Pages

Jumat, 25 Mei 2012

Mencermati Polusi Cahaya, Mengurangi Dampak bagi Lingkungan

Dalam menjalankan kehidupannya manusia sangat memerlukan cahaya, begitu juga dengan makhluk hidup lainnya. Secercah cahaya mungkin sangat membantu manusia melakukan pekerjaan. Tetapi bagaimana dengan terlalu banyak cahaya? Jika terlalu banyak cahaya maka akan mengganggu lingkungan dan keseimbangan alam sehingga keadaan ini disebut dengan polusi cahaya. Polusi cahaya adalah salah satu jenis polusi. Definisi dari polusi cahaya adalah "dampak buruk akibat cahaya buatan manusia". Polusi cahaya biasanya berarti intensitas cahaya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan dan manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya.


Saat ini, polusi cahaya dapat dikatakan parah sekali. Data satelit mencitrakan cahaya malam di kota-kota besar seluruh dunia termasuk di Indonesia sudah sangat terang sekali. Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan, properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion.

Di balik keindahan gemerlap lampu di mana-mana, ternyata menimbulkan efek yang cukup memprihatinkan. Polusi cahaya adalah konsekuensi dari teknologi yang diakibat oleh penyinaran sumber cahaya yang pada umumnya adalah lampu dan sejenisnya. Hal itu menyebabkan polusi cahaya yang terjadi di beberapa tempat. Polusi cahaya yang tak pernah diperhatikan banyak orang adalah masalah yang sangat sederhana yang terjadi karena ketidak perdulian masyarakat terhadap lingkungan, keteledoran, ketidak sadaran dan kurangnya informasi yang berkaitan dengan hal tersebut.

Polusi cahaya terjadi karena lampu (cahaya artifisial) dipasang dengan tidak semestinya sehingga sinarnya bertebaran tak karuan, mengarah keangkasa maupun memantulkan sinar lampu dengan intensitas cahaya yang berlebihan dari permukaan bumi, sehingga akumulasinya membentuk lapisan yang mengotori langit, padahal cahaya yang berlebihan dan yang tidak diarahkan dengan baik dan benar itu menimbulkan pandangan silau yang sangat menggangu serta membahayakan keselamatan.

Polusi cahaya ditambah dengan pulusi udara yang semakin hari semakin pekat itu mengakibatkan langit tidak lagi hitam bersih dan gelap, ia mengubah dunia di atas perkotaan menjadi cerah berwarna oranye maupun abu-abu terang dan menghalangi pandangan mata keangkasa yang ingin melihat gemerlap tebaran bintang di angkasa.

DAMPAK POLUSI CAHAYA

Polusi cahaya tanpa disadari sangat memboroskan energi dan uang serta merusak lingkungan maupun ekosistem karena dunia terang benderang dapat mempengaruhi perilaku binatang liar seperti mamalia, burung, serangga maupun ikan-ikan dilaut dan ia juga sangat merusak pandangan desain arsitektur bangunan yang indah.

Polusi cahaya menyebabkan masalah tidur terhadap manusia. Cahaya yang berlebihan dari billboard mengganggu orang yang sedang tidur di apartemen. Ada beberapa hormon yang dipengaruhi oleh intensitas cahaya contohnya melatonin, yaitu hormon alami yang dikeluarkan tubuh. Hormon ini hanya dikeluarkan ketika daerah sekitar cukup gelap. Hormon ini berguna untuk pencegah kanker, mengatur jam tubuh, memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan ketahanan tubuh dan mencegah depresi.

Dampak polusi cahaya juga membuat kemampuan mata manusia menurun, terutama kemampuan melihat cahaya redup atau tempat gelap. Kenapa hal ini bisa terjadi? Di mata manusia ada dua jenis sel yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang lebih peka untuk melihat cahaya redup atau gelap, sedangkan sel kerucut untuk melihat cahaya terang. Kalau langit malam kita saja terang, berarti sel batang jarang berfungsi secara maksimum. Akibatnya, seperti atlit yang jarang latihan pasti kemampuannya menurun, makanya kalo orang-orang desa yang daerahnya relatif tidak begitu terang, mereka memiliki kemampuan navigasi yang lebih bagus daripada orang kota yang sering melihat cahaya terang.

Ilmu pengetahuan juga mengalami dampak dari polusi cahaya. Astronom tidak dapat mengamati dan menemukan obyek di angkasa karena terlalu banyak cahaya yang menutupi langit malam. Polusi cahaya membuat bintang dan bulan tak tampak. Burung yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. @kibat adanya polusi cahaya, mereka tidak dapat bermigrasi ke tempat yang tepat. Penyu laut juga tidak datang ke pantai dan bertelur seperti biasa karena takut dengan cahaya.

Beberapa hewan menggunakan cahaya sebagai tanda datangnya musim semi. pada saat musim semi, burung-burung akan membuat sarang dan bertelur. ketika telur menetas, sumber makanan sudah melimpah seiring dengan musim semi. Akibat polusi cahaya, burung-burung malah membuat sarang dan bertelur saat musim gugur. Saat telur menetas, sumber makanan tidak ada sama sekali karena itu adalah musim gugur.

PENANGGULANGAN

Terdapat beberapa kelompok yang berusaha mencegah polusi cahaya. Polusi cahaya pertama kali dimasukan ke dalam berita tahun 1964, ketika sebuah observatorium pindah untuk menghindari polusi cahaya. Namun, polusi cahaya tidak diperhatikan hingga 6 Juni 2002, ketika Ceko mengsahkan undang-undang polusi cahaya pertama di dunia. Setelah itu polusi cahaya pelan-pelan mulai dianggap sebagai masalah publik.

Upaya penanggulangan dalam menurunkan polusi cahaya ini bisa dilakukan dengan meyakinkan masyarakat untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Contohnya, dengan meyakinkan mereka bahwa pencahayaan yang tepat adalah dengan menggunakannya di tempat dan saat yang memang diperlukan. Cara ini akan mengurangi polusi cahaya, emisi karbon, dan pada saat yang sama, menghemat pengeluaran. Menanam pohon juga perlu dilakukan hal ini bisa mengurangi cahaya yang terpancar ke langit sehingga langit tetap gelap.

Upaya yang lain adalah dengan cara menggunakan lampu seefektif mungkin dan memakai lampu yang tepat, seperti menggunakan lampu yang bertudung di jalan-jalan sehingga cahayanya tidak menyebar kemana-mana, jangan lupa memakai lampu yang hemat energi. Lampu yang terpasang di luar ruangan diatur agar tidak memancar ke arah langit.

Atau menghindari penggunaan lampu natrium berwarna kuning, karena lampu itu bisa mengganggu pengamatan astronomi. Yang terpenting jangan gunakan lampu jika tidak diperlukan. Mengurangi polusi cahaya dengan cara mematikan lampu saat tak diperlukan dan membatasi pengadaan lampu dalam jumlah yang tak diperlukan juga akan mengurangi energi listrik. Ini berarti juga ikut menanggulangi dampak perubahan iklim.

1 komentar: