Sebuah gambaran bentuk dari Vimana
Sebagaimana kisah Ramayana yang mempunyai satu cerita terperinci
tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana (atau
"Astra").
Epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu
pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat "Asvin" (atau
Atlantean). Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi
kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India.
Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan
utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di
Benua Atlantis. Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama
yang terkenal dengan nama "Tujuh Kota-Kota Rishi" dalam teks klasik
Hindu.
Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai
mesin terbang yang dipanggil sebagai "Vimanas" Epiks India kuno telah
menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek
dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah
pesawat dan menara pada bagian atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan
mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan
mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan
mengeluarkan bunyi bermelodi.
Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi pesawat Vimana, sebagian
berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa
berbentuk kerucut).
Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis
tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar
manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bgaian manuskrip
yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan
keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh
seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan
di antara burung-burung.
Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh
ilmuwan bernama Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih
lama sebagai sumbernya. Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India
dan di dalamnya tercantum
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan
Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan
terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kitab itu
menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari.
Vaimanika Sastra (atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan
peringkat dengan gambar sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal
udara, termasuk jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur. Ia
juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan ini dan
16 bahan
mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya
dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana.
Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat
dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra
Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja.
Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak
dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979.
En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber
energi "anti-gravitasi". Vimana lepas landas secara melintang, dan
dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter
moden. Bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak
pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat.
Sumber energi ini sekarang telah hilang. Vimana telah disimpan di
sebuah Vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat
dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan
merkuri. Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan
mungkin Vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk
mesin penggerak dan malah mesin jet saraf.
Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi juga telah membuat
mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kaki tangan
Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India kuno dan Tibet
sehingga pada awal tahun 30-an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua
tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat
dan tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan
ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks
Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah
bentuk bujur
dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan
oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke
bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam
satu lagi sumber India lain yaitu Samaranganasutradhara telah
menjelaskan bagaimana kenderaan ini dibentuk. Pada jaman tersebut telah
dikenal pemakaian bahan merkuri sebagai bahan bakar Vimana, melihat
gambaran yang dijelaskan oleh buku itu.
Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa
panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding
gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada
potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik
melaju. Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga
yang di dalamnya terdapat simbol merkuri.
Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu
mengirim utusan dengan kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia,
Atlantis, sampai ke Amerika Selatan.
Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan
tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk persenjataan
dan kendaraan terbang semcam itu.
Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket telah ada di
kerajaan Ramayana sejak jaman dulu dan menghancurleburkan peradaban pada
jaman itu. Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira
dan Bhawabhuti yang berasal dari abad ke-8: "Sebuah kendaraan udara,
Pushpaka membawa banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi
berbagai kendaraan terbang. Gelap bagaikan malam, namun terlihat dari
cahaya mereka yang kekuningan."
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan.
Orang-orang Atlantis menggunakan kenderaan terbang mereka, "Vailixi"
untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno
India mereka dikenal dengan bangsa Aswins.
Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa
atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak
sekali diceritakan. Deskripsi Vailixi berbentuk silinder panjang dan
selain dapat terbang juga mampu bergerak dibawah air seperti kapal selam
modern.
Kendaraan-kendaraan lain, seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air.
Menurut Eklal Kuehshana, penulis "The Ultimate Frontier", dalam satu
artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi yang
paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun lampau dan
bentuk yang
paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya."
"Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga kuda,"
Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana, ada
yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan kesan
dari peperangan tersebut: "(senjata itu merupakan) satu alat yang
mengandung semua energi yang ada di dunia ini. Satu kepulan asap yang
besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu
matahari telah dihasilkannya. Satu pancaran kilat, satu pembawa pesan
maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunan Vrishni
dan Andhaka. Mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat
dikenal pasti. Rambut dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan
burung-burung bertukar menjadi putih. Selepas beberapa jam semua bahan
makan turut tercemar. Untuk mengelakkan diri dairpada api itu, para
laskar terjun ke dalam sungai untuk
membersihkan diri mereka dan peralatan mereka."
Dari penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan peperangan menggunakan bom atom.
Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian dari rahasia
gravitasi. Mereka telah mampu menciptakan mesin anti- gravitasi dari
penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka namakan sebagai
"Levitasi", namun masih belum lagi dipraktikkan, apakah kita dari Asia
Tenggara harus bersikap acuh tak acuh saja dengan hal ini? Sadarlah.
Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang
menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam
buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan
Vimana-Vailixi di bulan. Peperangan yang digambarkan dalam aksi di atas
menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan kesan
radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mnhenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh
para arkeologi pada akhir abad yang lalu, mereka melihat
kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang
berpegangan tangan seolah-olah mereka telah dilanda satu malapetaka yang
amat dasyhat secara tiba-tiba. Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat
sisa radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan
Nagasaki.
Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah
berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki
dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan
itu melainkan akibat ledakan atomik.
Selain itu, di Mohenjo-Daro, sebuah kota besar yang terancang di
dalam bentuk Grid, dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang
terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan
"kaca-kaca hitam". Serpihan tersebut kemudiannya dikenal
pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah cair akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata
atomik, dunia untuk sesaat kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu
tahun sebelumnya. Namun begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi
milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi
selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa
digunakan, seperti yang terdapat dalam karyatulis "Nine Unknown Men", Ashoka, dan manuskrip Lhasa.
------------------
En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979.
Misteri UFO India kuno - Vimana. Selama ini UFO disebut sebagai kendaraan milik alien. Namun muncul satu lagi dugaan bahwa UFO itu berasal dari India dan Atlantis Kuno. Dugaan itu berasal dari manuskrip atau kitab-kitab kuno yang ditemukan di India.
Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno
datangnya dari sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks
yang diwariskan turun-temurun. Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan
bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar
belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.
Maharaja India Asoka telah mendirikan sebuah organisasi The Nine Unknown Menyang terdiri dari para ilmuwan terkenal India yang membukukan berbagai jenis sumber-sumber sains. Raja Asoka
telah merahasiakan kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa
penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno
itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan
yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Asoka sendiri.
The Nine Unknown Men telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain. Buku bertajuk “Rahasia Rahasia Gravitasi”
amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih
ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet,
atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).
Hanya
beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen
sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas
Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu
menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa.
Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai “Astras”,
dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa
satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen
tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun.
Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia “antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana untuk menjadi seberat gunung).
Pada
mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan
manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat
bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa
mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke
dalam program kajian angkasa mereka. Ini adalah salah satu contoh
pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.
Walaupun
manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan
penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak
dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan.
Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana,
mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan
dengan menggunakan Vimana atau Astra. Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat Asvin atau Atlantean.
Ini
adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa
telah digunakan oleh masyarakat kuno India. Untuk benar-benar memahami
teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam.
Pada
masa itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala
sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan landscape
sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah Nabi Sulaiman yang menawan
Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya, sehingga digambarkan apabila
kita berjalan di atas lantai istana itu, seolah-olah kita berjalan di
atas permukaan air.
Mungkin
ini ada kaitannya. Sedangkan di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang
mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa mengendarai angin. Ini mungkin
berkaitan erat dengan teknologi yang berkembang pada jaman itu. Bukti
keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara
dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua
Atlantis.
Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama “Tujuh Kota-Kota Rishi”
dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno,
masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagaiVimanas. Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana
sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan
dengan terdapatnya lubang pada bagian bawah pesawat dan menara pada
bagian atasnya.
Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana
dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan
mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi
pesawat Vimana; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut).
Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas,
yang sebagian besar manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan.
Sedangkan bagaian manuskrip yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke
dalam Bahasa Inggris. Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana.
Terdapat
230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu
batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di
antara burung-burung. Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya.
Kitab
itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana,
langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan
terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu
menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra
(atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar
sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk
jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur.
Ia
juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kendaraan ini
dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga
menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana. Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja.
Diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh
En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En. Josyer adalah seorang
pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber energi “anti-gravitasi”. Vimana lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter moden.
Bharadvajy
merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10
orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang
telah hilang. Vimana telah disimpan di sebuah Vimana griha,
seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat
putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri.
Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin Vimanamempunyai
hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin penggerak dan
malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi
juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8
mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India
kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim
ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk
mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi
mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks Mahabarata danRamayana, Vimana
digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai
kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan
merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaituSamaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kendaraan ini dibentuk.
Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri sebagai bahan bakarVimana,
melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku itu. Banyak ilmuwan Rusia
terheran-heran saat menemukan catatan berupa panduan mengemudikan
kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding gua di turki dan Gurun
Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada potongan tanah liat dan
kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik melaju.
Pesawat
terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga yang di dalamnya
terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India
purba telah mampu mengirim utusan dengan kendaraaan ini dan
menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika Selatan. Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu.
Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayanasejak jaman dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang berasal dari abad ke-8:
“Sebuah kendaraan udara, Pushpaka
membawa banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai
kendaraan terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya
mereka yang kekuningan.”
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis menggunakan kendaraan terbang mereka, Vailixi untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak sekali diceritakan.
Deskripsi Vailixi
berbentuk silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu
bergerak di bawah air seperti kapal selam modern. Kendaraan-kendaraan
lain, seperti Vimana
berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air.
Menurut Eklal Kuehshana, penulis “The Ultimate Frontier”, dalam satu
artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi
yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun
lampau dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga
ruang mesin dibawahnya.”
“Mereka
menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi dengan
menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga kuda,” Dalam teks
Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana,
ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan
kesan dari peperangan tersebut: senjata itu merupakan satu alat yang
mengandung semua energi yang ada di dunia ini.
Satu
kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan
sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya…Satu pancaran
kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan
kemusnahan seluruh keturunanVrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti.
Rambut
dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung
bertukar menjadi putih.. selepas beberapa jam semua bahan makan turut
tercemar.. untuk mengelakkan diri daripada api itu, para laskar terjun
ke dalam sungai untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka..”
Dari
penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu
keadaan peperangan menggunakan bom atom. Kini pihak Barat telah mampu
mengungkap sebagian dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu
mencipta mesin anti gravitasi dari penghasil tenaga medan
elektromagnetasi yang mereka namakan sebagai levitasi, namun masih
belum lagi dipraktikkan.
Rujukan
seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang menakjubkan dan
kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam buku-buku epik India.
Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan Vimana - Vailixi
di bulan. Peperangan yang digambarkan dalam aksi di atas menggambarkan
dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan kesan radioaktif ke
atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro
(Pakistan) ditemukan oleh para arkeologi pada akhir abad yang lalu,
mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan,
ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah dilanda satu
malapetaka yang amat dasyhat secara tiba-tiba.
Pada
kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi, sama
dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki. Dari kota-kota kuno
yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu
di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki dan beberapa tempat
lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan itu melainkan
akibat ledakan atomik.
Selain itu, di MohenjoDaro,
sebuah kota besar yang terancang di dalam bentuk grid, dengan sistem
saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India,
jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan “kaca-kaca hitam”. Serpihan
tersebut kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah
cair akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca
tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia
untuk sesaat kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun
sebelumnya. Namun begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi
milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi
selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti
yang terdapat dalam karyatulis “The Nine Unknown Men”, Asoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang
menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa
semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu
tahun lalu, pasukannya telah diserang dengan “perisai yang berterbangan
dan bercahaya” yang menakutkan pasukan tentara dan pasukan berkudanya.
Walau bagaimanapun “piring-piring terbang” itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar.
Di
masa itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan
bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan Vailiximereka
di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat lain di Asia
Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai sekarang dikenal
sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar