannya tidak sebesar itu sejak pertama kali tahun 1975 "pintu
neraka" itu dijumpai manusia.<br /><br />Awalnya ahli geologi menggali
dengan alat berat untuk pengeboran gas alam. Anehnya, di lokasi itu
ditemukan jurang besar di bawah tanah. Saking besarnya, semua peralatan
untuk penggalian itu terperosok ke dalam.<br /><br />Jurang itu dipenuhi
dengan gas bumi yang beracun. Belum ada keterangan resmi Uni Soviet kala
itu terkait berapa jumlah korban tewas akibat terkena gas beracun.
Namun para ahli segera menyingkir dan semua peralatan yang terperosok
itu ditinggal pergi.<br /><br />Untuk menghindari gas beracun yang terlanjur
terbuka ke langit bumi itu menyebar, para ahli memutuskan untuk
membakarnya. Posisinya berada di dekat kota kecil bernama Davaz.<br /><br />Praktis
sejak 1975 lobang raksasa itu menyemburkan api seperti gunung berapi
dan masih tetap menyala hingga kini walau sudah 35 tahun berlalu.
Masyarakat sekitar tak ada yang berani mendekat karena pengaruh medan
panas hingga beberapa ratus meter, sehingga dinamakan "pintu neraka".<br /><br />Sampai
sekarang belum ada penjelasan apakah "pintu Neraka" itu ukurannya
melebar atau stabil karena gas yang keluar dari perut bumi itu langsung
terbakar. Walau terkena hujan pun, apinya tidak mati.<br /><br />Lubang api
raksasa itu kelihatan dari kejauhan karena berada di daratan tandus
yang luas. Bila malam, tampak semakin jelas dengan sorotan cahaya
kekuningan yang bersumber dari "pintu neraka" itu.<br /><br />Mirip dengan
Lumpur Lapindo, yang terus mengeluarkan lumpur panas gara-gara
pengeboran yang dinilai gagal sehingga menyembur ke permukaan bumi.
Hingga kini juga belum ada ahli geologi yang mampu menghentikan semburan
lumpur panas lapindo. Yang bisa dilakukan hanya membatasi agar area
efek lumpur panas itu tidak terus melebar.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">sumber: http://setiyoprajoko.blogspot.com/2010/08/ada-pintu-neraka-di-usbekistan.html </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-48245219410260790562013-08-11T04:57:00.004-07:002013-08-11T04:57:46.078-07:00GFP dalam Studi Ekspresi Gen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
<a class="highslide" href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-165252.jpg" style="clear: left; color: #4d671a; cursor: url("http://sciencebiotech.net/wp-content/plugins/Viva-ThumbZoom/lib/v-zoom/graphics/zoomin.cur"), pointer; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: medium none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="Roger Tsien berhasil membuat GFP ubur-ubur berwarna-warni (image from scienceboard.net)" class="size-full wp-image-1995" height="253" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-165252.jpg" style="background-color: white; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="Roger Tsien berhasil membuat GFP ubur-ubur berwarna-warni (image from scienceboard.net)" width="250" /></a>GFP atau Green Fluorescent Protein adalah protein yang dapat berpendar
yang secara alami dihasilkan oleh ubur-ubur. GFP kini digunakan secara
luas dalam studi-studi ekspresi gen maupun mikroskopik karena
aplikasinya yang relatif mudah. Hanya dengan adanya pendaran cahaya
dapat menunjukkan bahwa gen yang kita teliti terekspresi. Hmm, bagaimana
bisa?<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span id="more-1985" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span><a name='more'></a><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam <a href="http://sciencebiotech.net/nobel-untuk-protein-sang-ubur-ubur/" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;" target="_blank" title="Nobel untuk Protein Sang Ubur-ubur">artikel terdahulu</a> telah disebutkan bahwa sang ubur-ubur atau <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jellyfish</em> telah menghantarkan 3 peneliti meraih hadiah Nobel bidang kimia tahun 2008. Mereka adalah <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Oshamu Shimomura </strong>yang memurnikan GFP dan mendeskripsikan sifat biofisik serta proses berpendarnya GFP, lalu <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Martin Chalfie</strong> yang beberapa tahun kemudian melaporkan keberhasilannya mengekspresikan gen GFP di dalam sel <em style="margin: 0px; padding: 0px;">E. coli</em> dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">C. elegans</em>, serta <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Roger Tsien </strong>yang
berhasil memodifikasi warna pendaran hijau GFP menjadi bermacam warna
yaitu cyan, biru dan kuning dengan cara mengubah satu asam amino pada
GFP. Atas jasa mereka kini para peneliti sangat terbantu dalam melakukan
studi ekspresi genetik.</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1995" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: right; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 10px 0px 10px 15px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 260px;">
<a class="highslide" href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-165252.jpg" style="color: #4d671a; cursor: url(http://sciencebiotech.net/wp-content/plugins/Viva-ThumbZoom/lib/v-zoom/graphics/zoomin.cur), pointer; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="Roger Tsien berhasil membuat GFP ubur-ubur berwarna-warni (image from scienceboard.net)" class="size-full wp-image-1995" height="253" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-165252.jpg" style="background-color: white; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="Roger Tsien berhasil membuat GFP ubur-ubur berwarna-warni (image from scienceboard.net)" width="250" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Roger Tsien berhasil membuat GFP ubur-ubur berwarna-warni (image from scienceboard.net)</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
GFP menjadi istimewa karena ia bersifat auto-katalitik, tidak
membutuhkan kofaktor atau enzim lain agar ia bekerja. Selain itu GFP
dapat digabung (fusi) dengan protein lain tanpa saling mengganggu fungsi
masing-masing. Sehingga GFP dapat digunakan secara luas di berbagai
organisme.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Pendaran GFP dapat diamati secara visual dengan bantuan mikroskop. Berikut ini beberapa teknik dalam aplikasi GFP.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Fusi Translasi</h4>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Teknik pertama dikenal dengan fusi translasi, dimana ORF (Open Reading
Frame) GFP diklon di belakang ORF gen yang akan kita amati, sehingga
nanti akan ditranslasi menjadi sebuah protein gabungan yang panjang.
Jadi jika kita melihat pendaran GFP maka berarti protein yang kita amati
pun terekspresi di situ. Cahaya fluorescent GFP dapat diamati dalam
bentuk gambar diam maupun bergerak sehingga kita dapat mengetahui lokasi
dan pergerakan protein di dalam sel.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Fusi Transkripsi</h4>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Teknik kedua disebut fusi transkripsi dimana ekspresi gen yang kita
amati dan GFP digerakkan melalui promoter yang sama tetapi antara kedua
gen tersebut diselingi oleh stop kodon, jadi ekspresinya berbarengan
namun tetap menghasilkan dua protein terpisah. Dalam hal ini sel yang
mengekspresikan gen pertama akan dipenuhi oleh GFP yang larut sehingga
berpendar, dan bisa mendeteksi sel mana yang mengekspresikannya.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
FLIP dan FRAP</h4>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1988" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: right; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 10px 0px 10px 15px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 260px;">
<a class="highslide" href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-114700.jpg" style="color: #4d671a; cursor: url(http://sciencebiotech.net/wp-content/plugins/Viva-ThumbZoom/lib/v-zoom/graphics/zoomin.cur), pointer; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="Sel yang mengekspresikan GFP (image from bumc.bu.edu)" class="size-full wp-image-1988" height="198" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2012/06/20120606-114700.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="Sel yang mengekspresikan GFP (image from bumc.bu.edu)" width="250" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Sel yang mengekspresikan GFP (image from bumc.bu.edu)</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Kita tahu bahwa suatu molekul mengemisikan cahaya fluorescent ketika ia
tereksitasi, namun kondisi ini tidak berlangsung selamanya, dalam jangka
waktu tertentu cahayanya akan redup dan padam. Nah, FLIP dan FRAP ini
digunakan untuk mempelajari dinamika protein yang terlabel GFP. Caranya
dengan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">bleach-out</em>(memadamkan)
daerah tertentu pada sel, kemudian dilihat berapa lama waktu yang
diperlukan oleh protein terlabel protein untuk “merembes” kembali ke
area gelap tadi, teknik ini yang disebut FRAP (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Fluorescent Recovery After Photobleaching</em>).
Kita juga dapat mengamati seberapa besar penurunan intensitas
fluorescent secara keseluruhan di bagian sel yang lain ketika protein
yang sudah diphotobleach tadi terdifusi, atau disebut FLIP (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Fluorescent Loss in Photobleaching</em>).</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
FRET</h4>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
FRET atau <em style="margin: 0px; padding: 0px;">fluorescence resonance energy transfer</em> sudah banyak diaplikasikan dalam beberapa teknik seperti <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Real Time PCR</em>.
Prinsipnya yaitu dengan memanfaatkan dua buah fluophore (zat yang dapat
berfluorescent) yang mana fluorophore pertama memiliki spektrum emisi
yang tumpang tindih dengan spektrum eksitasi fluorophore kedua. Jadi
ketika fluorophore pertama memancarkan cahaya fluorescent, otomatis yang
kedua pun akan tereksitasi dan memancarkan fluorescent. Dalam
aplikasinya, dua buah protein dilabel dengan dua macam GFP yang memenuhi
kriteria FRET tadi. Kemudian sel ditembak dengan laser yang dapat
mengeksitasi hanya fluorophore pertama. Dengan demikian jika protein
kedua ada dekat dengan protein pertama, otomatis akan terdeteksi juga
karena memancarkan cahaya yang berbeda.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Bagaimana, apakah Anda pernah mempunyai pengalaman riset dengan GFP?</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
sumber: http://setiyoprajoko.blogspot.com/2013/04/gfp-dalam-studi-ekspresi-gen.html </div>
<span class="fullpost">
</span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-15462479632687955872013-08-11T04:48:00.001-07:002013-08-11T04:48:21.902-07:00Nobel untuk Protein Sang Ubur-ubur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<div class="wp-caption alignleft" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; float: left; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 10px 15px 10px 0px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 260px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/frog-gfp-dn14895-1-250.jpg" style="clear: left; color: #4d671a; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img align="left" alt="Frog-GFP-dn14895-1 250" height="198" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/frog-gfp-dn14895-1-250.jpg" style="background-color: white; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" title="Kodok berpendar." width="250" /></a><span style="background-color: #ececec; font-size: 12px; line-height: 24px;"><br /></span><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Kodok hasil rekayasa genetik dengan gen Ubur-ubur.</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
<span style="font-size: 12px; line-height: 24px; text-align: center;">Siapa
tak kenal ubur-ubur, hewan nyentrik nan indah berwarna-warni terlihat
seperti memancarkan cahaya berkilauan. Hewan ini sering menjadi maskot
makhluk laut, sampe-sampe Spongebob dan Patrick pun hobi berburu
ubur-ubur. Dan siapa sangka hewan mungil ini mengantarkan tiga orang
ilmuwan meraih hadiah Nobel bidang kimia tahun 2008 karena mengisolasi
dan mengembangkan salah satu protein yang kini jadi favorit para ilmuwan
di seluruh dunia, yaitu </span><em style="background-color: transparent; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">Green Fluorescent Protein</em><span style="font-size: 12px; line-height: 24px; text-align: center;"> (GFP).</span>Protein ini memendarkan cahaya hijau ketika terpajan (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">exposed</em>) pada cahaya biru. Dan gen pengkode protein ini telah dicoba diklonkan ke dalam sel makhluk hidup seperti bakteri, <em style="margin: 0px; padding: 0px;">yeast</em>, serangga dan bahkan manusia, untuk membuktikan bahwa suatu gen “<em style="margin: 0px; padding: 0px;">alien</em>” (asing) dapat diinsersi, diekspresikan dan dilewatkan.<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Saat ini GFP telah digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari mencari
obat untuk menangani ketulian hingga membuat ANDi –primata pertama
hasil rekayasa genetika– yang saat ini digunakan untuk mengembangkan
pengobatan untuk penyakit <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Huntington</em>.
Bahkan GFP ini berpotensi digunakan untuk menemukan bahan tambang di
lokasi pertambangan melalui bakteri yang dilabel GFP. GFP juga bisa
berkelap-kelip pada temperatur yang berbeda-beda, sehingga berpotensi
untuk digunakan sebagai termometer kecil. Sungguh luar biasa. Maka tak
heran jika Osamu Shimomura (Marine Biological Laboratory, Woods Hole),
Martin Chalfie (Columbia University, New York) dan Roger Tsien (the
University of California, San Diego) menerima hadiah Nobel untuk jasa
mereka.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Berikut ini adalah gambar-gambar terkait GFP yang sangat menarik yang diambil dari situs NewScientist.com</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Aequorea victoria</em></h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/1-aequorea-victoria.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="Image: Markus Nolf, Wikimedia Commons" border="0" height="168" hspace="0" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/1-aequorea-victoria.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0pt none; height: 168px; margin: 0px; padding: 0px; width: 225px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Markus Nolf, Wikimedia Commons</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Sebuah protein fluorescent dari ubur-ubur kristal (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Aequorea victoria</em>) yang tinggal di Samudera Pasifik Utara, membuat penemunya menerima anugerah Nobel bidang kimia.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Dengan menautkan gen yang mengkode <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Green Fluorescent Protein</em> (GFP) dengan gen lain, para ilmuwan dapat melacak sel dan organisme secara rinci dan indah.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Warna-warni GFP</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/2-fpbeachtsien.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="2 - fpbeachtsien" height="224" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/2-fpbeachtsien.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Nathan Shaner, Paul Steinbach, Roger Tsien, Wikimedia Commons</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
GFP asli bekerja dengan baik pada luminisensi Ubur-ubur, tetapi para
ilmuwan merasa kurang puas dan berusaha mengembangkan GFP ini selama dua
dekade terakhir. Mereka melakukan teknik rekayasa genetika untuk
membuat GFP berpendar lebih terang, lebih lama dan bahkan dengan
warna-warni berbeda.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Gambar di atas bukanlah coretan crayon anak SD, tetapi merupakan goresan
bakteri dalam cawan Petri yang mengekspresikan GFP dalam berbagai versi
yang berbeda warna. Benar-benar keren!</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
GFP Pada Mencit</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/3-mice.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="3 - mice" height="156" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/3-mice.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: University of Pennsylvania</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Mencit pun kini sudah berhasil ‘dimodifikasi’ agar dapat berpendar
seperti Ubur-ubur, mereka kini dapat mengekspresikan GFP di dalam setiap
sel tubuhnya.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Macaca pun Bisa Hijau</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/4-nature06975-f12.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="4 - nature06975-f1" height="168" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/4-nature06975-f12.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Anthony Chan, Yerkes National Primate Research Center</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Bahkan, organisme yang sangat kompleks seperti Macaca ini pun kini bisa
‘disusupi’ GFP. Para ilmuwan merekayasa beberapa rhesus Macaca untuk
mengekspresikan GFP bersama dengan sebuah protein yang menyebabkan sang
hewan menderita penyakit Huntington, sebuah penyakit neurodegeneratif.
GFP digunakan untuk memastikan bahwa gen penyebab penyakit tadi telah
‘merasuk’ ke dalam tubuh monyet tadi.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Struktur 3D GFP</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/5-protein-gfp-1ema.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="5 - protein gfp 1ema" height="276" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/5-protein-gfp-1ema.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Alexander Brandt, Wikimedia Commons</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
GFP sendiri terdiri atas 238 asam amino. Bentuknya yang menyerupai
gentong inilah yang menjadi kunci sifat fluoresensi yang dimiliki GFP.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
GFP pada Yeast</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/6-yeast-membrane-proteins.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="6 - yeast membrane proteins" height="193" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/6-yeast-membrane-proteins.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Masur, Wikimedia Commons</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Ragi kue/roti di atas mengaktifasi dua versi GFP yang berbeda pada membran permukaannya, yaitu GFP hijau dan merah.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Jika protein yang berwarna merah dan hijau sama-sama terekspresi di
dalam sel, maka akan terlihat corak warna kekuningan. Sifat ini membantu
para ilmuwan jika GFP digunakan untuk melacak dua protein yang berada
di dalam lokasi yang sama di dalam sel.</div>
<h4 style="background-color: #ececec; color: #2b2828; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px; top: 2px;">
Pelangi GFP</h4>
<div class="wp-caption aligncenter" style="background-color: #eaeaea; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin: 5px auto 7px; padding: 4px 0px 0px; text-align: center; width: 235px;">
<a href="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/7-brainbow-749458.jpg" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;"><img alt="7 - brainbow-749458" height="189" src="http://sciencebiotech.net/wp-content/uploads/2009/06/7-brainbow-749458.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px none; margin: 0px; padding: 0px;" width="225" /></a><div class="wp-caption-text" style="font-size: 11px; line-height: 17px; padding: 0px 4px 5px;">
Image: Jean Livet et al, Harvard University</div>
</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Gambar di atas adalah sel-sel otak tikus –disebut brainbow– merupakan
kombinasi antara protein ubur-ubur dan protein fluorescent koral.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Dengan mencampurkan protein fluorescent yang berwarna hijau, merah,
kuning dan oranye, para ilmuwan dapat membuat hingga 90 warna yang
berbeda. Palet warna ini dapat melacak jaringan yang rumit koneksi
antara sel-sel otak.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Dengan begitu besarnya manfaat GFP dan luasnya aplikasi GFP dalam
berbagai penelitian, maka pantaslah sang ilmuwan yang pertama kali
menemukan manfaat besar protein ini untuk dianugerahi hadiah Nobel. Yang
jelas manfaatnya akan makin terasa terutama dalam penelitian mengenai
mekanisme penjangkitan dan pengobatan suatu penyakit. Tak sia-sia Allah
SWT menciptakan sesuatu, pasti ada manfaatnya.</div>
<div style="background-color: #ececec; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.3em; padding: 0px;">
Sumber: <a href="http://www.newscientist.com/gallery/dn14895-chemistry-nobel-for-green-jellyfish-protein/3" style="color: #4d671a; margin: 0px; outline-style: none; padding: 0px; text-decoration: none;">NewScientist.com</a></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-24268119204110940062013-08-09T07:39:00.001-07:002013-08-09T07:40:57.057-07:00Macam Tanaman Serealia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><img height="372" id="irc_mi" src="http://3.bp.blogspot.com/-2soXAy6lVhw/T7UJlsu7toI/AAAAAAAAAA0/FKWbwkWrd20/s1600/20110111-132155-Homebrew-Grain.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Serealia, </b></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">dikenal juga sebagai <b>sereal</b> atau <b>biji-bijian</b> merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Di Malaysia disebut sebagai <b>bijirin</b>.
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai <i>serealia sejati</i>. </span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><img height="393" id="irc_mi" src="http://us.images.detik.com/content/2012/08/03/297/093317_dietveget02.jpg" style="margin-top: 0px;" width="286" /></b></span></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut <i>serealia semu</i> (<i>pseudocereals</i>); mencakup <i>buckwheat</i>, bayam biji (<i>seed amaranth</i>), dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang, serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Istilah "serealia" diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi: <i>Ceres</i>.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">1. Padi</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://www.agenberas99.com/wp-content/themes/Debonair/images/bg.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Padi</b> (<i>Oryza sativa</i> L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban.
Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga
digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang
sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. </span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Hasil dari pengolahan padi dinamakan <b>beras</b>. </span>Padi termasuk dalam suku padi-padian atau <i>poaceae</i>. Terna
semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang
terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna
dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga
hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan
jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga
disebut <i>floret</i> yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada
panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana
buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga
15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut
sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsuksi yaitu jenis <i>enduspermium</i>. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik
(stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini
umumnya siap bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari
kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi
reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau
lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah
pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera
membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi
endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengadung
pati dibagian endosperm.Bagi tanaman muda,pati dimanfaatkan sebagai
sumber gizi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">2. Jagung</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://www.medanmagazine.com/wp-content/uploads/2011/11/kebunjagung.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Jagung</b> (<i>Zea mays</i> L.) Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">3. Gandum</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="260" id="irc_mi" src="http://us.images.detik.com/content/2010/03/22/769/gandum.jpg" style="margin-top: 67px;" width="410" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Gandum</b> (<i>Triticum</i> spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri yang mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan tekstur biji gandum (<i>kernel</i>), warna kulit biji (<i>bran</i>), dan musim tanam. Berdasarkan tekstur <i>kernel</i>, gandum diklasifikasikan menjadi <i>hard</i>, <i>soft</i>, dan <i>durum</i>. Sementara itu berdasarkan warna <i>bran</i>, gandum diklasifikasikan menjadi <i>red</i> (merah) dan <i>white</i> (putih). Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi <i>winter</i> (musim dingin) dan <i>spring</i> (musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi <i>hard wheat</i>, <i>soft wheat</i> dan <i>durum wheat</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">4. Jelai</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img alt="Berkas:Barley.jpg" height="430" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e0/Barley.jpg" width="640" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Jelai</b> (<i>Hordeum vulgare</i>, Ingg. <i>barley</i>) adalah sejenis serealia untuk pakan ternak, penghasil malt, dan sebagai makanan kesehatan. Jelai adalah anggota suku padi-padian (<b>Poaceae</b>). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">5. Haver</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<img height="393" id="irc_mi" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/55/Avena_sativa,_Haver_rijp.jpg" style="margin-top: 0px;" width="295" /><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Haver</b> (<i>Avena sativa</i> L.), dikenal pula sebagai <i><b>oat</b></i>, merupakan serealia yang cukup penting di daerah beriklim subtropis dan sedang. Bulir yang dihasilkannya (disebut haver pula) dimanfaatkan sebagai makanan serta pakan (terutama kuda). </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Haver merupakan bentuk domestikasi dari jenis setengah liar <i>Avena fatua</i>
yang telah dibudidayakan pada zaman perundagian awal (zaman besi) dan
merupakan sumber pangan pokok masa itu di Asia Barat dan Eropa. Efek hormon tumbuhan auksin pertama kali ditemukan dari tumbuhan haver, tepatnya dari koleoptilnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">6. Fonio</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://celucildo.fr/perso/public/MAMOU/Maci_Nov_2009/fonio.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Fonio</b> merupakan serealia yang dibudidayakan di Afrika Barat, terutama di sekitar daerah aliran Sungai Niger dan Volta. Karena berbulir kecil, fonio juga dimasukkan ke dalam kelompok milet.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Terdapat dua jenis fonio budidaya: <i>Digitaria exilis</i> dan <i>D. iburua</i>. Keduanya secara fisik mirip, tetapi dibedakan dari bentuk susunan malainya. Tanaman fonio adalah serealia alternatif yang relatif lebih tahan
kondisi kekeringan, meskipun kemudian memberikan hasil yang relatif
rendah. Di kalangan warga Afrika Barat, tanaman ini memiliki nilai
budaya yang tinggi. Upacara-upacara tertentu melibatkan fonio sebagai
komponennya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">7. Sorgum</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://www.mississippi-crops.com/wp-content/uploads/2012/02/SorghumHeads.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Sorgum</b> (<i>Sorghum</i> spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">8. Milet</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img alt="Berkas:Grain millet, early grain fill, Tifton, 7-3-02.jpg" height="480" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f0/Grain_millet%2C_early_grain_fill%2C_Tifton%2C_7-3-02.jpg/800px-Grain_millet%2C_early_grain_fill%2C_Tifton%2C_7-3-02.jpg" width="640" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Milet</b> (dari bahasa Inggris: <i>millet</i>) merupakan sekelompok serealia yang memiliki bulir berukuran kecil. Pengelompokan ini tidak memiliki dasar botani maupun agronomi. Penyebutan milet adalah semata untuk mengelompokkan berbagai serealia minor (bukan utama). Sorgum dan jali kadang-kadang dianggap sebagai milet, sementara beberapa jenis serealia minor, seperti fonio dan tef sering pula dimasukkan.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tanaman pangan yang biasa dimasukkan sebagai milet adalah</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">: juwawut (<i>Setaria italica</i> L.)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">, milet mutiara (<i>pearl millet</i>, <i>Pennisetum glaucum</i>)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">, proso (<i>Panicum miliaceum</i> L.)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">, korakan (<i>Eleusine coracana</i>)</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tanaman-tanaman berikut ini juga dianggap sebagai milet, meskipun rumpun segarnya sering pula dijadikan sebagai hijauan ternak:</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i> Echinochloa</i> spp. (<i>Barnyard millet, Japanese millet</i>)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>, Paspalum scrobiculatum</i> (<i>Kodo millet</i>)<i>, Panicum sumatrense</i> (<i>Little millet</i>)<i>, Brachiaria</i> (<i>Guinea millet</i>, <i>Browntop millet</i>)</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Milet pernah dan, di beberapa tempat, masih menjadi bahan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika. Di tempat-tempat lain, budidaya juga dilakukan sebagai sumber pakan burung peliharaan atau sebagai hijauan ternak.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Secara umum milet banyak mengandung Vitamin B, terutama niasin, vitamin B6, dan folat; mineral yang dikandungnya terutama kalsium, besi, kalium, magnesium, dan seng.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">9. Juwawut</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="307" id="irc_mi" src="http://i1246.photobucket.com/albums/gg601/Reza_Fadhilla/jewawud_jewawut_juwawud_jawawud_foxtailmillet_zpsa0a53356.jpg" style="margin-top: 43px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Juwawut</b> (<i>Setaria italica</i>) adalah sejenis serealia berbiji kecil (milet) yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi
dikenal orang. Tumbuhan ini adalah yang pertama kali dibudidayakan di
antara berbagai jenis milet dan sekarang menjadi milet yang terluas
penanamannya di seluruh dunia, dan yang terpenting di Asia Timur. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tanaman juwawut adalah tanaman semusim seperti rumput, yang dapat mencapai ketinggian 2m. Malainya
rapat, be"rambut", dan dapat mencapai panjang 30cm, sehingga orang
Inggris menamakannya "milet ekor rubah" (foxtail millet). Bulirnya
kecil, hanya sekitar 3mm diameternya, bahkan ada yang lebih kecil. Warna
bulir beraneka ragam, mulai dari hitam, ungu, merah, sampai jingga
kecoklatan.</span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Terdapat dua kelompok varietas biologis. Yang pertama adalah yang biasa dimakan orang, <i>S. italica</i> var. <i>italica</i>, dan yang kedua adalah yang biasa dijadikan pakan burung, <i>S. italica</i> var. <i>moharica</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">10. Kinoa</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="393" id="irc_mi" src="http://www.culinate.com/hunk/38569" style="margin-top: 0px;" width="263" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Kinoa</b> atau <b>quinoa</b> (dari bahasa Spanyol) (<i>Chenopodium quinoa</i> Willd.) merupakan serealia semu yang menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indian di Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Kinoa disebut serealia semu karena bijinya bukan dihasilkan dari padi-padian. Daunnya dapat dimakan pula, sebagaimana bayam biji. Biji kinoa sangat ideal sebagai sumber gizi kaerna mengandung karbohidrat dan protein yang tinggi sekaligus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">11. Buckwheat</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://eorganic.info/sites/eorganic.info/files/u3/better_flowering_buckwheat_with_bee.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Buckwheat</b> adalah tanaman yang bijinya sangat dikenal untuk diolah
menjadi tepung. Berbeda dengan anggapan orang kebanyakan, buckwheat
bukanlah serealia seperti gandum, walaupun menggunakan nama wheat di
belakangnya. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Nutrisi yang sangat menonjol dari buckwheat adalah protein dengan
kandungan sebesar 13 persen, karbohidrat 71 persen, dan lemak 8 persen
dihitung dari ukuran penyajian 100 gram. Selain itu buckwheat dikenal sebagai sumber vitamin B dan zat besi sebesar 60–100 ppm, zinc 20-30 ppm, 25-50 ppb. Tepung buckwheat menjadi substitusi tepung gandum bagi orang yang
mengalami intoleransi terhadap gluten. Konsumsi tepung buckwheat
memperlihatkan efek penurunan terhadap serum kolesterol dan LDL, serta
peningkatan HDL. Kandungan nutrisinya membuatnya cocok untuk menghindari
diabetes, karena memperlihatkan efek penurunan glukosa dan rasa kenyang
yang lebih lama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">12. Tef</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Eragrostis_tef_%28Teff%291.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Teff</b> atau <b>tef</b> (<i>Eragrostis tef</i>, Amhar ጤፍ <i>ṭēff</i>, Tigrinya ጣፍ <i>ṭāff</i>) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan dan pertanian. Teff merupakan makanan penting di Ethiopia dan Eritrea. Dalam nutrisi, tanaman ini mengandung kalsium dan protein.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>13. Jali</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b><img height="393" id="irc_mi" src="http://mondasiregar.files.wordpress.com/2011/04/buah-jali.jpg" style="margin-top: 0px;" width="295" /> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>Jali</b> (<i>Coix lacryma-jobi</i> L.), merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya
namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa
varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras, berbentuk oval dan berwarna putih.</span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ada dua varietas yang ditanam orang. <i>Coix lacryma-jobi</i> var. <i>lacryma-jobi</i> memiliki cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai manik-manik. <i>Coix lacryma-jobi</i> var. <i>ma-yuen</i> dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan Tiongkok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">14. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Zizania (<i>wild rice</i>)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></b><img height="362" id="irc_mi" src="http://newfs.s3.amazonaws.com/taxon-images-1000s1000/Poaceae/zizania-palustris-in-ahaines-f.jpg" style="margin-top: 16px;" width="495" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serealia </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-33971424928176464562013-08-08T22:38:00.004-07:002013-08-08T22:38:51.397-07:00Serangga Mempuyai Wajah Di Belakang Badan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-pbUAolFUAb0/TvcH2U1xyqI/AAAAAAAALFs/bJPtGalTxcw/s1600/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-pbUAolFUAb0/TvcH2U1xyqI/AAAAAAAALFs/bJPtGalTxcw/s400/1.jpg" width="400" /><a name='more'></a></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NeBrqiGs9Nk/TvcH5FmnPLI/AAAAAAAALF0/t6IhM0E0GYk/s1600/19600-2824274570104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="http://1.bp.blogspot.com/-NeBrqiGs9Nk/TvcH5FmnPLI/AAAAAAAALF0/t6IhM0E0GYk/s400/19600-2824274570104237032S600x600Q85.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-amWWtSBo-jY/TvcH6bESQmI/AAAAAAAALF8/BvYgesgbr_4/s1600/21445-2373022790104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-amWWtSBo-jY/TvcH6bESQmI/AAAAAAAALF8/BvYgesgbr_4/s400/21445-2373022790104237032S600x600Q85.jpg" width="352" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1mB5VHzd-f4/TvcH7X6X95I/AAAAAAAALGE/DAT7fGKQAbs/s1600/24651-2234037600104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-1mB5VHzd-f4/TvcH7X6X95I/AAAAAAAALGE/DAT7fGKQAbs/s400/24651-2234037600104237032S600x600Q85.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-D9rq3SOmUlw/TvcH8xU5eGI/AAAAAAAALGM/NnIrleOEdHg/s1600/31482-2008371170104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="http://4.bp.blogspot.com/-D9rq3SOmUlw/TvcH8xU5eGI/AAAAAAAALGM/NnIrleOEdHg/s400/31482-2008371170104237032S600x600Q85.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-3XaMeAQE3lc/TvcH91a3YZI/AAAAAAAALGU/z6ptwVdDyOc/s1600/42036-2912595530104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="http://2.bp.blogspot.com/-3XaMeAQE3lc/TvcH91a3YZI/AAAAAAAALGU/z6ptwVdDyOc/s400/42036-2912595530104237032S600x600Q85.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-YV_CN_kYKaQ/TvcH-wu5DbI/AAAAAAAALGc/y5L2Hi6WXlk/s1600/42195-2335206780104237032S600x600Q85.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-YV_CN_kYKaQ/TvcH-wu5DbI/AAAAAAAALGc/y5L2Hi6WXlk/s400/42195-2335206780104237032S600x600Q85.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-10803070108263062292013-08-06T07:33:00.004-07:002013-08-06T08:43:06.750-07:00Gadis Kecil Penemu Spesies Dinosaurus Terbang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="hasil penemuan-penemuan fosil nya" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_HVWf228KM8o7YN0AUYQy0XlIGx2Dbv52c3_iBFHHNj1lDJTfkwKRwV_4HWfkRp2KDqCaMrhlPeQV4ugRn3yEOw8Ckf0OFDwsnRykuln3bKcnxryvKsr-k8qRz_QUtDsLTcNn64i0WMPV/s320/daisy+morri.jpg" height="260" width="320" /></span></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Daisy di Kamarnya dengan <br />
hasil penemuan-penemuan fosil nya.</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><i>Isle of Wight</i></b> merupakan sebuah county dan merupakan pulau
yang paling besar di Inggris, terletak di Selat Inggris, 3–5 miles (5–8
km) arah selatan dari pantai county Hampshire, yang dipisahkan dari
pulau utama dengan sebuah selat bernama Solent, yang memiliki luas
wilayah 380 km² dan populasi 140.000 jiwa (2005), dengan Ibu kota
Newport. Pulau ini juga terkenal akan <a href="http://www.rajagaluh.com/2010/11/legok-taman.html">keindahan alamnya</a>, kegiatan pelayarannya yang berpusat di kota Cowes, dan resor-resornya yang indah yang telah menjadi tujuan tempat <a href="http://www.rajagaluh.com/2009/10/objek-wisata-prabu-siliwangi-dan-situ.html">wisata </a>utama sejak zaman Victoria.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Seorang gadi kecil bernama Daisy melihat sisa-sisa tulang di pantai
Isle of Wight dimana dia tinggal waktu usianya 5 tahun dan menyadari
itu sebuah fosil, dia dan keluarga membawanya ke ahli dinosaurus Martin
Simpson, yang mengakui potensi pentingnya. pada tahun 2008 akhirny
Palaeontolog mengumumkan bahwa sisa-sisa fosil yang ditemukan di
hamparan pantai Isle of Wight diidentifikasi sebagai spesies baru
dinosaurus yang bisa terbang yang berasal dari 115 <a href="http://www.rajagaluh.com/2013/03/kehidupan-baru-di-danau-antartika.html">juta tahun yang lalu</a>, dan akhirnya Spesies itu diberinama "Vectidraco Daisymorrisae", Vectidraco singkatan dari lokasi <a href="http://www.rajagaluh.com/2012/07/penemuan-baru-situs-islam-di-yordania.html">penemuan </a>Isle of Wight dan Daisymorrisae diambil dari nama penemu.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Selama lima tahun terakhir, ahli Darren Naish dan Gareth Dyke telah
susah payah mempelajari fosil, dengan fokus bahkan yang paling terkecil
dan rinci, sebelum akhirnya menerbitkan temuan mereka, Mereka
mengungkapkan makhluk itu seukuran gagak dan merupakan jenis yang
sebelumnya tidak diketahui pteros</span></span></div>
</div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
aurus. Dia adalah gadis yang menarik dan unik. "Dia memiliki koleksi
menakjubkan yang nyata dan fosil tulang, kerang, tengkorak dan gigi dan
di kamarnya sekarang menyerupai museum sejarah alam.Pterosaurus sejak
saat itu telah disumbangkan ke Museum Sejarah Alam yang baru bernama
Isle of Wight sebagai "ibukota dinosaurus Britania Raya '.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://infokeren.org/cgi-sys/suspendedpage.cgi </span></span></div>
</div>
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Satu spesies dinosaurus
baru telah diberi nama dari nama gadis kecil 5 tahun yang menemukan
sisa-sisa fosil dinasaurus itu pada tahun 2008 silam.
Palaeontolog mengatakan bahwa sisa-sisa fosil yang ditemukan di daerah
pantai Isle of Wight pada tahun 2008 akhirnya diidentifikasi sebagai
spesies baru dinosaurus terbang.
Sisa fosil dinasaurus itu ditemukan oleh Daisy Morris, yang saat ini
umurnya sudah 9 tahun. Dia memiliki koleksi fosil dan hewan yang sangat
banyak sehingga kamar tidurnya nampak seperti museum sejarah alam.
dinasurus terbang 2 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris dengan koleksinya fosil, boneka binatang,
kerang dan tulang
Daisy menemukan fosil dinasaurus terbang itu ketiak dia dan keluarganya
sedang berjalan bersama di sepanjang pantai Atherfield, sebelah selatan
dari pantai Isle of Wight.
Pada saat Daisy melihat sisa-sisa tengkorak, kemudian dia menyadari
bahwa itu adalah fosil. Keluarganya pun membawa fosil itu ke ahli
dinosaurus, Martin Simpson.
Selama 5 tahun terakhir, dua peneliti Darren Naish dan Gareth Dyke
bersusah payah untuk mempelajari fosil yang ditemukan Daisy tersebut,
dan akhirnya mereka mempublikasikan temuan itu pada pekan ini.
dinasurus terbang 3 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris menemukan fosil dinasaurus di pantai Isle
of Wight pada tahun 2008
Mereka berdua mengungkapkan bahwa dinasaurus itu seukuran burung gagak
dan merupakan jenis pterosaurus yang belum diketahui sebelumnya.
Pada saat penamaan dinasaurus terbang itu, para ahli memandang penemu
kecil Daisy menjadi inspirasi, dan akhirnya secara resmi diberi nama
Vectidraco Daisymorrisae.
dinasurus terbang 5 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunFosil yang ditemukan Daisy Morris adalah dinosaurus
terbang baru
Daisy memang dikenal oleh teman-teman sebayanya untuk koleksi uniknya,
berupa fosil dan hewan.
Sementara banyak gadis seusianya memilih untuk mengkoleksi mainan,
aksesoris, dan poster bintang pop, Daisy telah mendedikasikan kamarnya
untuk sebagai tempat mempelajari hewan dan dinosaurus.
dinasurus terbang 1 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunSeniman menggambarkan Daisy-saurus yang hidup 115 juta
tahun lalu yang ditemukan oleh Daisy Morris
Fosil dinasaurus terbang adalah genus baru dan spesies pterosaurus
berukuran kecil, reptil terbang ini hidung sekitar 115 juta tahun yang
lalu.<br /><br />Read more at <a href="http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/">http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/</a></span></span></div>
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Satu spesies dinosaurus
baru telah diberi nama dari nama gadis kecil 5 tahun yang menemukan
sisa-sisa fosil dinasaurus itu pada tahun 2008 silam.
Palaeontolog mengatakan bahwa sisa-sisa fosil yang ditemukan di daerah
pantai Isle of Wight pada tahun 2008 akhirnya diidentifikasi sebagai
spesies baru dinosaurus terbang.
Sisa fosil dinasaurus itu ditemukan oleh Daisy Morris, yang saat ini
umurnya sudah 9 tahun. Dia memiliki koleksi fosil dan hewan yang sangat
banyak sehingga kamar tidurnya nampak seperti museum sejarah alam.
dinasurus terbang 2 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris dengan koleksinya fosil, boneka binatang,
kerang dan tulang
Daisy menemukan fosil dinasaurus terbang itu ketiak dia dan keluarganya
sedang berjalan bersama di sepanjang pantai Atherfield, sebelah selatan
dari pantai Isle of Wight.
Pada saat Daisy melihat sisa-sisa tengkorak, kemudian dia menyadari
bahwa itu adalah fosil. Keluarganya pun membawa fosil itu ke ahli
dinosaurus, Martin Simpson.
Selama 5 tahun terakhir, dua peneliti Darren Naish dan Gareth Dyke
bersusah payah untuk mempelajari fosil yang ditemukan Daisy tersebut,
dan akhirnya mereka mempublikasikan temuan itu pada pekan ini.
dinasurus terbang 3 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris menemukan fosil dinasaurus di pantai Isle
of Wight pada tahun 2008
Mereka berdua mengungkapkan bahwa dinasaurus itu seukuran burung gagak
dan merupakan jenis pterosaurus yang belum diketahui sebelumnya.
Pada saat penamaan dinasaurus terbang itu, para ahli memandang penemu
kecil Daisy menjadi inspirasi, dan akhirnya secara resmi diberi nama
Vectidraco Daisymorrisae.
dinasurus terbang 5 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunFosil yang ditemukan Daisy Morris adalah dinosaurus
terbang baru
Daisy memang dikenal oleh teman-teman sebayanya untuk koleksi uniknya,
berupa fosil dan hewan.
Sementara banyak gadis seusianya memilih untuk mengkoleksi mainan,
aksesoris, dan poster bintang pop, Daisy telah mendedikasikan kamarnya
untuk sebagai tempat mempelajari hewan dan dinosaurus.
dinasurus terbang 1 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunSeniman menggambarkan Daisy-saurus yang hidup 115 juta
tahun lalu yang ditemukan oleh Daisy Morris
Fosil dinasaurus terbang adalah genus baru dan spesies pterosaurus
berukuran kecil, reptil terbang ini hidung sekitar 115 juta tahun yang
lalu.<br /><br />Read more at <a href="http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/">http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/</a></span></span></div>
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Satu spesies dinosaurus
baru telah diberi nama dari nama gadis kecil 5 tahun yang menemukan
sisa-sisa fosil dinasaurus itu pada tahun 2008 silam.
Palaeontolog mengatakan bahwa sisa-sisa fosil yang ditemukan di daerah
pantai Isle of Wight pada tahun 2008 akhirnya diidentifikasi sebagai
spesies baru dinosaurus terbang.
Sisa fosil dinasaurus itu ditemukan oleh Daisy Morris, yang saat ini
umurnya sudah 9 tahun. Dia memiliki koleksi fosil dan hewan yang sangat
banyak sehingga kamar tidurnya nampak seperti museum sejarah alam.
dinasurus terbang 2 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris dengan koleksinya fosil, boneka binatang,
kerang dan tulang
Daisy menemukan fosil dinasaurus terbang itu ketiak dia dan keluarganya
sedang berjalan bersama di sepanjang pantai Atherfield, sebelah selatan
dari pantai Isle of Wight.
Pada saat Daisy melihat sisa-sisa tengkorak, kemudian dia menyadari
bahwa itu adalah fosil. Keluarganya pun membawa fosil itu ke ahli
dinosaurus, Martin Simpson.
Selama 5 tahun terakhir, dua peneliti Darren Naish dan Gareth Dyke
bersusah payah untuk mempelajari fosil yang ditemukan Daisy tersebut,
dan akhirnya mereka mempublikasikan temuan itu pada pekan ini.
dinasurus terbang 3 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunDaisy Morris menemukan fosil dinasaurus di pantai Isle
of Wight pada tahun 2008
Mereka berdua mengungkapkan bahwa dinasaurus itu seukuran burung gagak
dan merupakan jenis pterosaurus yang belum diketahui sebelumnya.
Pada saat penamaan dinasaurus terbang itu, para ahli memandang penemu
kecil Daisy menjadi inspirasi, dan akhirnya secara resmi diberi nama
Vectidraco Daisymorrisae.
dinasurus terbang 5 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunFosil yang ditemukan Daisy Morris adalah dinosaurus
terbang baru
Daisy memang dikenal oleh teman-teman sebayanya untuk koleksi uniknya,
berupa fosil dan hewan.
Sementara banyak gadis seusianya memilih untuk mengkoleksi mainan,
aksesoris, dan poster bintang pop, Daisy telah mendedikasikan kamarnya
untuk sebagai tempat mempelajari hewan dan dinosaurus.
dinasurus terbang 1 Daisy saurus, Dinasaurus Terbang yang Ditemukan Anak
Berusia 5 TahunSeniman menggambarkan Daisy-saurus yang hidup 115 juta
tahun lalu yang ditemukan oleh Daisy Morris
Fosil dinasaurus terbang adalah genus baru dan spesies pterosaurus
berukuran kecil, reptil terbang ini hidung sekitar 115 juta tahun yang
lalu.<br /><br />Read more at <a href="http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/">http://uniqpost.com/69999/daisy-saurus-dinasaurus-terbang-yang-ditemukan-anak-berusia-5-tahun/</a></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-81111481835718238712013-08-03T08:37:00.003-07:002013-08-03T08:38:34.253-07:004 Macam Metode Benih-Benih Tanaman yang Bisa "Terbang" di Udara <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><b><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 20px !important;"></span></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 20px !important;"><img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/parachutes.jpg" /><br />
<b>Mekanisme Parasut</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px !important;">Mekanisme parasut yaitu
penyebaran benih dengan mahkota berbentuk mirip payung dengan rambut
bercabang rumit diatasnya, yang terlihat seperti kepala bulat berbulu.
Hembusan sedikit angin tertangkap rambut-rambut berbulu ini dan
mendorong benih ke udara seperti parasut. Ini adalah mekanisme klasik
untuk penyebaran benih Dandelion Eurasia (Taraxacum officinale) dan
termasuk banyak dari Keluarga Sunflower (Asteraceae).</span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><b><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 20px !important;"><img alt="" border="0" src="http://waynesword.palomar.edu/images/spinsd4.gif" /><br />
<img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/heli.jpg" /><br />
<b>Mekanisme Helicopter</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px !important;">Helikopter (juga disebut
Whirlybirds) termasuk benih atau satu unggulan buah (Samaras) dengan
sayap kaku atau membran di salah satu ujung. Sayap biasanya memiliki
sedikit lapangan (seperti pisau baling-baling atau kipas), menyebabkan
benih berputar karena jatuh. Tergantung pada kecepatan angin dan jarak
di atas tanah, biji helikopter dapat dilakukan jarak yang cukup jauh
dari tanaman induk. Tindakan berputar mirip dengan auto-rotasi dalam
helikopter, ketika helikopter "perlahan" turun setelah kehabisan
"tenaga".<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/heli2.jpg" /><br />
Benih "berputar" dari Thailand: A. Diptocarpus alatus (Diptocarpaceae).
B. Diptocarpus obtusifolius. C. Gluta (Melanorrhoea) usitata
(Anacardiaceae). Spesies yang terakhir disebut juga pohon lacquer Burma
dan dikenal sebagai sumber lacquer. Resin secara kimiawi mirip dengan
pohon lacquer Jepang. Seperti pohon lacquer Jepang dan poison oak,
kanal-kanal resin juga mengandung urushiol, campuran senyawa fenolik
beracun yang menyebabkan respon kekebalan yang dimediasi sel pada
beberapa orang. Identifikasi courtesy of Dr Tomiki Sando, Thailand.</span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><b><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 20px !important;"><img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/baling-baling.jpg" /><br />
<b>Mekanisme Baling-Baling</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px !important;">Meskipun modus penyebaran
mereka mirip dengan metode helikopter, benih dengan baling-baling
termasuk biji dengan sayap tipis di seluruh biji atau di setiap
ujungnya. Ketika dilepaskan dari kapsul biji, mereka memintal atau
berputar di udara. Apakah mereka berputar atau hanya bergetar tergantung
pada bentuk, ukuran dan tekanan sayap dan kecepatan angin. Metode
penyebaran angin ditemukan di banyak spesies tanaman berbunga di banyak
keluarga tanaman yang berbeda. Beberapa contoh biji dengan baling-baling
ialah Keluarga Quassia (Simaroubaceae): Pohon surga (Ailanthus
altissima), Keluarga Figwort (Scrophulariaceae): Empress tree (Paulownia
tomentosa), Bignonia Keluarga (Bignoniaceae): Jacaranda (Jacaranda
mimosifolia), catalpa (Catalpa speciosa), willow gurun (Chilopsis
linearis), lonceng kuning (Tecoma Stans), anggur bower (Pandorea
jasminoides), ungu anggur terompet (callistegioides Clytostoma), dan
pohon-pohon terompet luar biasa (Tabebuia serratifolia dan T. ipe), Elm
keluarga (Ulmaceae): elm Amerika dan Cina (Ulmus americana dan U.
parvifolia), soapberry keluarga (Sapindaceae): Hop benih (Dodonea
viscosa), dan keluarga Goosefoot (Chenopodiaceae): Empat sayap saltbush
(Atriplex canescens).</span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="color: Green !important;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><b><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background: #E1E4F2; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 20px !important;"><img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/gliders.jpg" /><br />
<b>Mekanisme Pesawat Layang</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px !important;">Benih dengan mekanisme pesawat
luncur (Gliders) adalah biji dengan 2 sayap lateral yang menyerupai
sayap pesawat terbang. Mereka melayang-layang udara ketika lepas dari
buahnya dan meluncur melalui udara seperti pesawat layang. Salah satu
contoh terbaik dari metode ini adalah Alsomitra macrocarpa, pohon anggur
tropis di Keluarga Labu (Cucurbitaceae) asli ke Kepulauan Sunda dari
Kepulauan Melayu. Meskipun benih bervariasi dalam bentuk, beberapa yang
paling simetris menyerupai bentuk sayap pesawat terbang atau pesawat
siluman. Menurut Peter Loewer (Benih: The Definitive Guide untuk Tumbuh,
Sejarah, dan Lore, 1995), biji aerodinamis turun sejauh 20 kaki (6
meter) secara spiral, meskipun hembusan angin mungkin akan membawanya
lebih jauh lagi.<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://i1181.photobucket.com/albums/x433/tabooties/gliders3.jpg" /><br />
<br />
Benih bersayap yang luar biasa ini berasal dari Labu Tropis Asia:
Alsomitra macrocarpa. Keseluruhan benih memiliki lebar sayap dari 5 inci
(13 cm) dan mampu meluncur melalui udara dari hutan hujan di kalangan
luas. Benih ini dilaporkan menginspirasi desain pesawat awal dan glider.</span></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 14px !important;"> </span></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 14px !important;"> </span></span></span></span><span style="display: block; text-align: center;"><span style="font-family: Comic Sans MS !important;"><span style="color: green !important;"><span style="font-size: 14px !important;"><b>Sumber:http://www.kaskus.co.id/thread/50df07387e12435546000004/unik-benih-benih-tanaman-yang-bisa-quotterbangquot-di-udara-picsvideo</b> </span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span><span class="fullpost">
</span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-3487376330843201162013-07-30T19:17:00.002-07:002013-07-30T19:17:24.483-07:00Cinta Tidak Datang Dari Hati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div id="subtitle" style="text-align: justify;">
<a href="http://nationalgeographic.co.id/media/daily/300/0/201303011704260/n/cinta-tidak-datang-dari-hati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otak manusia" border="0" src="http://nationalgeographic.co.id/media/daily/300/0/201303011704260/n/cinta-tidak-datang-dari-hati.jpg" /></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sejumlah penelitian justru menyimpulkan bahwa cinta itu datang dari otak meskipun ada hubungannya dengan hati. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div class="caption imgleft" style="margin-top: 15px; text-align: center; width: 300px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span></div>
<div id="content" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Banyak yang percaya bahwa cinta itu datang dari
hati. Tapi sejumlah penelitian justru menyimpulkan bahwa cinta itu
datang dari otak meskipun ada hubungannya dengan hati. </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Datangnya perasaan cinta bahkan bisa dijelaskan lewat reaksi otak dan proses biologis pada tubuh manusia. </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ini dia prosesnya:</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>1. HIPOTALAMUS BEREAKSI</strong></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat kita mulai tertarik kepada seseorang, hipotalamus (struktur
primer otak yang bertugas memastikan kestabilan psikologis) akan
melepaskan dopamin ke dalam tubuh. Ini menyebabkan perasaan gembira
layaknya orang yang memakai narkoba.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>2. KADAR SEROTONIN MENURUN</strong></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Karena kadar dopamin meningkat, kadar serotonin menurun. Serotonin
bertanggung jawab atas suasana hati dan selera makan manusia. </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kadar serotonin yang rendah serupa dengan seseorang yang mengalami
gangguan obsesif kompulsif. Hal ini yang menimbulkan perasaan obsesi dan
tergila-gila pada seseorang.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>3. MEMICU NGF</strong></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Selama dopamin meningkat, tubuh menghasilkan zat yang disebut faktor pertumbuhan saraf (<em>nerve growth factor, NGF). </em>NGF lebih umum terdapat pada orang yang baru jatuh cinta. </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Orang yang tidak jatuh cinta memiliki kadar NGF lebih sedikit dari
orang yang sedang jatuh cinta. Secara langsung, kadar NGF dalam tubuh
berhubungan dengan intensitas perasaan romantis.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><strong>4. OKSITOSIN DAN VASOPRESSIN BEKERJA</strong></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Perasaaan sangat terikat dan setia kepada pasangan muncul karena
dikendalikan hormon oksitosin dan vasopressin. Hormon oksitosin dan
vasopressin dihasilkan di dalam bagian hipotalamus otak. Kedua hormon
ini disimpan di dalam kelenjar pituitary untuk kemudian dikeluarkan ke
tubuh.</span></span><br />
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat manusia sedang bergairah – seperti ketika orgasme – hormon ini
memasuki aliran darah. Kehadiran dua hormon ini menyebabkan
kelanggengan hubungan sepasang kekasih atau suami-istri.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">(<em>Brigitta Ajeng, Sumber: Majalah Intisari</em>)</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/07/cinta-tidak-datang-dari-hati </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-12765154983585289602013-07-30T19:06:00.003-07:002013-07-30T19:21:02.296-07:00Ilmuwan Kembangkan "Debu Pintar" untuk Membaca Otak Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img border="0" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/04/18/1011598-selsarafotak-780x390.jpg" height="320" width="640" /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Para peneliti kini tengah mengembangkan sebuah teknologi "debu pintar" yang bisa ditanamkan di otak manusia. Diberitakan <i>Extreme Tech</i>,
Rabu (17/7/2013), debu pintar ini akan mampu mengukur aktivitas listrik
neuron otak dan memungkinkan peneliti untuk membaca data yang tersimpan
di otak.<br /><br />Peneliti University of California Berkeley, Dongjin Seo
dan rekannya, pengembang debu pintar, mengatakan bahwa debu itu
sejatinya adalah perangkat berupa sensor yang bisa diimplantasikan pada
otak. Perangkat disebut debu karena ukurannya cuma sekitar 100
mikrometer. Debu pintar ini akan terhubung dengan perangkat lain di luar
otak.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br /><br />Debu pintar terdiri dari sensor bernama Complementary
Metal Oksida Semikonduktor (CMOS) yang mampu mengukur aktivitas listrik
di otak, dilapisi oleh senyawa polimer khusus untuk menjaga tetap netral
dan material bernama piezoelctric yang akan mengubah sinyal elektrik
menjadi ultrasonik.<br /><br />Sensor mini tersebut dapat digabung dalam
sebuah jaringan yang kemudian bisa langsung diimplantasikan pada
jaringan otak. Dengan gelombang ultrasonik, perangkat ini bisa
mengumpulkan data aktivitas otak secara <i>real time</i> dan terus-menerus.<br /><br />Lalu,
apa manfaat teknologi ini? Seo mengatakan, perangkat ini bisa berfungsi
untuk memantau aktivitas syaraf. Tujuannya bisa untuk proyek penelitian
tertentu atau medis. Memakai perangkat ini, pemakainya bisa seperti
sedang melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) secara terus menerus.<br /><br />Dalam
jangka waktu jauh ke depan, perangkat ini bisa mewujudkan apa yang
hanya ada di film fiksi ilmiah menjadi nyata. Dengan perangkat ini,
manusia di masa depan bisa berkomunikasi dengan telepati atau bahkan
membaca pikiran manusia lain. <b>(Dyah Arum Narwastu)</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b>sumber: http://sains.kompas.com/read/2013/07/18/2107533/Ilmuwan.Kembangkan.Debu.Pintar.untuk.Membaca.Otak.Manusia </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost">
</span></span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-24837890155834527432013-07-30T19:04:00.003-07:002013-07-30T19:21:25.722-07:00Ilmuwan Angkat Benda Menggunakan Suara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="height: 368px; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center; width: 653px;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img border="0" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/17/1440383angkat-benda-dengan-suara780x390.jpg" height="320" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></span></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ilmuwan menciptakan teknik baru mengangkat benda hanya dengan suara.
Teknik ini membantu membuat campuran kimia tanpa perlu khawatir risiko
kontaminasi</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Diberitakan <i>Fox News</i>,
Selasa (16/7/2013), sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa para
peneliti kini menemukan cara untuk membuat sebuah obyek "melayang" di
udara dengan memanfaatkan gelombang suara.<br /><br />Pengangkatan benda
(levitasi) dengan gelombang suara sebenarnya sudah dikenal sejak
beberapa dekade lalu. Para ilmuwan menggunakan transducer untuk
memproduksi gelombang suara dan reflektor untuk memantulkan gelombang
sehingga menghasilkan gelombang transversal. </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />"Gelombang
transversal adalah gelombang yang dihasilkan seperti saat Anda memetik
gitar. Senar bergerak naik dan turun, namun terdapat dua titik yang akan
selalu tetap," ujar Daniele Foresti, insinyur mesin di ETH Zurich di
Swiss sekaligus penulis pendamping dari studi tersebut.<br /><br />Dengan
menggunakan gelombang transversal, para ilmuwan dapat mengangkat setetes
kecil cairan. Sayangnya dalam metode sebelumnya gelombang hanya mampu
mengangkat benda yang relatif kecil. Cairan yang diangkat pun akan
melayang secara terpisah. Benda tidak dapat dipindahkan dengan metode
ini.<br /><br />Berdasarkan risetnya, Foresti memperkenalkan metode baru yang dipublikasikan di jurnal <i>Proceedings of the National Academy of Sciences</i> pada Senin (15/7/2013). <br /><br />Foresti
dan rekan-rekannya merancang transducer mini yang cukup kuat untuk
mengangkat benda berat namun cukup kecil untuk dapat dikemas. Sistem
baru ini dapat mengangkat benda berat dan menyediakan kontrol yang cukup
sehingga cairan dapat dicampur tanpa terpecah menjadi tetesan-tetesan
kecil.<br /><br />Metode ini memungkinkan manusia memanipulasi obyek yang
sedang melayang tanpa perlu menyentuhnya. Teknik ini sangat membantu
untuk membuat campuran kimia ultra murni tanpa kontaminasi.<br /><br />Telinga
manusia memiliki batas toleransi dalam mendengarkan suara. Frekuensi
suara yang akan mengganggu pendengaran manusia adalah sebesar 160
desibel atau setara dengan suara jet yang sedang lepas landas. Namun
dalam percobaan ini, frekuensi suara yang digunakan hanyalah sebesar 24
kilohertz. Besaran ini sedikit berada di atas ambang frekuensi bunyi
yang mampu didengar manusia pada umumnya.<br /><br />Yiannis Ventikos,
peneliti cairan di University College London yang tidak terlibat dalam
penelitian ini, mengatakan bahwa sistem baru tersebut merupakan sebuah
kemajuan besar baik secara teoretis maupun aplikasi praktis. <br /><br />Dalam
mencampurkan cairan menggunakan pipet di laboratorium, kontaminasi
menjadi isu utama. Kini ilmuwan bisa memakai metode pengangkatan dengan
suara ini untuk mencampur tanpa perlu khawatir kontaminasi. Sebagai
contoh, ilmuwan dapat mencampur sel punca dengan cairan tertentu secara
steril.<br /><br />"Tingkat kontrol yang bisa Anda capai sangat mengejutkan," ujar Ventikos. <b>(Dyah Arum Narwastu)</b></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>sumber: http://sains.kompas.com/read/2013/07/17/1442338/Bukan.Sihir.Ilmuwan.Angkat.Benda.Cuma.dengan.Suara </b></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">
</span></span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-42974794689866070372013-07-30T19:01:00.001-07:002013-07-30T19:01:14.205-07:00Unik, Serangga Baru Ditemukan dengan Bantuan Facebook<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img border="0" height="320" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/17/2238488serangga-lewat-facebook780x390.jpg" width="640" /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Derek Sikes dan Jil Stockbridge, ilmuwan dari University of Alaska
Frairbanks, menemukan jenis baru lalat kalajengking. Spesies itu bukan
hanya unik karena cirinya, melainkan juga karena proses penemuannya.
Ilmuwan melakukan identifikasi dengan bantuan Facebook!</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Spesies yang ditemukan diberi nama <em>Caurinus tlagu</em>.
Lalat kalajengking yang ditemukan ini termasuk dalam ordo Mecoptera,
mencakup lalat kalajengking, lalat kalajengking salju, dan <em>hanging fly</em>. <em>Paper</em> penemuan lalat kalajengking baru ini dimuat dalam jurnal <em>Zookeys</em>.</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><a name='more'></a><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Menceritakan
proses penemuan lalat kalajengking itu, Stockbridge mengatakan, "Kami
memproses ribuan spesimen serangga dari Alaska ke koleksi kami di Museum
Univerity of Alaska setiap tahun, jadi jarang sekali ada sesuatu yang
harus kami amati dengan detail."</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat menemukan lalat
kalajengking baru ini, Stockbridge mengatakan, "Saya menghubungi Derek,
kurator serangga di museum itu, membawanya ke laboratorium, dan bertanya
kepadanya jenis serangga apa yang ditemukan. Namun, dia bahkan malah
tak tahu ordonya."</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Akhirnya Stockbridge mem-<em>posting</em>
foto-foto spesimen tersebut di Facebook untuk meminta pendapat beberapa
pakar serangga lain. Saking aneh dan tak biasanya serangga yang
ditemukan ini, tak mengejutkan bila banyak pakar serangga pun salah
dalam mengidentifikasinya.</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Satu pakar serangga, Michael Ivie dari
Montana State University, kemudian mengenalnya sebagai anggota dari
genus Caurinus. Mulanya, Caurinus hanya beranggotakan satu spesies.
Spesies yang sudah ditemukan berasal dari wilayah Washington dan Oregon.</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dikutip <em>Physorg</em>,
Kamis (11/7/2013), berdasarkan riset, Sikes mengatakan bahwa spesies
ini merupakan anggota kedua dari genus Caurinus tersebut. "Kami senang
karena berdasarkan bukti fosil, kedua spesies itu berasal dari grup yang
mungkin berasal dari masa 145 juta tahun lalu, zaman Jurrasic," kata
Sikes.</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Lalat kalajengking baru ini berukuran sangat kecil, cuma 2
milimeter. Ilmuwan mengatakan bahwa spesies serangga ini memakan lumut
hati. Menurut ilmuwan, spesies ini bisa memberi petunjuk tentang evolusi
jenis lalat dan kutu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://sains.kompas.com/read/2013/07/17/2242239/Unik.Serangga.Baru.Ditemukan.dengan.Bantuan.Facebook </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-67356821734861844122013-07-30T18:49:00.002-07:002013-07-30T18:49:20.865-07:00Ilmuwan Menghentikan Cahaya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img border="0" height="320" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/30/1630342kristal-jebak-cahaya780x390.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></span></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ilmuwan berhasil menjebak cahaya selama satu menit</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ilmuwan dari University of Darmstadt di Jerman berhasil menghentikan
cahaya selama satu menit. Selama waktu tersebut, cahaya yang normalnya
bergerak dengan kecepatan 300 juta meter per detik berhenti, diperangkap
dalam opaque crystal, kristal yang tak tembus cahaya.<br /><a name='more'></a><br />Kesuksesan
ini memecahkan rekor. Tahun 2001 dan awal tahun ini, ilmuwan berhasil
menghentikan cahaya, tetapi hanya selama masing-masing kurang dari satu
detik dan 16 detik. Jauh sebelumnya pada tahun 1999, ilmuwan baru bisa
memperlambat kecepatan cahaya menjadi 17 meter per detik.<br /><br />Kali
ini, untuk menghentikan cahaya, ilmuwan menggunakan teknik
Electromagnetically Induced Transparency (EIT). Teknik ini mencakup
pemakaian opaque crystal dalam kondisi dingin, yang tersusun atas
senyawa yttrium silikat dan unsur praseodymium, serta penerapan
cara-cara "licik".<br /><br />Diuraikan <em>Extreme Tech</em>, Kamis
(25/7/2013), ilmuwan pertama menembakkan laser pada opaque crystal
sehingga membuat kristal tersebut transparan. Kemudian sumber cahaya
kedua ditembakkan pada kristal yang telah menjadi transparan itu.<br /><br />"Licik",
ilmuwan kemudian mematikan laser yang ditembakkan. Hasilnya, kristal
menjadi tak tembus cahaya lagi. Akibatnya, cahaya bukan hanya
terperangkap dalam kristal tetapi juga tak bisa memantul sehingga bisa
dikatakan benar-benar berhenti.<br /><br />Keberhasilan ini membuka peluang
pada kemajuan dalam penyimpanan data. Cahaya telah diketahui bisa
membawa data. Dengan cahaya yang bisa dijebak, artinya data yang dibawa
oleh partikel cahaya atau foton bisa disimpan. <br /><br />Dalam diagram di
bawah ini, didemonstrasikan bagaimana ilmuwan mampu menyimpan data
berupa tiga garis horizontal selama satu menit sesuai lama cahaya
dijebak. Penyimpanan data bisa lebih lama bila lama cahaya dijebak bisa
ditambah.<br /><br />
</span></span></div>
<div class="photo" id="408628" style="max-width: 780px; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img alt="" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/30/1633207cahaya-dijebak780x390.jpg" /><span class="pb_10 author">Extreme Tech</span> Dengan menjebak cahaya selama satu menit, ilmuwan berhasil menyimpan data yang dibawa foton cahaya dalam waktu yang sama.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br />Jebakan cahaya juga bisa dibuka lagi. Caranya sama, dengan
menembakkan laser dan membuat opaque crystal transparan lagi. Dengan
prinsip ini maka data yang disimpan bisa dibuka dan dipertukarkan lagi.
Dengan prinsip ini, kecepatan pertukaran data lewat internet bisa jauh
lebih cepat.<br /><br />Saat ini, masih perlu banyak penelitian untuk
mewujudkan penyimpanan dan komunikasi data dengan cara ini. Salah
satunya adalah mengupayakan penjebakan cahaya pada kristal suhu ruangan.
Ini perlu sebab dalam kenyataan data pastinya tak bisa dibawa pada
lingkungan suhu rendah.
</span></span></div>
<div class="sumber-artikel" style="margin-top: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span></div>
<div class="editor-artikel" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Editor : Yunanto Wiji Utomo </span></span></div>
<div class="editor-artikel" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">sumber: http://sains.kompas.com/read/2013/07/30/1634501/Dengan.Kelicikan.Ilmuwan.Menghentikan.Cahaya </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost">
</span></span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-53724401032543045252013-07-30T08:49:00.000-07:002013-07-30T08:50:31.809-07:00Susu Basi Sumber Bahan Bakar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgSPc1z8VyuYlg3ghC7CkWvtdMsS-PaiJXEy9Di2W_uj5cEYaeUQKSDx0R4Pw8nY-dxNu8Iz8y_7U6m2HxAehwVZ5_5wQ4vQp0yg0PMAb_J6_NboiWQEDCAwhBJbR0Yoge9GEs-f0FGI6Q20l6K7Aen44xzqqDlvDmmOdd01A=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://mheliycha.files.wordpress.com/2009/05/120891842912.jpg" height="301" id="irc_mi" style="margin-top: 46px;" width="300" /></a></div>
<div id="line1" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div id="line1" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jangan buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol. Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas (perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar 17,53%.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi cendawan </span>Saccharomyces cereviseaeyang akan membantu proses fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span><br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%. - See
more at:
http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Bebeja+%28Bebeja+Daily+News%29#sthash.F6f7NAxQ.dpuf</span></span></div>
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<div class="wp-socializer-buttons clearfix">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="wpsr-btn">
</span></span></span>
</div>
<div style="float: right; margin: 3px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu.jpg"><img alt="susu" class="alignleft size-medium wp-image-5996" src="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu-300x216.jpg" height="216" width="300" /></a>Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">- See more at: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/#sthash.Z0q9ykiW.dpuf</span></span></div>
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<div class="wp-socializer-buttons clearfix">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="wpsr-btn">
</span></span></span>
</div>
<div style="float: right; margin: 3px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu.jpg"><img alt="susu" class="alignleft size-medium wp-image-5996" src="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu-300x216.jpg" height="216" width="300" /></a>Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">- See more at: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/#sthash.Z0q9ykiW.dpuf</span></span></div>
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<div class="wp-socializer-buttons clearfix">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="wpsr-btn">
</span></span></span>
</div>
<div style="float: right; margin: 3px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu.jpg"><img alt="susu" class="alignleft size-medium wp-image-5996" src="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu-300x216.jpg" height="216" width="300" /></a>Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">- See more at: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/#sthash.Z0q9ykiW.dpuf</span></span></div>
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<div class="wp-socializer-buttons clearfix">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="wpsr-btn">
</span></span></span>
</div>
<div style="float: right; margin: 3px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu.jpg"><img alt="susu" class="alignleft size-medium wp-image-5996" src="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu-300x216.jpg" height="216" width="300" /></a>Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">- See more at: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/#sthash.Z0q9ykiW.dpuf</span></span></div>
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; text-align: justify; top: -1999px;">
<div class="wp-socializer-buttons clearfix">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="wpsr-btn">
</span></span></span>
</div>
<div style="float: right; margin: 3px;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 600px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 160px;"></ins></ins></span></span></div>
<div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu.jpg"><img alt="susu" class="alignleft size-medium wp-image-5996" src="http://www.bebeja.com/wp-content/uploads/2013/07/susu-300x216.jpg" height="216" width="300" /></a>Jangan
buang susu basi atau susu rusak yang tidak bisa dikonsumsi. Riset yang
dilakukan oleh peneliti Teknologi Pangan Indonesia memperlihatkan susu
basi tersebut bisa menjadi bahan baku bahan bakar, gas dan bioetanol.
Susu basi masih mengandung 4,8% laktosa yang merupakan bentuk disakarida
dari karbohidrat. Nah supaya bisa menghasilkan bioetanol, susu basi itu
perlu ditambahkan limbah lain yang bermanfaat yakni kulit nenas
(perbandingan 1:1) yang memiliki kadar gula lumayan tinggi sekitar
17,53%. Dalam riset tersebut semua bahan itu dicampurkan dan dibubuhi
cendawan <i>Saccharomyces cereviseae </i>yang akan membantu proses
fermentasi. Hasil riset memakai 1.000 mL susu basi mampu menghasilkan
sejumlah gas sebanyak 1,31 liter dan bioetanol dengan kadar 2,09%.</span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">- See more at: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/#sthash.Z0q9ykiW.dpuf</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">
</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://www.bebeja.com/susu-basi-sumber-bahan-bakar/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Bebeja+%28Bebeja+Daily+News%29</span></span></div>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fmheliycha.files.wordpress.com%2F2009%2F05%2F120891842912.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgSPc1z8VyuYlg3ghC7CkWvtdMsS-PaiJXEy9Di2W_uj5cEYaeUQKSDx0R4Pw8nY-dxNu8Iz8y_7U6m2HxAehwVZ5_5wQ4vQp0yg0PMAb_J6_NboiWQEDCAwhBJbR0Yoge9GEs-f0FGI6Q20l6K7Aen44xzqqDlvDmmOdd01A=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgSPc1z8VyuYlg3ghC7CkWvtdMsS-PaiJXEy9Di2W_uj5cEYaeUQKSDx0R4Pw8nY-dxNu8Iz8y_7U6m2HxAehwVZ5_5wQ4vQp0yg0PMAb_J6_NboiWQEDCAwhBJbR0Yoge9GEs-f0FGI6Q20l6K7Aen44xzqqDlvDmmOdd01A=" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgSPc1z8VyuYlg3ghC7CkWvtdMsS-PaiJXEy9Di2W_uj5cEYaeUQKSDx0R4Pw8nY-dxNu8Iz8y_7U6m2HxAehwVZ5_5wQ4vQp0yg0PMAb_J6_NboiWQEDCAwhBJbR0Yoge9GEs-f0FGI6Q20l6K7Aen44xzqqDlvDmmOdd01A=" -->LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-69049645539492134032013-07-30T08:16:00.000-07:002013-07-30T08:24:43.303-07:00Rumput, Santapan Makan Malam Manusia Purba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIl-dMDoOo6ZLyijcwHpIk_TIpMVvUdzEXUvbeIN0nMuZrUMbTgufURwyTgnbBDrbaZXRaAWmpfhyphenhyphenD_xKfupRrG58RWzMqWlm-MQ14R10PtzHxsiWIr0FCz-9uOUvh2RtpqmBL8j-aF4lv/s1600/135304_jus-rumput_663_382.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIl-dMDoOo6ZLyijcwHpIk_TIpMVvUdzEXUvbeIN0nMuZrUMbTgufURwyTgnbBDrbaZXRaAWmpfhyphenhyphenD_xKfupRrG58RWzMqWlm-MQ14R10PtzHxsiWIr0FCz-9uOUvh2RtpqmBL8j-aF4lv/s1600/135304_jus-rumput_663_382.jpg" height="230" width="400" /></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan hitungan isotop karbon yang tersimpan di gigi. Sebuah studi baru menemukan bahwa manusia purba memilih rumput menjadi santapan makan malamnya. Melansir <i>NPR, </i>5
Juni 2013, temuan baru itu didapat tim peneliti dari University of
Utah, Amerika Serikat, setelah bertahun-bertahun meneliti fosil gigi
manusia purba Australopithecus. </span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /><br />"Kami menemukan isotop karbon
dengan kadar tertentu yang tersimpan di gigi manusia purba itu," kata
Thure Cerling, ahli geokimia dari University of Utah, AS.<br /><br />Dia
menambahkan, temuan dari gigi itu mengungkapkan bahwa 3,5 juta tahun
lampau, manusia purba melakukan perubahan perilaku makannya. "Manusia
purba telah beralih memakan daun dan rumput," ungkapnya.<br /><br />Temuan
terbaru ini sangat bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang
menyatakan manusia purba sangat suka memakan daging. Temuan baru ini pun
menuai perdebatan di kalangan ahli antropologi.<br /><br />Cerling pun
mengakui, isotop karbon yang ditemukan pada manusia purba
Australopithecus, bisa saja didapatkan setelah memakan kijang yang sudah
terlebih dahulu memakan daun dan rumput.<br /><br />"Tapi, temuan ini tetap
menarik. Perubahan pola makan ini telah memberi pengaruh kuat dalam
evolusi manusia," ujar Cerling. "Perubahan pola makan erat kaitannya
dengan evolusi ukuran otak dan kecerdasan manusia purba."</span></span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="" src="http://media.npr.org/assets/img/2013/06/03/dentition_custom-f8061d5eb634c9b76d02f6a4bceb2dc194ac8ee1-s40.jpg" height="311" width="599" /><br /><i>Dari
kiri ke kanan: susunan gigi simpanse, Australopithecus afarensis, dan
manusia modern. (William Kimbel/Institute of Human Origins)</i></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
<br />Hasil penelitian ini telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences. (umi)</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/418468-rumput--santapan-makan-malam-manusia-purba<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-69434187361421898252013-07-27T20:38:00.003-07:002013-07-27T20:38:58.134-07:00Welwitschia Mirabilis, Tanaman Purba di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://wiznoeuchiha.files.wordpress.com/2010/07/welwitschia-mirabilis-female1.jpg?w=400&h=300" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://wiznoeuchiha.files.wordpress.com/2010/07/welwitschia-mirabilis-female1.jpg?w=400&h=300" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"></span></span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tumbuhan <b><i>Welwitschia Mirabilis</i></b> hidup di gurun sepanjang pesisir pantai Namibia dan Angola<i><b>.</b></i> <i>Welwitschia mirabilis</i>
menunjukkan berbagai keunikan, baik segi morfologi maupun
fisiologinya. Salah satunya adalah jumlah stomata yang dimiliki tumbuhan
ini adalah yang paling banyak diantara semua jenis tanaman padahal
hidupnya di area kering dan terik. Tidak seperti jenis sukulen atau
tanaman yang biasa hidup di gurun yang memodifikasi daunnya untuk
mengecil agar mengurangi penguapan, <i>W.mirabilis</i> justru memiliki daun yang lebar. <a name='more'></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/Welwitschia-mirabilis-female.jpg" /></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tumbuhan ini hanya punya dua
daun, dan satu batang dan sistem akar. Jadi daun yang ada adalah daun
yang perama kali tumbuh dan terus tumbuh sepanjang hidupnya. Tumbuhan
ini berasal dari biji tapi dari ratusan biji yang ada pelung hidupnya
hanya 1 % akibat kontaminasi A.niger, tidak terbuahi atau karena curah
hujan yang tidak memadai.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><div style="text-align: center;">
<img alt="[4.jpg]" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXveh5WxGPqJYbMYRgXAINNc2j2SEv201zGCPT9GTFDeTsB0l6Xp2nj_QDFzl5Ufj7gZJOQ0sePwu7GFhxk5co4eITHGaEHkugD3Y6ELELzVuUxMMH78hwxZa3qpL_R2nQlUTSCVqDyRFR/s1600/4.jpg" style="height: 254px; width: 370px;" /></div>
</div>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Menurut
runut karbon, diduga specimen tertua di dunia berusia lebih dari 2000
tahun, dan untuk rata rata masa hidup diperkirakan mencapai 400 – 1500
tahun dan beberapa artikel menyebutkan bahwa tanaman ini mampu hidup
tanpa hujan selama 5 tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="[4a.jpg]" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieBp19pVYrTtxU7icrroLKkmrNT6OKMNtzLPzPgVZRQD4TYW0l7rWFNaXJMJ9MuBe6G46EOFJfNS_WsCvul-1VW2NjJnUnIHnVrc9GzaiokmftAgUkst0VzCflj363WlhIRYZQ1qm5x7Lv/s1600/4a.jpg" /> </span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Selain itu, tanaman yang dalam bahasa Namibia, tanaman ini dinamakan
Onyanga yang artinya Bawang Padang Pasir karena Onyanga ini ternyata
enak untuk dimakan baik dimakan mentah maupun dimasak dalam bara.</span></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><img alt="[4b.jpg]" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQSsmGJpUIRsrr125RLMIUpZxm4gDp75sMKzWAoHIup3iLhMhx3q6Ek2pIl-mJDoc0G6r0EwdgHPcTZ2r8I6dnhoVxLaDrrJ8zt8xaLhJaohBuWJgyGhK2TIt-9Dx9Orycr2eItEBTZ1Vg/s1600/4b.jpg" /> </span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Welwitschia (<em>Welwitschia mirabilis</em>)
adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di
daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan
Angola Selatan. </span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><img alt="[4c.jpg]" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0mvz-I7U1e5m8VpMFrAM9WyivzrQPSNqtoAm7tgIuXtFS_wr30R2TDlB2FhggQ5nclIID9pH0Bmf33ZxFPbp3HiXyjshp_Prkw-YoPrjcLQPxl3I1A4_PuHziqK5lJcSgE19RQa9jlcDx/s1600/4c.jpg" /> </span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.kpr.sk/afotoarchivn/.nahledy/t_welwitschia_semenacik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="foto" border="0" class="img-right" src="http://www.kpr.sk/afotoarchivn/.nahledy/t_welwitschia_semenacik.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas
tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang
pendek dan ditumbuhi 2 daun – sehingga terlihat seperti pita keriting dengan
ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti
gundukan sampah!</span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">
</span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">
Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun
sedang berada pada masa subur) – yang sangat tidak biasa untuk tanaman.
Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena
itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan
bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis
haji) yang terletak pada aksil daunnya.<br />
Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya
yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.<br />
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba –
<em>Gnetophyta</em>, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer
(<em>Pinophyta</em>). <em>Gnetophyta</em> memiliki 3 genus dengan tampilan yang
sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (<em>Gnetum</em>) – liana dengan
dedaunan berukuran besar, <em>Ephedra</em> – tanaman belukar dan termasuk
juga Welwitschia.<br />
Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang
menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara
Namibia.<br />
</span></span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="foto" class="img-right" src="http://www.kpr.sk/afotoarchivn/.nahledy/t_welwitschia_mirabilis_semena.jpg" /></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir.
Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari
awan kabut dari laut. Fakta ini harus diingat ketika Anda menanam Welwitschia.
Alasan utama kegagalan budidaya Welwitschia adalah pemberian terlalu banyak air
sehingga menyebabkan busuknya tanaman ini. Maka itu bibit tanaman ini perlu
ditebarkan di substrat berpasir-berkerikil (diameter butir-butirnya harus
berkisar 2–5 mm) karena terlalu banyak menyimpan air akan menjadi kendala
pertumbuhan. Welwitschia perlu disiram dengan perhatian lebih – dan bahkan
lebih baik untuk membasahinya dengan lembut. Bijinya akan berkecambah dalam
waktu seminggu. Tanaman ini juga dapat ditanami di rangka jendela menghadap arah
selatan. Ketika menanam Welwitschia, Anda perlu sangat bersabar karena tanaman
ini tumbuh sangat lambat – tanaman ini adalah dinosaurus asli. Jika diberi
cahaya matahari yang cukup serta tidak terlalu banyak air, tanaman ini pasti
akan hidup lebih lama daripada Anda!
</span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZAMEkj6EBeCIisnWh0x3TrujVSryuG4xdKB4eoQLm3k6ErfngTQ7sqJ3M7WrZHW0H34P5eaMVddMyBasxFh5scO77lMVdZei7Av_pWbfqJynoLEfsIL6VrwfVs75PUEc-kL8m9vmUgA/s320/2010-04-10_134502.jpg" width="320" /></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span>Welwitschia
mirabilis adalah salah satu tanaman yang fenomenal di kalangan botanis
dan kolektor tanaman. Betapa tidak, karena keunikan sifatnya, dari
level family sampai genus hanya diisi oleh satu jenis saja.<br />
</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix6rZ0eKHXwLxVAz0pLruH6fb1eFoJDZVHd_zlVw2hdROIf-GukYM9Pv1JMUHgLwMtkStecHD2flw56VZHFp_i5aaCZUNWWlCcgyrdY0DQvx7362SuS_O31pCdM3JEATKXc3CWhzLakw/s320/welwitschia.jpg" width="320" /> </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span> Hidup di gurun sepanjang pesisir pantai Namibia dan Angola, Welwitschia
mirabilis menunjukkan berbagai keunikan, baik segi morfologi maupun
fisiologinya. Bayangkan saja, jumlah stomata yang dimiliki oleh
W.mirabilis mungkin adalah yang paling banyak diantara semua jenis
tanaman, padahal hidupnya di area kering dan terik. Tidak seperti jenis
sukulen atau tanaman yang biasa hidup di gurun yang memodifikasi
daunnya untuk mengecil agar mengurangi penguapan, W.mirabilis justru
memiliki daun yang lebar.<br />
<br />
Strateginya adalah dengan membuka stomata pada malam hari dimana kabut
(fog) melimpah di pesisir pantai tersebut dan menutup rapat pada siang
hari. Selain itu, daun yang lebar berfungsi melindungi tanah di
bawahnya tetap adem, dimana sang akar tumbuh serta agar kelembaban di
bagian bawah tanah tetap terjaga ^^<br />
<br />
Yang tidak ada duanya, W.mirabilis hanya memiliki dua daun saja
sepanjang hidupnya. Jadi daun yang ada adalah daun yang pertama kali
tumbuh dan terus memanjang seumur hidupnya.<br />
<br />
Tumbuh dari biji, namun diperkirakan dari ratusan biji, peluang hidup
hanya 1% akibat kontaminasi A.niger, tidak terbuahi atau karena curah
hujan yang tidak memadai.<br />
<br />
Menurut runut karbon, diduga specimen tertua di dunia berusia lebih dari
2000 tahun, dan untuk rata rata masa hidup diperkirakan mencapai 400 -
1500 tahun. Sungguh mencengangkan, karena bisa jadi biji W.morabilis
tertua di dunia sudah hidup pada masa Nabi Muhammad SAW berdakwah ^^<br />
</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span><img alt="" border="0" height="211" src="http://farm5.staticflickr.com/4125/5182551242_eb9783c52f_o.jpg" width="320" /> </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span> Sesaat setelah penemuannya, tanaman ini langsung menjadi bahan
perbincangan dan menjadi salah satu incaran kolektor tanaman. Perburuan
besar besaran sempat menggiring spesies ini pada CITES 1. Namun,
perang di Angola membawa berkah bagi habitat W.mirabilis, karena mereka
dilindungi oleh ladang ranjau yang menghalangi niat para pemburu untuk
mengambil bijinya. <br />
</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span><img alt="" border="0" height="257" src="http://www.brainpickings.org/wp-content/uploads/2012/02/oltw_welwitschia.jpg" width="320" /> </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost"><span> Sekarang W.mirabilis masuk CITES 2, karena habitatnya tidak terganggu
(karena ladang ranjau tersebut), sedangkan di Namibia, habitatnya dijaga
dan dijadikan sebagai objek wisata.</span> </span></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">sumber: http://bahujung.blogspot.com/2011/06/welwitschia-mirabilis-tanaman-paling.html </span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">http://hawa-tumbuhanlangkadidunia.blogspot.com/2012/09/welwitschia-mirabilis.html</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">http://blogfikrea-inmylife.blogspot.com/2012/02/welwitschia-mirabilis-tanaman-purba.html</span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="fullpost">http://tempoyaker.blogspot.com/2009/06/welwitschia-mirabilis-sang-tanaman.html</span></span></span><br />
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-6126820603684769192013-07-26T18:29:00.002-07:002013-07-26T18:29:10.830-07:00Pembangkit Energi Tenaga Urin Berhasil Diciptakan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="urine,manusia" height="266" src="http://nationalgeographic.co.id/media/daily/300/0/201304241138350/n/pembangkit-energi-tenaga-urin-berhasil-diciptakan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat ini, MFC mampu memasok daya untuk mengirimkan SMS, menjelajah web, serta melakukan panggilan singkat di telepon</span></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><div id="content">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sekelompok peneliti dari University of Bristol
dan Bristol Robotics Laboratory, Inggris mengumumkan keberhasilan
membuat sel bahan bakar yang menggunakan bakteri untuk mengurai urin dan
menghasilkan listrik. Temuan ini dipublikasikan di jurnal <em>Physical Chemistry Chemical Physics</em>, Royal Society of Chemistry.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Sejauh ini, belum pernah ada yang memanfaatkan daya dari urin untuk
menjadikan listrik , jadi ini merupakan temuan yang menarik," kata
Ioannis Ieropoulos, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi
tersebut.</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ieropoulos menyebutkan, yang menarik dari sumber energi ini adalah
kita tidak mengandalkan sumber daya alam yang tak tentu seperti angin
atau sinar matahari. "Kita benar-benar memanfaatkan limbah untuk membuat
energi," ucap Ieropoulos. "Dan salah satu produk yang dipastikan tidak
akan habis pasokannya adalah urin kita," ucapnya.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam studinya, peneliti mengembangkan bakteri pada anoda serat
karbon dan menempatkan mereka di dalam silinder keramik. Bakteria
tersebut kemudian menguraikan zat kimia di urin, menghantarkannya
melalui silinder yang kemudian mampu membangkitkan sedikit energi
listrik yang dapat disimpan di kapasitor.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ieropoulos berharap bahwa sel yang saat ini berukuran sebesar baterai
mobil bisa digunakan untuk banyak aplikasi. "Tujuan kami adalah membuat
sesuatu yang bisa dibawa-bawa dengan mudah," ucapnya.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Saat ini, microbial fuel power stack (MFC) yang kami kembangkan
mampu membangkitkan listrik yang cukup untuk mengirimkan SMS, menjelajah
web, dan melakukan panggilan singkat di telepon," ucap Ieropoulos.
"Konsep ini telah diuji coba dan berhasil," ucapnya.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kini, Ieropoulos menyebutkan, hal yang perlu dilakukan adalah
mengembangkan dan memperbaiki proses sehingga bisa membuat MFC mengisi
baterai secara penuh. "Kami berharap, suatu saat teknologi ini bisa
digunakan untuk memasok daya bagi perangkat rumah tangga," ucap
Ieropoulos.<br />(<em>Abiyu Pradipa. Sumber: Phys.Org</em>)</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/07/pembangkit-energi-tenaga-urin-berhasil-diciptakan </span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-54589659728545955632013-07-15T07:46:00.001-07:002013-07-15T07:46:36.507-07:00Cupriavidus metallidurans, Bakteri Penghasil Emas 24 karat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="Bakteri menghasilkan emas 24 karat" height="372" src="http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/05/174274_bakteri-menghasilkan-emas-24-karat-2_663_382.jpg" title="Bakteri menghasilkan emas 24 karat" width="663" /> </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pencarian alkimia membidani kelahiran ilmu kimia modern, menjadi
cikal bakal: bagaimana mengubah elemen biasa menjadi emas yang berharga.
Melalui zat mitos yang disebut batu filosof (<em>philosopher’s stone</em>), juga diyakini menjadi obat mujarab yang menyembuhkan penyakit dan memberi iming-iming kehidupan abadi.</span></span>
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Untuk tujuan yang pertama, saat ini para peneliti mengklaim menemukan
bakteri yang mendekati dengan batu filosof yang sudah lama jadi
incaran. Bakteri ini mampu mengubah sebuah senyawa kimia beracun yang
ditemukan di alam, menjadi sebuah material padat, solid: emas 24 karat.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><span id="more-37784"></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="Bakteri menghasilkan emas 24 karat 2" height="498" src="http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/05/174274_bakteri-menghasilkan-emas-24-karat-2_663_498.jpg" title="Bakteri menghasilkan emas 24 karat 2" width="663" /></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Bagaimana mendapatkan emas tidak dengan cara menambang?</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kuncinya adalah sebuah bakteri. Tim dari Michigan State University menemukan, bakteri yang toleran pada logam,<em>Cupriavidus metallidurans</em>, ternyata dapat tumbuh dalam konsentrasi besar klorida emas (<em>gold chloride</em>), yang mematikan bagi makhluk yang lain.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Lebih jauh lagi, para ilmuwan menguak, makhluk sangat kecil itu mampu
mengubah zat beracun klorida emas untuk memproduksi gumpalan emas. Atau
dengan kata lain, bakteri itu makan racun lalu mengeluarkan “kotoran”
berupa emas murni.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">“Ini adalah alkimia mikroba, mengubah emas dari sesuatu yang tidak
bernilai, menjadi logam mulia padat yang berharga,” kata Kazem Kashefi, <em>assistant professor</em> mikrobiologi dan genetika molekuler, seperti dimuat <em>Daily Mail</em>.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kashefi dan Adam Brown –<em>associate professor</em> seni elektronik dan intermedia di universitas yang sama– menemukan, <em>Cupriavidus metallidurans</em> dapat
tumbuh dalam konsentrasi besar klorida emas, senyawa kimia beracun yang
ditemukan di alam, yang sering juga disebut “emas cair”.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mereka juga menemukan, bakteri tersebut setidaknya 25 kali lebih kuat dari yang diduga sebelumnya.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Untuk menunjukkan bagaimana cara kerja bakteri itu, kedua ilmuwan
membuat sebuah laboratorium portabel, sebuah seni instalasi, yang
diberi nama, “<em>The Great Work of the Metal Lover</em>” –”karya agung pemuja logam”, yang merupakan kombinasi dari bioteknologi, seni, dan alkimia.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Laboratorium portabel itu disusun dari perangkat berlapis emas 24
karat, kaca bioreaktor yang berisi bakteri. Ukurannya yang relatif kecil
memungkinkan ilmuwan memamerkan cara menghasilkan emas di depan banyak
orang.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="Bakteri menghasilkan emas 24 karat 3" height="498" src="http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/05/174275_bakteri-menghasilkan-emas-24-karat-3_663_498.jpg" title="Bakteri menghasilkan emas 24 karat 3" width="663" /></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Lantas, bagaimana emas bisa dihasilkan?</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Brown dan Kashefi mengumpan bakteri <em>Cupriavidus metallidurans</em> dengan
klorida emas dengan jumlah besar, meniru proses yang mereka yakini
terjadi di alam. Butuh waktu selama sekitar sepekan, agar bakteri
tersebut memetabolis racun dan akhirnya memproduksi bongkahan emas.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="Bakteri menghasilkan emas 24 karat" height="498" src="http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/10/05/174273_bakteri-menghasilkan-emas-24-karat_663_498.jpg" title="Bakteri menghasilkan emas 24 karat" width="663" /></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Menurut Brown, instalasi “The Great Work of the Metal Lover” intinya
bagaimana memanfaatkan sistem kehidupan sebagai sarana sebuah eksplorasi
artistik. “Ini adalah neo-alkimia. Setiap bagian, setiap detail proyek
adalah persilangan antara mikrobiologi modern dan alkimia,” kata
Brown.”</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai seorang seniman, aku ingin menciptakan sebuah fenomena. Seni
punya kemampuan untuk mendorong sebuah penyelidikan ilmiah.”</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tapi, jangan terlalu bersemangat dengan temuan ini. Sama sekali ini
bukan “penangkal” harga emas yang makin meroket akhir-akhir ini.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Meski kedengarannya menarik, biaya yang dibutuhkan untuk mereproduksi
eksperimen mereka dalam skala yang lebih luas, luar biasa mahal. Tak
hanya itu, kesuksesan menciptakan emas menimbulkan banyak pertanyaan:
tentang dampak ekonomi dan sosial, etika yang berkaitan dengan ilmu dan
rekayasa alam. Juga tentang akibatnya pada keserakahan manusia.</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img height="371" id="irc_mi" src="http://dailygeekshow.com/wp-content/uploads/2012/10/Cupriavidus-metallidurans.jpg" style="margin-top: 11px;" width="495" /> </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Instalasi “The Great Work of the Metal Lover” telah mendapat
penghargaan dalam kompetisi, Prix Ars Electronica, di Austria. Di negeri
itu, ia juga dipamerkan hingga 7 Oktober mendatang.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Peneliti dari Michigan State University menemukan cara menciptakan emas
di laboratorium. Pencarian emas kini tak lagi harus dilakukan dengan
mengeruk tanah dan merusak alam.<br /><br />Adalah bakteri <em>Cupriavidus metallidurans</em>
yang menjadi kunci resep ampuh tersebut. Bakteri ini sanggup mencerna
emas cair beracun--disebut emas klorida--dan menjadikannya emas 24
karat. Proses biokimia tersebut dilakukan dalam waktu satu pekan.</span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img height="316" id="irc_mi" src="http://asset3.cbsistatic.com/cnwk.1d/i/tim/2012/10/04/gold2.jpg" style="margin-top: 39px;" width="416" /> </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Bakteri
alkimia mengubah material tidak berguna menjadi logam mulia," ujar
peneliti mikrobiologi Michigan State University Kazem Kashefi, melalui
siaran pers di situs universitas itu.<br /><br />Dalam laporannya, ia menyebutkan bakteri tersebut bisa membuat emas 25 kali lipat lebih banyak dari perkiraan awal.<br /><br />Kesuksesan
penelitian ini mengingatkan orang pada upaya pencarian benda yang bisa
mengubah batu menjadi emas atau dikenal sebagai ilmu alkimia. Bahkan,
ilmuwan besar seperti Isaac Newton ikut tergila-gila mencari material
sakti ini. Hingga akhir hayatnya, Newton tak kunjung menemukan resep
rahasia tersebut.<br /><br />Dari tangan Kashefi, alat pembuat emas ini
berpindah ke tangan pakar seni Michigan State University Adam Brown.
Brown menjadikan mesin itu sebagai instalasi seni. Kedua pakar lintas
keahlian ini tergabung ke dalam kelompok The Great Work of the Metal
Lover.<br /><br />Perangkat pembuat emas ini ditampilkan pada kompetisi seni
maya Prix Ars Electronica di Austria yang berakhir 7 Oktober lalu. Pada
pameran, alat ditampilkan sebagai laboratorium portabel terbuat dari
perangkat keras bersepuh emas 24 karat, bioreaktor kaca, dan bakteri.<br /><br />Brown
tak sungkan menyebut penelitian ini sebagai bagian dari ilmu alkimia.
"Ini adalah neo-alkemi. Perincian proyek ini merupakan persilangan
mikrobiologi dan alkimia," ujar dia.<br /><br />Keinginan peneliti
memperbesar skala produksi alat ini terhadang besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk membuat alat ini. Namun, menurut Brown, alat yang
dipamerkan bertujuan menggugah etika. Hasil penelitian ini membuat
ketamakan dan kerusakan lingkungan akibat penambangan emas menjadi
sesuatu yang absurd.<br /> </span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">sumber: http://namakugusti.wordpress.com/2012/10/06/bakteri-ini-bisa-menghasilkan-emas-24-karat/</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">http://www.tempo.co/read/news/2012/10/08/061434352/Ditemukan-Bakteri-Penghasil-Emas-24-Karat</span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-91798853293282307772013-07-14T17:11:00.000-07:002013-07-14T17:11:10.980-07:00Rhizanthella gardneri (Anggrek Bawah Tanah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps"><img class="" height="272" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri5b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" width="400" /> </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">Anggrek ini</span> <span class="hps">menakjubkan sebab</span> <span class="hps">menghabiskan</span> <span class="hps">seluruh</span> </span><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="" id="result_box" lang="id"><span class="hps">siklus hidupnya di dalam</span></span> <span class="hps">tanah</span> <span class="hps"></span><span>.</span> <span class="hps">Bunganya</span> <span class="hps">tumbuh</span> <span class="hps">tepat di bawah</span> <span class="hps">permukaan</span> <span class="hps">tanah di bawah</span> <span class="hps">lapisan</span> <span class="hps">serasah daun</span><span>.</span> <span class="hps">Mereka tumbuh</span> <span class="hps">dengan hubungan</span> dengan jamur <span class="hps">Melaleuca</span> <span class="hps">uncinata</span> <span class="hps atn">(</span><span>Broom</span> <span class="hps">Bush</span><span>)</span><span>.</span> <span class="hps">Apa yang tampaknya menjadi</span> <span class="hps">kelopak</span> <span class="hps">merah muda</span> <span class="hps">sebenarnya</span> <span class="hps">bracts</span> <span class="hps">yang membentuk</span> <span class="hps">tulip</span> <span class="hps">berbentuk</span> <span class="hps">mencakup lebih dari</span> <span class="hps">bunga-bunga</span><span>.</span> <span class="hps">Benjolan</span> <span class="hps">hitam</span> <span class="hps">kecil di dalam</span> <span class="hps">bunga</span> <span class="hps">adalah bunga</span> <span class="hps">individu.</span> <span class="hps">Setiap kepala</span> <span class="hps">berbunga</span> <span class="hps">dapat menghasilkan sampai</span> <span class="hps">100</span> <span class="hps">bunga</span><span>.</span> <span class="hps">Seluruh kepala</span> <span class="hps">berbunga</span> <span class="hps">sekitar 2,5</span><span class="atn">-</span><span>3cm</span><span class="hps"></span><span>.</span></span></span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri1b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri2b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri3b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri4b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri5b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img class="" src="http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/gardneri6b.jpg" style="display: block; height: auto; margin: 0px; max-height: none; max-width: none; padding: 0px; position: static; top: auto; width: 100%;" /> </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Beautiful and bizarre, Rhizanthella gardneri is a critically endangered species of orchid in the state of Western Australia that spends its entire life cycle underground.">Indah
dan aneh, Rhizanthella gardneri adalah spesies </span></span></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Beautiful and bizarre, Rhizanthella gardneri is a critically endangered species of orchid in the state of Western Australia that spends its entire life cycle underground."><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Beautiful and bizarre, Rhizanthella gardneri is a critically endangered species of orchid in the state of Western Australia that spends its entire life cycle underground.">anggrek</span></span></span></span></span></span> yang terancam punah
di negara bagian Australia Barat yang menghabiskan seluruh </span></span></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Beautiful and bizarre, Rhizanthella gardneri is a critically endangered species of orchid in the state of Western Australia that spends its entire life cycle underground."><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Beautiful and bizarre, Rhizanthella gardneri is a critically endangered species of orchid in the state of Western Australia that spends its entire life cycle underground.">siklus
hidupnya di dalam </span></span></span></span></span></span>tanah . </span><span title="It's a parasite, extracting sustenance from a fungus species that lives symbiotically with the roots of the broom brush in the Western Australia outback.">Anggrek ini parasit, mencari makanan dari spesies jamur yang hidup bersimbiosis dengan akar sikat sapu di Australia pedalaman Barat. </span><span title="Despite having lost the ability to photosynthesize its own food, this subterranean orchid still retains its chloroplasts – cell sub-units with their own genes which in most plants carry out photosynthesis.">Meski
telah kehilangan kemampuan untuk berfotosintesis makanannya sendiri, di
bawah tanah ini, anggrek masih mempertahankan kloroplas nya - sel
sub-unit dengan gen mereka sendiri yang dalam banyak tanaman melakukan
fotosintesis. </span><span title="Rhizanthella gardneri has the fewest chloroplast genes found in any plant, and they are genes that are not involved in photosynthesis.">Rhizanthella
gardneri memiliki kloroplas gen paling sedikit dibandingkan dengan
tanaman lainnya, dan mereka adalah gen yang tidak terlibat dalam fotosintesis. </span><span title="These remaining genes and their functions could provide new insights into critical processes in the lives of plants.">Gen yang tersisa dan fungsi mereka bisa memberikan wawasan baru ke dalam proses penting dalam kehidupan tanaman.</span></span> </span></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img alt="" class="size-full wp-image-69765" height="494" src="http://en.es-static.us/upl/2011/02/flower1-e1297653945825.jpg" width="330" /> </span></span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span> </span></span></span><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Rhizanthella gardneri leads a very peculiar life.">Rhizanthella gardneri memimpin kehidupan yang sangat aneh. </span><span title="The plant spends its entire growth cycle underground; even when it flowers, the blooms are several centimeters below the soil surface.">Tanaman
menghabiskan seluruh siklus </span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="The plant spends its entire growth cycle underground; even when it flowers, the blooms are several centimeters below the soil surface."><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="The plant spends its entire growth cycle underground; even when it flowers, the blooms are several centimeters below the soil surface.">pertumbuhan</span></span></span></span> dalam tanah , bahkan ketika
bunga mekar beberapa sentimeter di bawah permukaan tanah. </span><span title="Unlike most other plants, this orchid does not photosynthesize its own food but has instead evolved a parasitic relationship with a fungus associated with the roots of the broom brush shrub.">Tidak
seperti kebanyakan tanaman lain, anggrek ini tidak berfotosintesis
makanan sendiri tetapi malah berkembang hubungan parasit dengan jamur
terkait dengan akar semak sikat sapu. </span><span title="(Certain types of fungi live symbiotically with some kinds of plants – the fungi provide the plants with mineral nutrients and water, and in turn, the host plants provide the fungi with photosynthesized carbohydrates.) Dr. Etienne Delannoy, the lead author of a scientific">(Beberapa
jenis jamur hidup symbiotically dengan beberapa jenis tanaman -. Jamur
menyediakan tanaman dengan nutrisi mineral dan air, dan pada gilirannya,
tanaman inang menyediakan jamur dengan karbohidrat photosynthesized)</span></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><img alt="" class="size-full wp-image-69767" height="386" src="http://en.es-static.us/upl/2011/02/flowers_ground-e1297654131744.jpg" width="300" /> </span></span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="For example, there's a very tight relationship between the orchid, the fungus, and the broom bush, to such an extent that the seeds of this orchid can germinate only when infected by this particular fungus, provided that the fungus is actually mycorrhizing [living in">Ada
hubungan yang sangat erat antara anggrek, jamur, dan sapu semak,
sedemikian rupa bahwa benih anggrek ini dapat berkecambah hanya ketika
terinfeksi oleh jamur tertentu, asalkan jamur sebenarnya mycorrhizing
[tinggal di </span><span title="symbiosis with] the broom bush.">simbiosis dengan] sapu semak. </span><span title="The seeds are fleshy which is unique to orchids.">Benih berdaging yang unik untuk anggrek. </span><span title="They can be eaten by rats and will still germinate.">Mereka dapat dimakan oleh tikus dan masih akan berkecambah.</span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="They can be eaten by rats and will still germinate."></span></span></span></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="They can be eaten by rats and will still germinate."><img alt="" class="size-medium wp-image-69763" height="300" src="http://en.es-static.us/upl/2011/02/closeup1-200x300.jpg" width="200" /></span><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."> </span></span></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells.">Sementara kehidupan biasa anggrek ini tentu menangkap imajinasi, memegang rahasia lain, jauh di dalam sel-sel. </span></span></span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Photosynthesis is the process by which plants use sunlight to convert water and carbon dioxide to oxygen and sugars.">Fotosintesis
adalah proses di mana tanaman menggunakan sinar matahari untuk mengubah
air dan karbon dioksida menjadi oksigen dan gula. </span><span title="This is done in chloroplasts – organelles in plant cells that give leaves their green color.">Hal ini dilakukan dalam kloroplas - organel dalam sel tanaman yang memberikan warna daun hijau mereka. </span><span title="Organelles are sub-units in cells with a specific function, and contain their own DNA.">Organel sub-unit dalam sel dengan fungsi tertentu, dan mengandung DNA mereka sendiri. </span><span title="Scientists theorize that chloroplasts originated from free-living photosynthetic microbes called cyanobacteria that were incorporated into cells that would eventually evolve to become plants.">Para
ilmuwan berteori bahwa kloroplas berasal dari mikroba fotosintesis yang
hidup bebas yang disebut cyanobacteria yang dimasukkan ke dalam sel-sel
yang akhirnya akan berkembang menjadi tanaman. </span><span title="Over the course of evolution, some of the cyanobacteria genes in chloroplasts were either lost or exported to the nucleus of the plant cells.">Selama evolusi, beberapa gen cyanobacteria dalam kloroplas entah hilang atau diekspor ke inti sel tanaman.</span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Over the course of evolution, some of the cyanobacteria genes in chloroplasts were either lost or exported to the nucleus of the plant cells."></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Over the course of evolution, some of the cyanobacteria genes in chloroplasts were either lost or exported to the nucleus of the plant cells."></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Over the course of evolution, some of the cyanobacteria genes in chloroplasts were either lost or exported to the nucleus of the plant cells."><img alt="" class="size-full wp-image-69766" height="262" src="http://en.es-static.us/upl/2011/02/flower_ground-e1297657379426.jpg" width="350" /></span><span title="Most plants and algae have about 110 genes in their chloroplasts, but not all of those genes are encoded for photosynthesis."> </span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Most plants and algae have about 110 genes in their chloroplasts, but not all of those genes are encoded for photosynthesis.">Kebanyakan
tanaman dan ganggang memiliki sekitar 110 gen dalam kloroplas mereka,
tetapi tidak semua dari gen-gen dikodekan untuk fotosintesis. </span><span title="Sorting out the functions of those other genes has been difficult to do in photosynthesizing plants.">Memilah fungsi gen-gen lain telah sulit untuk dilakukan di photosynthesizing tanaman. </span><span title="But the cells in the non-photosynthesizing underground orchid still retain their chloroplasts, and those chloroplasts should only contain genes that encode for functions other than photosynthesis.">Tetapi
sel-sel di anggrek tanah non-photosynthesizing masih mempertahankan
kloroplas mereka, dan mereka kloroplas hanya harus berisi gen yang
mengkode untuk fungsi lain selain fotosintesis. </span><span title="Dr. Delannoy and his team sequenced the chloroplast genome of Rhizanthella gardneri and found that it only has 37 genes, the smallest number known in any plants.">Dr
Delannoy dan timnya sequencing genom kloroplas dari Rhizanthella
gardneri dan menemukan bahwa itu hanya memiliki 37 gen, jumlah terkecil
yang diketahui pada tanaman apapun. </span><span title="Those 37 genes contain the instructions for synthesizing four important plant proteins.">Mereka 37 gen berisi instruksi untuk sintesis empat protein nabati penting. </span><span title="This discover has provided a significant step toward understanding the full purpose of chloroplasts in plant cells, and could help scientists understand the evolution and functions of other cell organelles.">Discover
ini telah memberikan langkah signifikan terhadap pemahaman tujuan penuh
kloroplas sel tanaman, dan dapat membantu para ilmuwan memahami evolusi
dan fungsi organel sel lainnya.</span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="This discover has provided a significant step toward understanding the full purpose of chloroplasts in plant cells, and could help scientists understand the evolution and functions of other cell organelles."><img alt="" class="size-full wp-image-69764" height="300" src="http://en.es-static.us/upl/2011/02/closeup2-e1297657217493.jpg" width="450" /> </span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="While the unusual life of this orchid certainly captures the imagination, it holds another secret, deep in its cells."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="This discover has provided a significant step toward understanding the full purpose of chloroplasts in plant cells, and could help scientists understand the evolution and functions of other cell organelles."><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Rhizanthella gardneri, an orchid that lives its entire life underground, has no need for photosynthesis having become a parasite to a fungus living a symbiotic relationship with a type of woody shrub in the Western Australia outback.">Rhizanthella
gardneri, anggrek yang hidup di bawah tanah seluruh hidupnya, tidak
membutuhkan untuk fotosintesis memiliki menjadi parasit jamur yang hidup
hubungan simbiosis dengan jenis kayu semak di Australia pedalaman
Barat. </span><span title="Compared to other plants, this orchid has the fewest number of genes in its chloroplast (a sub-unit of the plant cell that has its own genome).">Dibandingkan
dengan tanaman lain, anggrek ini memiliki jumlah paling sedikit gen
dalam kloroplas nya (sub-unit dari sel tanaman yang memiliki genom
sendiri). </span><span title="A primary function of chloroplasts in plants is photosynthesis, but since this orchid no longer photosynthesizes, those genes left in its chloroplasts that are also found in other plants serve a different purpose.">Fungsi
utama dari kloroplas pada tanaman adalah fotosintesis, tapi karena
anggrek ini photosynthesizes lagi, gen-gen yang tersisa di kloroplas nya
yang juga ditemukan pada tanaman lain melayani tujuan yang berbeda. </span><span title="Understanding the functions in the chloroplasts of Rhizanthella gardneri will provide scientists with valuable insights into this underground orchid of Western Australia as well as processes that are essential for plant life.">Memahami
fungsi dalam kloroplas Rhizanthella gardneri akan memberikan para
ilmuwan dengan wawasan berharga ini anggrek tanah of Western Australia
serta proses yang penting untuk kehidupan tanaman.</span></span> </span></span></span></span> </span></span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span>sumber: http://orchids.chookman.id.au/rhizanthella/rhizanthella.html </span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span>http://earthsky.org/earth/the-odd-life-of-an-underground-orchid</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-3480861410215076082013-07-14T00:26:00.003-07:002013-07-14T02:59:14.987-07:00“Membuat” Tanaman yang Bisa Menyala dalam Gelap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="13380060981745182675" class="alignnone size-medium wp-image-190591" height="400" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/13380060981745182675_300x400.jpg" title="13380060981745182675" width="300" /></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Saya
sudah cukup lama berimajinasi tentang tanaman-tanaman yang bisa
berpendar dalam gelap. Bahkan imajinasi saya ini sudah ada dalam benak
saya sebelum adanya film Avatar.</span></span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Untuk mewujudkan “membuat” tanaman yang bisa menyala
dalam gelap, dapat menggunakan berbagai percobaan, Misalnya
saja, dengan menggunakan tinta stabilo. menggunakan tinta stabilo
karena berdasar informasi dari internet bahwa tinta stabilo
bisa menyala jika disinari dengan lampu UV.</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Idenya,
tinta stabilo di teteskan pada air yg menjadi media tanam. Tinta
akan diserap tanaman. Kita nyalakan lampu UV. Tanaman akan terlihat
seolah menyala. Perlu diketahui, nyala lampu UV itu tak terlihat oleh
mata kita, namun tinta stabilo yg terpapar UV akan terlihat menyala oleh
mata kita. tetapi lampu UV sulit diperoleh.</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Membuat tanaman menyala menggunakan fosfor, bisa mendapatkan bubuk
fosfor di</span><span lang="EN-US" style="line-height: 200%;"> sebuah</span><span style="line-height: 200%;"> toko kimia. bubuk fosfor dicampur dengan air media tanam, agar fosfor terserap tanaman. jika tanaman tidak dapat menyerap fosfor, maka campurkan bubuk fosfor dengan air, kemudian menginjeksikan dengan alat suntik ke tubuh tanaman.</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;"><img alt="1338008156340816085" class="alignnone size-full wp-image-190595" height="320" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/1338008156340816085.jpg" title="1338008156340816085" width="240" /><br />
</span></span></span>
</div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">jika tak bisa menginjeksikan bubuk fosfor, campur
bubuk fosfor dengan suatu minyak, kemudian menyapukannya keseluruh daun
tanaman kecuali bagian bawah daun dan bagian-bagian yang tak terlihat
agar tanaman masih tetap bisa berfotosintesis.</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="13380064511761313556" class="alignnone size-medium wp-image-190593" height="225" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/13380064511761313556_300x225.jpg" title="13380064511761313556" width="300" /> <img alt="1338008587946942421" class="alignnone size-full wp-image-190599" height="251" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/1338008587946942421.jpg" title="1338008587946942421" width="188" /></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Hasilnya?</span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;"><img alt="1338008788435283981" class="alignnone size-full wp-image-190601" height="383" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/1338008788435283981.jpg" title="1338008788435283981" width="287" /><br />
</span></span></span>
</div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">Tanaman tak layu dan mati, tetapi pertumbuhannya menjadi agak terhambat. Sekarang tanaman dapat menyala ketika lampu kamar di</span><span lang="EN-US" style="line-height: 200%;">padamkan</span><span style="line-height: 200%;">. Semoga
ke depan, ada ilmuwan rekayasa genetik beneran yang bisa “membuat”
tanaman yang bisa menyala dalam gelap-bukan sekedar “mengecat". </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="line-height: 200%;">sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/05/26/membuat-tanaman-yang-bisa-menyala-dalam-gelap-460085.html </span></span></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="fullpost" style="font-size: small;">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-5385066330007169982013-07-14T00:17:00.002-07:002013-07-14T00:18:57.852-07:00Bunga Bisa Menyala<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpGvMd4UZNWDt3x8qxfZLjRoBbcwgsuyogwIxH7taNr8XrhxiPR8kV2T1E3hohyB4CVDMVEy_E5t7sd_ujDTWH08IywmE5N5JpShpKFHf_lBqljevoXvCl6eyvTqyvmqFX20kMfP2PK_ve/s1600/1826895.jpg"></a></span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><img alt="Headline" src="http://static.inilah.com/data/berita/foto/1826895.jpg" /> </b></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>London – Bunga memang merupakan tanaman indah yang biasa menggambarkan wanita. Namun apa jadinya jika bunga bisa menyala?</b></span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Profesor
Mark Tester bersama sekelompok ilmuwan dari Australia berhasil
menciptakan formula khusus yang bisa digunakan pada tanaman dan bunga
untuk membuatnya menyala dalam gelap seperti dikutip </span><i><a href="http://www.dailymail.co.uk/news/article-2096666/Glow-flowers-Scientists-create-secret-formula-make-plants-fluorescent.html" target="_blank">DM</a></i><span style="font-size: small;">.</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Formula
bernama Galassia Flowers ini cukup disemprotkan pada tanaman atau
bunga kemudian secara instan akan membuatnya menyala dalam gelap. Efek
menakjubkan ini dapat membuat tanaman atau bunga biasa menjadi hal yang
luar biasa.</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpGvMd4UZNWDt3x8qxfZLjRoBbcwgsuyogwIxH7taNr8XrhxiPR8kV2T1E3hohyB4CVDMVEy_E5t7sd_ujDTWH08IywmE5N5JpShpKFHf_lBqljevoXvCl6eyvTqyvmqFX20kMfP2PK_ve/s1600/1826895.jpg"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpGvMd4UZNWDt3x8qxfZLjRoBbcwgsuyogwIxH7taNr8XrhxiPR8kV2T1E3hohyB4CVDMVEy_E5t7sd_ujDTWH08IywmE5N5JpShpKFHf_lBqljevoXvCl6eyvTqyvmqFX20kMfP2PK_ve/s640/1826895.jpg" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5706228025677675746" style="display: block; height: 160px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" width="640" /></a></span></span> </span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Untuk mendapat info lebih banyak, Anda bisa mengakses </span><a href="http://www.galassiaflowers.com.au/index.php?id=1" target="_blank">d isini</a><span style="font-size: small;">.
Menjelang Valentine mendatang, bunga menyala dalam gelap ini bisa
menjadi kado istimewa yang bisa Anda berikan kepada sang kekasih. [mor].</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;">http://teknologi.inilah.com/read/detail/1826895/ingin-miliki-bunga-bisa-menyala-ini-caranya</span></span></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="fullpost">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-79766151214978007302013-07-14T00:15:00.003-07:002013-07-14T00:15:58.987-07:00Peneliti Temukan Tanaman Bercahaya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><img alt="" border="0" height="396" src="http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/tanaman-bercahaya.jpg" width="640" /> </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;">Pohon
yang menyala dalam gelap akan segera menjadi alternatif alami untuk
lampu penerangan jalan, menurut para ilmuwan. Para peneliti di proyek
Glowing Plant di California telah memindahkan gen bersinar pada
kunang-kunang pada tanaman untuk membuatnya menyala dalam gelap.<br />
<span></span><br />
Tim ini berharap untuk memperluas teknik ini pada tanaman yang lebih
besar dan pohon-pohon, serta menggunakannya untuk menggantikan lampu
listrik.<br />
</span></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
Antony Evans dari Universitas Cambridge, Kyle Taylor dan Omri Amirav-Drory dari Stamford, telah menciptakan tanaman<br />
"glow-in-the-dark" di biolab DIY di California.<br />
<br />
Tim ini terinspirasi oleh kunang-kunang dan cacing bercahaya yang
memproduksi apa yang disebut bioluminescence. Bioluminescence adalah
proses yang membuat makhluk ini menghasilkan cahaya yang terjadi secara
alamiah dari tubuhnya.<br />
<br />
Tim ini memulai dengan mendapatkan enzim protein bercahaya yang disebut
Luciferase, dari gen kunang-kunang atau dari bakteri. Mereka kemudian
menggunakan perangkat lunak yang disebut Genome Compiler yang
memungkinkan tanaman membaca gen. Gen tersebut kemudian dibuat di
laboratorium dan dikirim ke tim di California.<br />
<br />
Evans dan timnya menempatkan gen ini dalam agrobacteria cair, dan
bakteri ini dituangkan di atas tanaman. Agrobacteria mampu mentransfer
gen ke dalam tanaman, dan ketika gen bersinar ditambahkan, mereka
memindahkannya ke tanaman, yang membuatnya bersinar dalam gelap. Untuk
membuat gen ini, para ilmuwan harus mendesain ulang urutan DNA.<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://news.citydirectory.co.id/asset/upload/news/2013/06/glow_plant.jpg" /><br />
<br />
Seperti dilaporkan laman Mail Online, mereka telah berhasil menciptakan
tanaman kecil bersinar dan kini mereka meminta dana tambahan, melalui
kampanye Kickstarter, menggunakan teknologi ini pada tanaman atau pohon
yang lebih besar. <span style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;"></span><br /><span class="post-quote" style="color: #484848; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; margin: auto; text-align: left; width: 100%;"><span style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;">Seperti
yang kita tahu, energi yang dikonsumsi oleh kita banyak sekali yang
tidak bisa diperbaharui, termasuk lampu sebagai sumber cahaya. Sering
kita mendengar tentang menghemat energi dengan mematikan lampu ketika
tidak dibutuhkan, lampu mengkonmsi listrik dan listrik banyak
menghasilkan CO2 dalam proses pengadaannya.<br />
<br />
Sedangkan kehidupan adalah sesuatu yang bisa diperbaharui, direproduksi
tanpa menghasilkan emisi apapun. Dengan memanfaatkan DNA yang ada di
kunang-kunang, tanaman yang bisa menyala ini dibuat untuk bisa
menggantikan penggunaan cahaya lampu.<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="http://www.teknimo.com/wp-content/uploads/2013/04/503d80dcda680c743d3f43434153653b_large.jpg" /><br />
<br />
Tanaman yang menyala ini sudah pernah ada pada tahun 1986, namun masih
belum sempurna. Masih membutuhkan bahan tambahan bernama luciferin untuk
bisa menyala. Luciferin merupakan bahan yang membuat kunang-kunang bisa
menyala. Pada tahun 1989, akhirnya gen yang memproduksi luciferin ini
bisa di urutkan dari kunang-kunang. Membuatnya dapat diaplikasikan pada
makhluk hidup lain, termasuk bakteri dan tanaman. Seiring majunya
teknologi biology, produk rekayasa genetik ini bisa dijual untuk
konsumen dan di awali melalui proyek ini.<br />
<br />
Selain tanaman yang menyala, proyek ini juga termasuk membuat kerangka
kerja dan aturan untuk membuat produk biologi sintetis. Kerangka kerja
ini akan menyediakan panduan dan batasan bagi siapapun yang ingin
membuat produknya sendiri. Termasuk juga rekomendasi proyek yang aman
dan rekomendasi bagaimana proses yang benar. Kerangka kerja ini
ditujukan untuk mempercepat proses perkembangan produk biologi sintetis.
Terutama di era kolaborasi internet seperti saat ini.<br />
<br />
Visinya memang bagus, namun masih membutuhkan langkah panjang untuk
mencapainya. Proyek ini masih membutuhkan banyak penyempurnaan dan belum
siap untuk benar-benar menggantikan cahaya lampu, selain itu banyak isu
lain yang belum ditangani, misalnya batasan-batasan ataupun legalitas.
Namun ini baru saja dimulai. Langkah ini bisa menjadi simbol energi yang
terbarukan. Dan bisa menginpirasi ilmuan lainnya untuk menghasilkan
produk biologi sintetis lain yang meningkatkan kualitas hidup manusia</span><span style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; border: 1px inset; color: #484848; display: block; margin: auto; padding: 5px; width: 95%;">sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/51d51c1f48ba54776500000b/peneliti-temukan-tanaman-bercahaya</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span class="fullpost">
</span></span></div>
</div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-86369576607792381512013-07-13T23:20:00.000-07:002013-07-13T23:20:00.977-07:00Foto-foto Tanaman Jamur Yang Indah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span id="advenueINTEXT" name="advenueINTEXT"><span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-SnYrBbwlB1A/UYgSrCzHMmI/AAAAAAAASr8/6VqqGEXdGbU/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/-SnYrBbwlB1A/UYgSrCzHMmI/AAAAAAAASr8/6VqqGEXdGbU/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+8.jpg" title="" /></a></span></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jamur adalah tubuh buah yang tampak di
permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang
berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak (“batang”) dan
bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah
ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan
beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun
dari berkas-berkas hifa.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan “Rotinya sudah berjamur” yang maksudnya adalah
‘rotinya telah ditumbuhi kapang’.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="268" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/13.jpg?w=400&h=268" width="400" /></span></div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="302" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/22.jpg?w=400&h=302" width="400" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="292" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/32.jpg?w=400&h=292" width="400" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="282" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/42.jpg?w=400&h=282" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="301" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/52.jpg?w=400&h=301" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="286" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/62.jpg?w=400&h=286" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="292" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/72.jpg?w=400&h=292" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="297" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/8.jpg?w=400&h=297" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="257" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/9.jpg?w=400&h=257" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="298" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/10.jpg?w=400&h=298" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="263" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/111.jpg?w=400&h=263" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="288" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/121.jpg?w=400&h=288" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="251" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/132.jpg?w=400&h=251" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="300" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/141.jpg?w=400&h=300" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="280" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/151.jpg?w=400&h=280" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="262" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/161.jpg?w=400&h=262" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="300" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/171.jpg?w=400&h=300" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="297" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/181.jpg?w=400&h=297" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="332" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/191.jpg?w=400&h=332" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="320" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/201.jpg?w=400&h=320" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="301" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/212.jpg?w=400&h=301" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="277" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/222.jpg?w=400&h=277" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="227" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/231.jpg?w=400&h=227" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="298" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/241.jpg?w=400&h=298" width="400" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="400" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/251.jpg?w=288&h=400" width="288" /><br /><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="263" src="http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/261.jpg?w=400&h=263" width="400" /> </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span id="advenueINTEXT" name="advenueINTEXT"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/--yaCW6LZnVU/UYgSbTx4RGI/AAAAAAAASqc/QOxVO3rnA6Y/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/--yaCW6LZnVU/UYgSbTx4RGI/AAAAAAAASqc/QOxVO3rnA6Y/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+1.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-FkOb9qbx2dA/UYgScx4_m4I/AAAAAAAASqo/Sgn2L1pmwK4/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://1.bp.blogspot.com/-FkOb9qbx2dA/UYgScx4_m4I/AAAAAAAASqo/Sgn2L1pmwK4/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+10.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-pPK98F3V5x8/UYgSdaHf2DI/AAAAAAAASqs/_xwMWSiynXM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+12.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://4.bp.blogspot.com/-pPK98F3V5x8/UYgSdaHf2DI/AAAAAAAASqs/_xwMWSiynXM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+12.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-lO3tru7XGps/UYgShM6HLjI/AAAAAAAASq0/tsjLT9Vd1PM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+13.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://1.bp.blogspot.com/-lO3tru7XGps/UYgShM6HLjI/AAAAAAAASq0/tsjLT9Vd1PM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+13.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-52zNr3zUZ_o/UYgSiO_NCiI/AAAAAAAASrE/mdLDufEmA7o/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+15.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://1.bp.blogspot.com/-52zNr3zUZ_o/UYgSiO_NCiI/AAAAAAAASrE/mdLDufEmA7o/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+15.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-IEyIOjuu69g/UYgSjXa4lgI/AAAAAAAASrM/uEKdyiRZJms/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://2.bp.blogspot.com/-IEyIOjuu69g/UYgSjXa4lgI/AAAAAAAASrM/uEKdyiRZJms/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+2.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-R8lFY83dC3o/UYgSleXjV1I/AAAAAAAASrc/jYxwO158UJE/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://1.bp.blogspot.com/-R8lFY83dC3o/UYgSleXjV1I/AAAAAAAASrc/jYxwO158UJE/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+4.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ivHrk6S7_S4/UYgSm7oTOqI/AAAAAAAASrk/yj_v6_wd01g/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/-ivHrk6S7_S4/UYgSm7oTOqI/AAAAAAAASrk/yj_v6_wd01g/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+5.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-qMEmlamlcj8/UYgSoImPRUI/AAAAAAAASrs/WF6t_zw6fGI/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://4.bp.blogspot.com/-qMEmlamlcj8/UYgSoImPRUI/AAAAAAAASrs/WF6t_zw6fGI/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+6.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-T_28Q-h6OcU/UYgSqXP2lZI/AAAAAAAASr0/IBu3utpukbE/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://2.bp.blogspot.com/-T_28Q-h6OcU/UYgSqXP2lZI/AAAAAAAASr0/IBu3utpukbE/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+7.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-SnYrBbwlB1A/UYgSrCzHMmI/AAAAAAAASr8/6VqqGEXdGbU/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/-SnYrBbwlB1A/UYgSrCzHMmI/AAAAAAAASr8/6VqqGEXdGbU/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+8.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-qt2XMIkoCxo/UYgSsHzyZoI/AAAAAAAASsE/HrfykhSwU0M/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/-qt2XMIkoCxo/UYgSsHzyZoI/AAAAAAAASsE/HrfykhSwU0M/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+9.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-kN9F0ChIq10/UYgSldgbeSI/AAAAAAAASrY/ZNVg2zxJRGc/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://2.bp.blogspot.com/-kN9F0ChIq10/UYgSldgbeSI/AAAAAAAASrY/ZNVg2zxJRGc/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+3.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-YF3pQfqXOnQ/UYgSaeEuSpI/AAAAAAAASqU/HWqszGbvjiM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+11.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://2.bp.blogspot.com/-YF3pQfqXOnQ/UYgSaeEuSpI/AAAAAAAASqU/HWqszGbvjiM/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+11.jpg" title="" /></a></span></div>
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-JSMKO0IDta0/UYgSh4ZD3tI/AAAAAAAASrA/LBSGCotHdn8/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+14.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="" src="http://3.bp.blogspot.com/-JSMKO0IDta0/UYgSh4ZD3tI/AAAAAAAASrA/LBSGCotHdn8/s1600/15+Spesies+Jamur+Yang+Indah+14.jpg" title="" /></a> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR4RhiqsbKg5UkK7u0NznGEXivEV2LhQOw5mh9GCtQiY8WCP5kAjnOpjAo-tFrsz9JylmBj5yjNU4M1iUQAfK1DjiKFNqxTsM0q8YeA7irCc3mesXyyzvbm3c1fa6M9cTwotqSuFWd1i8/s1600/jamur-cantik-3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR4RhiqsbKg5UkK7u0NznGEXivEV2LhQOw5mh9GCtQiY8WCP5kAjnOpjAo-tFrsz9JylmBj5yjNU4M1iUQAfK1DjiKFNqxTsM0q8YeA7irCc3mesXyyzvbm3c1fa6M9cTwotqSuFWd1i8/s320/jamur-cantik-3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6jzhiwm_w2r-ORXvqA5U9hltd4hE_k5Gh4kVxNX3GbRglxivmj7hMRaJF8LfYDqzZMQRPkPTYV4dfDhPIHG0e7_ynVieGiRoO686nKSczlfOty3H2QOAEkbknGStSgzy0KOIlecj647Q/s1600/jamur-cantik-4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6jzhiwm_w2r-ORXvqA5U9hltd4hE_k5Gh4kVxNX3GbRglxivmj7hMRaJF8LfYDqzZMQRPkPTYV4dfDhPIHG0e7_ynVieGiRoO686nKSczlfOty3H2QOAEkbknGStSgzy0KOIlecj647Q/s320/jamur-cantik-4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjanKVxxMgrsswF6MtkGGVhH7CkZjK5U70VfVdd6mvg_Rq0pTWyF1LZ-azRWMqbPzycOeLgoGTEnZMsgUdYQwbrEaKdbaG61t78bfyUXw5VpV-QYrrVoWrF4xgjQlWp9cooq56w7B1vilw/s1600/jamur-cantik-8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjanKVxxMgrsswF6MtkGGVhH7CkZjK5U70VfVdd6mvg_Rq0pTWyF1LZ-azRWMqbPzycOeLgoGTEnZMsgUdYQwbrEaKdbaG61t78bfyUXw5VpV-QYrrVoWrF4xgjQlWp9cooq56w7B1vilw/s320/jamur-cantik-8.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJSP5ZUJ1U3JSw3N1dWSKc22utw4-KLY20t239bNmhvw-Q1yF0Bpxtm4Vi3zUmEoATmWFvtEqMgOSQWWY9xfhA9Y0G644qoWNexoVK9kizhJ8lt9UNU88IxemHPmILGL02_XcaHegWh-A/s1600/jamur-cantik-10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJSP5ZUJ1U3JSw3N1dWSKc22utw4-KLY20t239bNmhvw-Q1yF0Bpxtm4Vi3zUmEoATmWFvtEqMgOSQWWY9xfhA9Y0G644qoWNexoVK9kizhJ8lt9UNU88IxemHPmILGL02_XcaHegWh-A/s320/jamur-cantik-10.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAtbDMeHJ4pjzMNnIC9dUTb-ohtBZq6MRRjmSp97OqOSIIA3gRcECfx-8GQBa2QicxyKnGlyaCxoAZorvQ1ojuUT1srtFYfxiuM4eRBvk_l4noa4_zVx_9qfqr6k1e7-9aDaZr0H01X0k/s1600/jamur-cantik-5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAtbDMeHJ4pjzMNnIC9dUTb-ohtBZq6MRRjmSp97OqOSIIA3gRcECfx-8GQBa2QicxyKnGlyaCxoAZorvQ1ojuUT1srtFYfxiuM4eRBvk_l4noa4_zVx_9qfqr6k1e7-9aDaZr0H01X0k/s320/jamur-cantik-5.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeHylNh7ZsAMCw8V65xDAsX5K59XspcgPnqz9LXZ8Jeu6XohjOQgl_kDrLRNN6bZRzQMaC75dE1WxpkfBfv266EiueLgjz7c2wXDdv3JOLKzO9fE7qkPtPzhentI4bi3crvf30HFEJt90/s1600/jamur-cantik-6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeHylNh7ZsAMCw8V65xDAsX5K59XspcgPnqz9LXZ8Jeu6XohjOQgl_kDrLRNN6bZRzQMaC75dE1WxpkfBfv266EiueLgjz7c2wXDdv3JOLKzO9fE7qkPtPzhentI4bi3crvf30HFEJt90/s320/jamur-cantik-6.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvaP_15NviqA-FwrJ4JwYviLaqW_qPUvhJASGpX_EdFivdNda61piFyajAvHtffYQc1PP8yY5DpO4xYPk6CVECPeycPQc8rsFLZHmlMYndA3uy76VN7wH6rGIXs5UzyT4kvknnJITJtK0/s1600/jamur-cantik-7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvaP_15NviqA-FwrJ4JwYviLaqW_qPUvhJASGpX_EdFivdNda61piFyajAvHtffYQc1PP8yY5DpO4xYPk6CVECPeycPQc8rsFLZHmlMYndA3uy76VN7wH6rGIXs5UzyT4kvknnJITJtK0/s320/jamur-cantik-7.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj54cLLFZaLt0ZpRYovu_9stmt8jAv-_qky7NMZoR7emQTA6XNqjdzCyxhCts3Rj-3QI4FUgEFTllto6FoD1O8_Oh-Z7yBrwxWuDkc5zHvyShkvtwGu96YkYWxwymEHY9SF2Cm3TBNYGGY/s1600/jamur-cantik-9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj54cLLFZaLt0ZpRYovu_9stmt8jAv-_qky7NMZoR7emQTA6XNqjdzCyxhCts3Rj-3QI4FUgEFTllto6FoD1O8_Oh-Z7yBrwxWuDkc5zHvyShkvtwGu96YkYWxwymEHY9SF2Cm3TBNYGGY/s320/jamur-cantik-9.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifNByxG01gIpvA2g58q0akLufBCHT_jxupOpMk1SrLBOi1ggvVaLOJqroFhOrPHpv1GDdOvd1tjjwJFP5NdeTneN83jnpnYlg_UGY7voU6TRXd5P1mrTxx_p_ZeGtlu-ukzDPGgE89Syc/s1600/jamur-cantik-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifNByxG01gIpvA2g58q0akLufBCHT_jxupOpMk1SrLBOi1ggvVaLOJqroFhOrPHpv1GDdOvd1tjjwJFP5NdeTneN83jnpnYlg_UGY7voU6TRXd5P1mrTxx_p_ZeGtlu-ukzDPGgE89Syc/s320/jamur-cantik-1.jpg" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfr9sru7wcLuUMeYUdVYOAAzyAUPcs1ALl8AhuM5X7z9b-RW449ReuRYnKCJNwhyphenhyphenpFXE7Hkuz16JfXe0X0fZUdmqKcwmnuq523bmmQukBwE60cCa2kmGUJqqSczjlftINfm-r-NLI_0pg/s1600/jamur-cantik-2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfr9sru7wcLuUMeYUdVYOAAzyAUPcs1ALl8AhuM5X7z9b-RW449ReuRYnKCJNwhyphenhyphenpFXE7Hkuz16JfXe0X0fZUdmqKcwmnuq523bmmQukBwE60cCa2kmGUJqqSczjlftINfm-r-NLI_0pg/s320/jamur-cantik-2.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="fullpost">
</span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4189307641148581900.post-67310297316640786822013-07-13T22:52:00.001-07:002013-07-13T23:01:58.230-07:00Tanaman Langka<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Middlemist Merah (Middlemist kamelia)</span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtt3pJv9NBKp7hzJ1aBXLF82ptM2FYF-WaGKJ2ZXjN6soXERd6ifzWZ3LHYkJ6FnPwssKiA8xjxIzzv_bN9Sf_KuPmwPRs84ucLSC13vXudHGA0d_G_v9YCRe9oNaX3nxUydtlfCRqOeRE/s320/Middlemist+kamelia.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Tanaman
ini mungkin adalah tanaman berbunga paling langka di dunia karena hanya
terdapat 2 sampel di dunia. Salah satunya dapat ditemukan di sebuah
taman di Selandia Baru dan yang lainnya terletak di sebuah rumah kaca di
Inggris. Tanaman ini awalnya dibawa ke Inggris dari China oleh John
Middlemist pada tahun 1804. Sejak saat itu, tanaman ini benar-benar
telah punah di China. Tanaman yang ditanam di Inggris tetap tak berbiak
selama bertahun-tahun dan hanya baru-baru ini mulai mengeluarkan bunga.
Bunganya sendiri berwarna merah muda cerah dan terlihat hampir mirip
seperti mawar.</span></span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Lady Slippers Kuning dan Ungu (Cypripedium calceolu)</span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSRzThNl1GEVzSgs7GTPd1_QKRwmYE5C5_ipIlBr71-USk5vv45IsmC5BDRs0Ud0zHz2TrS2XM98roy0s4_tDEVIpcC_pwCDYENv2iopFUB6hZaytJiBkQKWdP95c-AkYwLQuDYd43v2Fd/s320/Cypripedium+calceolu.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Tanaman
ini adalah jenis anggrek liar yang sangat langka yang ditemukan di
Eropa. Satu-satunya contoh tanaman ini yang berada di Inggris, dapat
ditemukan di lapangan golf dan telah berada di bawah perlindungan polisi
yang ketat sejak tahun 1917. Sebuah tangkai tunggal bunga pohon ini
dapat dijual seharga 5000 Dollar AS. Biji tanaman ini tidak memiliki
cadangan makanan untuk keperluan pertumbuhan, sehingga ia hidup dalam
hubungan simbiosis dengan jamur jenis tertentu, yang memberikannya
asupan makanan sampai daun dewasa dapat menghasilkan makanan yang cukup
untuk tanaman ini, pada saat itu jamur juga akan segera mati.</span></span></span><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Koki’o (Kokai cookei)</span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ERkJpiRiqMdUB3gUgcLX0g8bgNZYOsfCh2MRFg9VZ05n9ZehfZYMecOUMBQklRhDVOQY9dgTWH5VAvmbE9Cu4ghNen-g9CFX3pUtYUvfLuP5ET8Dc1NRs74Cig76r8nPlDztv33GPL0R/s320/Kokai+cookei.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Pohon
yang sangat langka ini merupakan pohon endemik di Hawaii. Pohon ini
ditemukan pada tahun 1860, di mana waktu itu hanya terdapat tiga
spesimen tersisa yang dapat ditemukan. Pohon ini terbukti sulit untuk
berkembangbiak, dan pada tahun 1950, setelah bibit terakhir mati, maka
pohon ini pun dianggap punah. Pada tahun 1970 satu-satunya pohon yang
selamat ditemukan, yang sayangnya hancur dalam kebakaran pada tahun
1978. Untungnya salah satu cabang dari pohon yang tersisa dapat
diselamatkan dan berhasil dicangkokkan, dan sekarang ada 23 pohon yang
ada saat ini, yang semuanya terletak di berbagai tempat di Hawaii. Pohon
ini adalah pohon kecil yang tumbuh sampai tinggi sekitar 10-11 meter.
Hal yang paling mencolok dari pohon ini adalah ratusan bunga merah
terang yang pohon-pohon dewasa hasilkan setiap tahunnya. Sayangnya,
karena kelangkaannya ini, hanya sedikit orang yang boleh untuk
melihatnya.</span></span></span><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Kosmos Cokelat (Cosmos atrosanguineus)</span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVN1XX6WW-Hv99OpGFATXq88WhO2veDWhQru8UDUAidTGXmS6jTlpZUI2aApwjryDy3MD7hJuV4JLmPJAhmvXGxcJA8mJ8TII_IexkDt4L6j3uFzuFUmJEjX9feJc9xbImD-Foby54MOYa/s320/Cosmos+atrosanguineus.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Bunga
yang berwarna merah gelap sampai cokelat ini merupakan salah satu
spesies dari Cosmos, yang berasal dari Meksiko. Bunga ini telah
dinyatakan punah di alam liar selama lebih dari seratus tahun. Spesies
ini berhasil bertahan hari ini sebagai klon tunggal yang infertil, yang
diciptakan pada tahun 1902 melalui perkembangbiakan vegetatif.
Bunga-bunga yang dihasilkan oleh tanaman ini memiliki ukuran diameter
sekitar 3-4 cm. Bunga-bunga ini memiliki aroma vanili yang juga
membuatnya menjadi tanaman hias yang indah.</span></span></span><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Paruh Kakatua (Lotus berthelotii)</span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJaVCrQBV8OE_CeqvL8fSggI9Zq62HBuavZwmYg1wQrYG-6Kln-9aKphc-awgBEeVeSkX-q2n4XvB3u7BDI_w5ILhGvtDGvMB5WioqRyLwX1SjqxEMmZ9xAqfS6dIoNzH-Y47OCUbPs66O/s320/Lotus+berthelotii.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Bunga
indah ini telah digolongkan dalam kategori langka sejak tahun 1884.
Bunga ini diyakini benar-benar telah punah di alam liar. Tanaman
menakjubkan ini adalah tanaman endemik yang terdapat di Kepulauan
Canary. Penyerbukan bunga ini diyakini dibantu oleh burung sunbird, yang
diketahui sudah lama punah di Kepulauan Canary. Hal ini dapat membantu
untuk menjelaskan kelangkaan tanaman ini. Percobaan telah dilakukan
untuk menemukan penyerbuk baru untuk bunga-bunga ini, dengan harapan
bahwa mereka dapat berhasil diperkenalkan kembali ke Kepulauan Canary,
namun pada 2008, tidak ada buah yang berhasil diproduksi sama sekali.</span></span></span><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Pohon Franklin (Franklinia alatamaha)</span></span></span></h1>
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg80HrdJzsx11L4qEPeTZAQFnK76TAvODwBULSKevDxbmM9d6kaHSidbGMb9YyaNW9YbDDX48-ZQVtCyyy_oDG-aMnaE7EL-_GqwgfHGCl8GfhCfccEHTrkVcIM8UkPitQO7p2OyrZzqegy/s320/Franklinia+alatamaha.jpg" /></span></span>
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span></span></h1>
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Pohon
ini adalah bagian dari keluarga teh tetapi satu-satunya spesies dalam
genusnya dan merupakan tanaman berbunga yang sangat langka. Pohon yang
berasal dari lembah sungai Altamaha Georgia ini, telah punah di alam
liar sejak awal abad ke 19. Pohon indah ini dapat dijumpai hari ini
berkat jasa keluarga Bartram, yang mengembangbiakkan pohon dan
menyebarkannya sebelum kepunahan terjadi di alam liar. Tanaman yang
memiliki bunga yang berwarna putih dan beraroma harum ketika mekar dan
daun yang berubah warna menjadi merah terang di musim gugur ini, kini
merupakan tanaman hias yang sangat populer. Semua contoh pohon ini yang
ada hari ini berasal dari salah satu pohon yang disebarkan oleh Bartram</span></span></span></span></h1>
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span></h1>
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"><span style="font-weight: normal;">Gibraltar Campion</span></span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLFhMqjA0Nb8Iuv2SYo20DUOHWRbkUYInuRlAUahSw3mkM7t1r5MIP-ylXqn6nUd6B04RLvphN5ms8GqZPKZ3x2hdx_luwr8DlBkCYGXPxhGbdZklhawej1ZK2SePykWvHraVjlCGHzNw5/s320/Silene+tomentosa.jpg" /></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Spesies
ini sangat langka dan hanya ditemukan pada tebing-tebing tinggi di
Gibraltar. Tanaman ini diyakini punah di luar Gibraltar pada tahun
1980-an tetapi di Gibraltar masih ada beberapa spesimen tersisa yang
dapat ditemukan. Sayangnya, pada tahun 1992, semua jejak tanaman ini
telah lenyap dan akhirnya dinyatakan punah. Pada tahun 1994 sebuah
spesimen tunggal ditemukan oleh seorang pendaki pada tebing yang tidak
dapat dijangkau olehnya dan spesies itu memiliki harapan untuk hidup
kembali. Benihnya kemudian disebarkan di bank benih Milenium dan
sekarang spesimen ini tumbuh di The Almeda Gibraltar Botanic Gardens
serta Royal Botanic Gardens di London</span></span></span><br />
<br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">Epipogium aphyllum</span></span></span></h1>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsxfS1oQ8Gmggjmgm6OlzvRR0l_GFP0uKcHtvckYFqD4sJuENONjgphEyOHCWLvD3lZl5iLTn0iT1_A-6iHNzmKAliNzfFS0o8gIk4FqOWMNVGVKPz9XswfETCS6ZgqJIIjNRMZ_dRbUqd/s320/Epipogium+aphyllum.jpg" /></span></span>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; color: #222222; line-height: 19.2px;">Anggrek
Hantu merupakan tanaman langka menarik yang diduga punah selama hampir
20 tahun, dan baru-baru ini berhasil ditemukan hidup kembali. Tanaman
ini sangat langka karena pada dasarnya tumbuhan ini tidak memiliki
kemampuan untuk berkembang biak. Tanaman ini tidak memiliki daun, tidak
bisa berfotosintesis dan tidak memproduksi makanannya sendiri. Seperti
Lady Slippers, tanaman ini memerlukan jamur tertentu yang memberinya
makan. Anggrek Hantu tidak pernah menumbuhkan daun, dan akan selalu
bergantung pada jamur untuk makanannya. Anggrek Hantu dapat hidup di
bawah tanah selama bertahun-tahun, tanpa menunjukkan tanda-tanda
eksternal dan hanya akan mekar ketika semua kondisi optimal. Hal ini
menjelaskan mengapa beberapa pencarian anggrek ini selama bertahun-tahun
tidak menghasilkan apapun.</span></span></span><br />
<h1 class="post-title entry-title">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></span></h1>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="fullpost">
</span></span></span></div>
LioNira Prakasitahttp://www.blogger.com/profile/14372017044056794862noreply@blogger.com0