Pages

Selasa, 28 Agustus 2012

Serat Sutera

Sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut Lepidopter. Serat sutera yang berbentuk filamen dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah Bombyx Mori. 

Dalam pembentukan kepompong, dua helai filamén halus yang dihasilkan oleh kedua kelenjar sutera, dilekatkan oleh serisin yang melapisi masing-masing filamen, disemprotkan melalui spineret sebagai filamen gemda. Filamen ganda tersebut mempunyai kehalusan 1,75 – 4 denier, disusun tanpa terputus, membentuk deretan lengkungan berbentuk angka 8 menjadi satu kepompong dengan panjang filamen sampai 3500 m. 

 Kelenjar sutera pada ulat sutera terdiri dari posterior, reservoir, dan anterior seperti terlihat pada gambar 25
Ulat sutera mengeluarkan benang sutera dan bekerja dari dalam, menambah lapisan demi lapisan. sehingga membentuk lapisan pelindung yaitu kepompong. Pembentukan kepompong berlangsung selama 2 hari dan kemudian ulatnya beubah menjadi pupa didalam kepompong. Dalam waktu kira-kira 1 minggu, pupa tersebut akan berubah menjadi kupu-kupu dan keluar dari kepompong dengan cara mengeluarkan suatu larutan bersifat basa, yang akan melunakkan kepompong sehingga kupu-kupu dapat keluar. Kupu-kupu betina lebih besar dari kupu-kupu jantan, keduanya tidak dapat makan atau terbang dan dapat hidup selama. 1-4 hari untuk bertelur. Kupu-kupu betina dapat bertelur sampai sebanyak 500 butir.
 
SERAT SUTERA
Bentuk dan komposisi serat
Komposisi sutera mentah adalah sebagai berikut :
Fibroin (serat) .............…76 %
Serisin (perekat) ............. 22 %
Lilin ................................ 1,5%
Garam-garam mineral .....0,5%
Fibroin dan serisin kedua-duanya adalah protein yang tidak mengandung belerang. Susunan kimianya berbeda dan sifat-sifat fisikanyapun berbeda pula.

Serisin
Serisin adalah protein albumin yang tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi lunak didalam air panas dan larut didalam larutan alkali lemah atau sabun. Serisin menyebabkan serat sutera mentah pegangannya. kaku dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama pengerjaan mekanik. Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup, serisinnya harus dihilangkan, biasanya dilakukan dengan pemasakan didalam larutan sabun. Dalam pamasakan ini lilin dan garam-garam mineral ikut dihilangkan.

Fibroin
Fibroin adalah protein yang tidalk larut didalam alkali lemah dan sabun. Protein terdapat didalam zat-zat hidup dan mungkin merupakan bagian yang terpentiug. Protein merupakan molekul rantai yang dibentuk oleh gabumgan asam-asam amino membentuk rantai polipeptida. Hidrolisa polipeptida akan menghasilkan satuan-satuan asam amino. Asam amino adalah suatu senyawa yang mempunyai gugus-gugus asam maupun basa yang terikat pada atom karbon yang sama dan mempunyai rumus NH2CHRCOOH. ·
Perbedaan antara bermacam-macam protein ditimbulkan oleh variasi gugus samping R yang terikat pada rantai utamanya.
Telah dikenal lebih dari 20 asam amino dengan gugus samping yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan banyak sekali variasi susunan polipeptida.
Fibroin terutama tersusun oleh asam-asam amino sebagai berikut :
Glisin dengan gugus samping-H ........... 43,8%
Alanin dengan gugus samping-CH3 ....... 26,4%
Serin dengan gugus samping-CH2OH .......12,6%
Tirosin dengan gugus samping-CH2C6H4OH ..... 10,6%
Sisanya. terdiri dari asam-asam amino yang lain.
Filamen sutera mentah terdiri dari dua serat fibroin yang taerbungkus didalam serisin. Lebar filamen tidak rata dan menunjukan banyak ketidakrataan permukaannya seperti garis-garis dan lipatan-lipatan. Setiap filamen sutera mentah mempunyai penampang lintamg hampir lonjong dan dua serat berbentuk segitiga terletak didalamnya dengan salah satu sisi dari masing-masing serat terletak bardekatan.


Sifat-sifat serat
Sifat-sifat fisika
Dalam keadaan kering kekuatan serat sutera 4 - 4,5 gram per denier dengan mulur 20 - 25 persen dan dalam keadaan basah kekuatannya 3,5 - 4,0 gram per denier dengan mulur 25 - 30 persen. Serat sutera dapat kembali kepanjang semula setelah mulur 4 persen, tetapi kalau mulurnya lebih dari 4 persen pemulihamnya lambat dan tidak kembali ke panjang semula.
Moisture regain sutera meitah 11 persen, tetapi setelah dihilangkan serisinnya menjadi 10 persen. Sifat khusus dari sutera adalah bunyi gemerisik (scroop) yang timbul apabila serat saling bergesekan. Sifat ini bukan sifat pembawsaan sutera, tetapi merupakan hasil pengerjaan dengan larutan asam encer, yang mekanismenya belum diketahui. Berat jenis sutera mentah 1,33 dan sutera yang telah dihilangkan serisinnya 1,25.
Untuk mengimbangi kehilangan 'berat serisin, sutera."diberati" dengan cara merendamnya didalam larutan ggaram-garam timah dalam asam. Pemberatan juga mengembalikan pegangan dan sifat menggantung kain sutera. Tetapi dengan adanya ion-ion logam akan mengurangi kekuatan serat dan mempercepat kerusakan serat karena sinar matahari.

Sifat-sifat kimia
Seperti protein-protein lain sutera bersifat amfoter dan menyerap asam dan basa dari larutan encer.
Sutera mempunyai titik iso elektrik 3,6. Sutera tidak mudah diserang oleh larutan asam encer hangat, tetapi larut danrusak didalam asam kuat. Dibanding dengan wol, sutera kurang tahan asam tetapi lebih tahan alkali meskipun dalam konsentrasi rendeh, pada suhu tinggi akan terjadi kemunduran kekuatan. Suterataham terhadap semua pelarut organik, tetapi larut didalam kuproamoniumhidroksida dan kupri etilena diamina.
Sutera kurang tahan terhadap zat-zat oksidator dan sinar matahari dibandingkan dengan serat selulosa atau serat buatan, tetapi lebih tahan terhadap serangan secara biologi dibanding dengan serat-serat alam yang lain.

sumber: http://firtanahadi.blogspot.com/2011/03/tugas-serat-sutera-sutra.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar