Patung batu setinggi sekitar 9 meter, berbentuk wajah dan tertanam di tanah menjadi ciri khas kuat pulau ini. Easter Island atau Pulau Paskah memiliki nama asli Rapa Nui. Pada tahun 1722, seorang laksamana dari Belanda datang ke pulau ini pada hari Paskah dan mengaku telah menemukan pulau ini. Dari situ, secara tidak langsung, pulau Rapa Nui berganti nama jadi Pulau Paskah.
Pulau yang awalnya ditemukan pelaut Eropa ini berada di antara Tahiti dan Chile, dikutip dari buku 101 Historic Hideaways, Jumat (25/5/2012). Pulau ini sangat terkenal karena kehadiran Moai yang menyentil rasa ingin tahu para pecinta sejarah. Di luar itu, Rapa Nui merupakan pulau yang hampir tidak mengenal perkembangan zaman.
Kembali ke patung batu yang kuno, konon moai ditemukan sekitar 400 tahun setelah Masehi dan orang Polenasia-lah yang menemukannya. Hal ini diperkuat dengan adanya naskah Rongorongo, menjelaskan mengenai Moai yang hanya ditulis dalam bahasa Oceania.
Bagaimana Moai bisa berada di Pulau Paskah, hal itu masih menjadi misteri. Moai beratnya berton-ton dan sulit dipikir bagaimana masyarakat di zaman dahulu bisa membuat dan membawa patung-patung besar ini.
Salah satu Moai yang jadi favorit para penduduk lokal bernama Poike. Moai ini memiliki ekspresi yang unik yaitu mulutnya yang menganga. Ahu Tahai adalah kumpulan Moai yang paling terkenal. Patung berjejer 5 dengan bentuk dan ukuran yang berbeda jadi daya tarik tersendiri. Apalagi saat matahari tenggelam, siluet Ahu Tahai memiliki daya magis indah yang menghipnotis.
Pulau yang dikelilingi gunung vulkanik ini juga memiliki beberapa objek wisata lain yang tidak kalah menarik. Ada beberapa pantai cantik dengan ombak yang bisa diajak main surfing. Anda juga bisa menjelajahi Hanga Roa yang menjadi pusat kota di pulau ini. Beberapa restoran dan pub menunggu Anda untuk didatangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar