Subscribe:

Astronomi

Selasa, 06 Maret 2012

Rahasia Cahaya Kunang-Kunang

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari.


Tubuh kunang-kunang dapat bercahaya. Agar dapat bercahaya, dalam perut kunang-kunang terdapat sel-sel pemantul, sel-sel penghasil cahaya yang disebut fotosit, organ ini terletak pada ruas ke-4 atau ke-5 dari tubuhnya, dan lapisan kulit yang bisa tembus pandang yang bisa menghasilkan cahaya. Sel-sel khusus ini berisi bahan-bahan kimia yang disebut luciferin dan enzim yang disebut luciferase. Kemudian, oksigen yang tersedia akan berjalan hingga ke sebuah tabung dalam perut yang dinamakan perut trakea.

Nah, untuk menghasilkan cahaya, zat luciferin dikombinasikan dengan oksigen. Hasilnya akan membentuk molekul tidak aktif yang disebut oxyluciferin. Lalu, enzim luciferase akan mempercepat reaksi sehingga cahaya pun d`pat dihasilkan dari perut mereka. Ditambah pula dengan adanya adenosine triphosphate (ATP) yang terdapat dalam tubuh. ATP inilah yang memberi energi dan membantu memantulkan cahaya dalam perut mereka. Cahaya yang dihasilkan ini ternyata juga dapat berkedip-kedip. Cahaya yang mereka hasilkan adalah cahaya tanpa panas yang dinamakan Luminescence.

Luciferase menghasilkan cahaya dengan cara mengoksidasi luciferin dan pada umumnya bersifat ATP-dependent. Penggunaan luciferase sebagai reporter gen memiliki keunggulan di antaranya luciferin (substrat) yang dipakai bersifat water soluble (larut dalam air) sehingga dapat dengan mudah masuk ke dalam sel. Selain itu, luciferase bisa melangsungkan reaksinya di dalam sel hidup karena produk reaksinya tidak bersifat toxic (beracun) bagi makhluk hidup.

Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96% dengan kekuatan sekitar 1/40 kandela.


Luciferin bisa bercahaya karena terbuat dari atom yang tentunya memiliki elektron. Karena jumlahnya didalam tubuh sangat banyak, yang terlihat oleh manusia atau hewan yang lain adalah cahaya dari tubuh.

Kunang-kunang memancarkan cahaya tidak terus-menerus, melainkan berkerlap-kerlip atau pergantian antara menyala dan padam. Saklar berukuran molekul ini ternyata adalah zat kimia Nitrit Oksida (NO) yang dihasilkan dalam tubuh kunang-kunang. Pada jenis Photinus pyralis betina, kedipan cahaya terjadi setiap selang 2 detik sedangkan pada yang jantan setiap 5 detik


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kunang-kunang
http://simpatizone.telkomsel.com/web/funzone/Education/Binatangbinatang_Bercahaya
http://www.berani.co.id/Artikel_Detail.aspx?ID=3858
http://cuitypijjy.blogspot.com/
http://blog.ub.ac.id/alieemmaewez/2011/04/29/rahasia-lampu-pada-kunang-kunang/
http://www.gudangmateri.com/2011/03/kunang-kunang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar