Saat gerhana matahari total, mengapa cakrawala menjadi merah sementara langit di atas kepala menjadi lebih biru dari sebelum atau sesudah gerhana?
Molekul
udara yang lebih jauh menghamburkan distribusi warna yang sama ke arah
mu, namun karena cahayanya melewati jarak yang jauh untuk mencapaimu, ia
kehilangan banyak warna birunya karena penghamburan oleh molekul udara
sepanjang jalan. Karenanya, semakin dekat molekul warna menjadi biru
sementara molekul jauh berwarna merah, dan karenanya kombinasinya tampak
putih, dan demikianlah di cakrawala. Namun, saat kamu berada dalam
bayangan akibat gerhana matahari total, molekul yang lebih dekat tidak
tersinari dan kamu hanya mendapatkan cahaya merah dari molekul jauh dan
karenanya cakrawala menjadi merah.
Langit
di atas kepala lebih biru pada saat gerhana total, karena bayangan
menghapus cahaya yang terhamburkan ke arahmu dari bagian bawah udara di
atas sana. Cahaya tersebut secara normal berwarna merah karena untuk
mencapai udara di atas, cahaya melewati bagian atmosfer yang tebal.
Sepanjang jalan, ia kehilangan warna birunya karena penghamburan banyak
molekul udara, dan karenanya saat ia akhirnya terhambur ke arahmu dari
atas, ia terdominasi warna merah. Cahaya yang menghambur ke arahmu dari
bagian tinggi di udara atas melewati bagian atmosfer yang lebih
renggang, melewati molekul-molekul yang lebih sedikit dan karenanya
sedikit kehilangan warna biru. Jadi saat ia akhirnya terhambur ke arahmu
dari atas, ia masih memiliki sebagian besar birunya. Warna langit di
atas kepala normalnya adalah kombinasi cahaya warna merah dari udara
rendah dan cahaya biru dari udara tinggi. Namun, gerhana menghilangkan
cahaya merah dan karenanya saat gerhana, langit di atas kepala lebih
biru dari normal.
Referensi
Flying Circus of Physics. Jearl Walker, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar