Bakteri dalam berkomunikasi dan berkoordinasi untuk mengambil suatu
keputusan selalu melibatkan jaringan molekul yang sangat canggih dan
diketahui secara intra species (jaringan nasional) dan inter species
(jaringan internasional). Pada bakteri gram negatif, seperti
Preudomonas, Erwinia dan Vibrio, ternyata bahwa kelompok bakteri ini
menggunakan senyawa acyl homoserine lactone (AHL) tertentu untuk sinyal
komunikasinya atau bahasanya. AHL ini umumnya bersifat khusus untuk
spesies bakteri tertentu. Sebagai contoh: Pseudomonas aeruginosa
menggunakan N-(3-oxo)-dodecanoyl-L-homoserine lactone, Vibrio harveyi menggunakan N-(3-hydroxy)-butanoyl-L-homoserine lactone, sedangkan Vibrio fischeri
menggunakan N-(3-oxo)-hexanoyl-L-homoserine lactone sebagai sinyal
komunikasinya. Bila jumlah selnya telah mencapai kepadatan tertentu
(quorum) mak` AHL itu akan membentuk kompleks dengan protein pengatur
khusus yang akhirnya berfungsi untuk mengaktifkan ekspresi sejumlah
gen-gen penyandi ensim-ensim untuk bioluminescence, pembentukan biofilm
dan faktor-faktor dekstruktif lainnya. Sementara untuk bakteri gram
positif seperti Bacillus dan Streptococcus menggunakan molekul berbasis
peptida atau protein khusus yang disebut pheromone untuk bahasa
komunikasinya.Jumat, 01 Juni 2012
Vibrio fischeri mengeluarkan cahaya bioluminescens
Bakteri dalam berkomunikasi dan berkoordinasi untuk mengambil suatu
keputusan selalu melibatkan jaringan molekul yang sangat canggih dan
diketahui secara intra species (jaringan nasional) dan inter species
(jaringan internasional). Pada bakteri gram negatif, seperti
Preudomonas, Erwinia dan Vibrio, ternyata bahwa kelompok bakteri ini
menggunakan senyawa acyl homoserine lactone (AHL) tertentu untuk sinyal
komunikasinya atau bahasanya. AHL ini umumnya bersifat khusus untuk
spesies bakteri tertentu. Sebagai contoh: Pseudomonas aeruginosa
menggunakan N-(3-oxo)-dodecanoyl-L-homoserine lactone, Vibrio harveyi menggunakan N-(3-hydroxy)-butanoyl-L-homoserine lactone, sedangkan Vibrio fischeri
menggunakan N-(3-oxo)-hexanoyl-L-homoserine lactone sebagai sinyal
komunikasinya. Bila jumlah selnya telah mencapai kepadatan tertentu
(quorum) mak` AHL itu akan membentuk kompleks dengan protein pengatur
khusus yang akhirnya berfungsi untuk mengaktifkan ekspresi sejumlah
gen-gen penyandi ensim-ensim untuk bioluminescence, pembentukan biofilm
dan faktor-faktor dekstruktif lainnya. Sementara untuk bakteri gram
positif seperti Bacillus dan Streptococcus menggunakan molekul berbasis
peptida atau protein khusus yang disebut pheromone untuk bahasa
komunikasinya.Bioluminesensi
Bioluminesensi adalah
emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi
kimia tertentu.Hingga saat ini, bioluminesensi telah ditemukan secara
alami pada berbagai macam makhluk hidup seperti cendawan, bakteri, dan
organisme di perairan, namun tidak ditemukan pada tanaman berbunga,
hewan vertebrata terestrial, amfibi, dan mamalia. Sebagian besar
plankton memiliki kemampuan menghasilkan pendaran, terutama plankton
yang hidup di perairan laut dalam. Pada mikroba, bioluminesensi yang
dihasilkan belum diketahui manfaatnya, sedangkan pada hewan umumnya
digunakan sebagai sinyal kawin, predasi, dan perlindungan terhadap
pemangsa.Cara Kerja Bioluminescence (Binatang Bercahaya)
Binatang
yang menggunakan indra penglihatan untuk bernavigasi pada umumnya
mengalami kesulitan mendapatkan sekitar tanpa cahaya. Beberapa, seperti
burung hantu, mempunyai mata yang sangat besar yang mereka gunakan untuk
mengumpulkan banyak cahaya. Mereka juga menggunakan indra lain untuk
mengumpulkan informasi tentang lingkungan mereka. Manusia, di sisi lain,
telah menempatkan banyak upaya untuk menciptakan portabel, sering kali
sumber cahaya buatan, dari obor ke bola lampu dan LED.Mahluk Hidup Bercahaya (Bioluminesensi)
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
sifat kimiawi bunga matahari adalah rasa lembut dan netral. kalau digunakan dalam pengobatan mamiliki efek bias mangurangi rasa nyeri. ( analagetik ), merangsang cairan pengeluaran cairan tubuh ( hormone enyzyme ) juga merangsanng pengeluaran campak, anti radang,anti malaria,pereda batuk, merangsang energi vital, menenangkan liver, serta merangsang pengeluaran air kemih.
dalam 100 gr minyak biji bunga matahari terkandung lemak total : 100, lemak jenuh, lemak tidak jenuh 9,8,oleat,11,7 dan linoleat72,9.
Langganan:
Komentar (Atom)








