Badai sendiri punya banyak nama,
tergantung sifatnya dan dimana ia terjadi. Namun pada dasarnya semuanya
sama, badai adalah udara yang bergerak dengan cepat dari satu tempat ke
tempat lain.
Bila yang bergerak
hanyalah udara, kita menyebutnya angin badai. Bila ia membawa debu, ia
disebut badai debu. Sebagian besar badai sebenarnya memuat air atau
bentuk air (padat, cair atau gas) yang dapat menyertainya dalam bentuk
hujan air atau hujan es. Penyertaan uap air di dalamnya dalam bentuk
awan menghasilkan petir dan kilat.
Badai
yang sangat besar diberi nama Hurikan dan Tornado. Hurikan adalah badai
yang terjadi di laut, terutama di tropis. Bila hurikan terjadi di
perairan Asia tenggara seperti Indonesia, kita menyebutnya topan.
Hurikan
biasanya mencakup daerah dalam diameter 160 hingga 460 km, dan angin
disekitarnya dapat mencapai kecepatan 120 hingga 200 km per jam. Ciri
khas dari hurikan adalah adanya daerah tenang di pusat badai yang
disebut mata badai. Mata ini berdiameter sekitar 8 hingga 24 kilometer.
Saat ia bergerak di lautan, angin hampir tidak ada. Akibatnya orang
kadang menduga kalau badai sudah berlalu, padahal, begitu mata badai
lewat, angin kembali mengalir kencang sekencang badai sebelumnya. Mata
ini ada karena hurikan berbentuk bulat. Angin bergerak melingkar saat
badai berjalan.
Tipe
badai melingkar lainnya adalah tornado. Tornado bisa disebut sebagai
hurikan yang terjadi di darat. Ukurannya lebih kecil, diameternya hanya
sekitar 1.5 kilometer. Tornado terbentuk terutama di daerah beriklim
sedang, seperti Amerika. Walau begitu, ia dapat juga terjadi di daerah
tropis seperti Indonesia. Ukurannya lebih kecil lagi dan kita
menyebutnya angin puting beliung. Jalur tornado hanya beberapa kilometer
saja namun ia mampu menghancurkan apapun yang dilaluinya.
Jenis
badai lain adalah badai hantu. Pada dasarnya tornado biasa, tapi ia
tidak terlihat. Alasan anda bisa melihat badai karena adanya partikel
padat dan cair yang terbawa oleh angin. Namun, badai kadang terjadi di
tempat dimana tidak ada partikel yang bisa diangkatnya, misalnya di
daerah gurun batu. Ia hanya perlu perbedaan besar dalam suhu antara
sistem cuaca. Dalam lingkungan tanpa kelembaban, ini berarti sebuah
badai tanpa ujud.
Badai api juga
merupakan hal yang mematikan. Tahun 1923, sebuah badai api membunuh 38
ribu orang dalam 15 menit. Berbahayanya, dalam skala kecil, badai api
dapat dibuat. Bukannya udara, dalam badai api, api sendiri yang
berputar. Eksperimen membuat badai api cukup berbahaya karena itu
disarankan tidak mencobanya tanpa alat pemadam kebakaran dan pengawasan
ahli. Bila anda tetap ingin mencobanya, anda bisa belajar disini : Fire Tornado Experiment
Kekuatan
badai diukur dengan skala Fujita. Skala ini sebenarnya tidak ilmiah,
karena dibuat berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan, bukannya oleh
karakteristik fisika badai itu sendiri. Walau begitu, penelitian badai
sangat sulit dan tanpa skala yang terstandarisasi, terpaksa para ilmuan
menggunakan skala yang ada.
Skala | Kecepatan angin (perkiraan, km/jam) | Dampak |
F0 | < 117 | Kerusakan ringan. Beberapa kerusakan di cerobong; ranting pohon patah; pohon berakar dangkal bergeser; rambu lalu lintas rusak |
F1 | 117 – 180 | Kerusakan sedang. Atap terkelupas, mobil yang diam bergeser atau terbalik; mobil yang bergerak kehilangan kendali |
F2 | 181 – 252 | Kerusakan berarti. Atap terlepas; mobil yang diam hancur; pohon besar tumbang; peluru benda ringan terbentuk; mobil kecil terangkat ke udara |
F3 | 253 – 331 | Kerusakan parah. Atap dan dinding rumah yang kokoh terlepas; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tumbang; mobil besar terangkat dan terlempar |
F4 | 332 – 418 | Kerusakan dahsyat. Rumah yang dibangun baik terangkat; struktur dengan fondasi lemah tertiup; mobil terlempar; peluru dari benda besar terbentuk |
F5 | 419 – 511 | Kerusakan sangat parah. Rumah yang kokoh terangkat dan tersapu; peluru seukuran mobil dapat terbang sejauh 100 meter; pohon melayang; fenomena luar biasa terjadi |
Sumber : NOAA
Film
Twister yang telah kami singgung di bagian Vorteks : Para pemburu
badai, kurang teliti dalam menunjukkan badai. Walau memang ada kegiatan
berburu badai, namun badai yang digambarkan dalam film Twister terlalu
di lebihkan. Disana tornado ditunjukkan berlangsung lama. Kenyataannya,
badai yang terjadi di daratan tidak lah lama, hanya beberapa menit.
Badai yang berlangsung lama adalah badai yang ada di laut, atau hurikan,
yang bisa dirasakan penduduk sekitar pesisir. Selain itu, aktor
ditunjukkan mampu bertahan dengan berpegangan pada tiang saat terkena
badai F5. Dilihat dari tabel di atas, badai F5 bahkan mampu mencabut
pohon hingga ia melayang, apalagi manusia.
Walaupun
faktor-faktor penyebab badai belum sepenuhnya diketahui, tapi kita
cukup paham mengenai bagaimana ia terjadi. Badai terbentuk saat sebuah
pusat tekanan rendah berkembang dengan sistem tekanan tinggi
mengelilinginya. Kombinasi gaya yang berlawanan ini dapat menghasilkan
angin dalam formasi awan badai, seperti kumulonimbus. Daerah tekanan
rendah yang kecil dapat terbentuk dari udara panas yang naik dari tanah
yang panas, dan menghasilkan gangguan yang lebih kecil seperti angin
putar mini.
Badai es adalah salah satu
kondisi cuaca paling berbahaya. Ia terjadi di daerah empat musim. Saat
suhu permukaan dibawah titik beku, namun sebuah lapisan udara tebal di
atas permukaan tanah tetap tinggi, hujan dapat turun ke lapisan beku ini
dan membeku saat terjadi tumbukan. Secara umum, penumpukan 8 mm cukup
untuk menurunkan hujan es apalagi bila kondisi memang berangin.
Referensi
1. Blurt It. 2008. What Are Storms?
2. Blurt It. 2006. What Are Hurricanes?
3. NOAA. 2009. Tornado Basics
4. Situs Resmi Storm Chaser. http://www.stormchaser.com/
5. NOAA. 2010. Fujita Tornado Damage Scale
6. Wikipedia. 2010. Storm
7. City of Kent, Washington. Snow/Ice Storm.
8. Atlantic Oceanographic and Meteorological Laboratory. Frequently Asked Questions Subject: A1) What is a hurricane, typhoon, or tropical cyclone?
9. Steve Spangler. 2010. Fire Tornado Experiment
10. Wikipedia. 2010. Thunderstorm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar