Pages

Rabu, 07 Maret 2012

Ilmuwan NASA Temukan Alien dalam Meteorit


TEMPO Interaktif - Ilmuwan NASA belum lama ini merilis penemuan spektakuler tentang keberadaan makhluk asing alias alien di jagad raya ini. Adalah ahli astrobiologis Dr. Richard Hoover yang meneliti kehidupan dalam sebongkah meteorit. Hasilnya, kata Richard, "Ada kehidupan lain selain di bumi."


Anda jangan berpikir aneh dulu. Alien yang dimaksud Richard ini tidak  serupa mahkluk aneh yang ada di film-film Hollywood, melainkan ditemukannya bakteri yang hidup dalam meteorid. Penelitian yang dilakukannya sejak 10 tahun lalu, memang fokus meneliti fosil yang terkandung di dalam setiap benda luar angkasa yang jatuh ke bumi.

Richard menjelaskan dari perjalanannya mengunjungi Antartika, Siberia dan Alaska tidak satu pun ditemukan bakteri serupa dalam meteorit. "Alien,"katanya dalam Daily Mail hari ini. "Bakteri yang saya temukan tidak berkaitan dengan spesies bumi,"katanya

NASA menyampaikan bahwa mereka benar-benar telah menemukan "alien". Namun, sosok alien yang ditemukan tak seperti yang digambarkan di berita dan film, juga tidak berasal dari ruang angkasa. Alien yang dimaksud NASA ternyata adalah mikroba aneh yang ditemukan di kedalaman Danau Mono, dekat Taman Nasional Yosemite di California.

Mengapa mikroba itu seolah disamakan dengan alien? Mikroba tersebut tak hanya memiliki toleransi yang tinggi terhadap senyawa beracun, yaitu arsenik. Makhluk yang termasuk bangsa Halomonadaceae strain GFAJ-1 itu bahkan menjadikan arsenik sebagai salah satu kompnen dalam materi genetik atau DNA-nya.

Para ahli mengatakan, materi genetik pada mikroba tersebut bisa merujuk pada bentuk alternatif kehidupan. Struktur DNA pada mikroba ini bisa menyerupai makhluk hidup lainnya, yaitu terdiri dari fosfor, basa nitrogen, dan protein. Namun, dalam kondisi yang tak memungkinkan, materi genetik mikroba ini bisa terdiri atas arsenik sebagai alternatif fosfor.

Dr Felisa Wolfe Simon, peneliti mikroba dari Arizona State University yang terlibat dalam studi ini, mengatakan, "Penemuan tersebut menunjukkan bahwa kehidupan yang ada bisa jauh lebih fleksibel dari yang kita tahu." Jika bentuk kehidupan alternatif itu ada di bumi, bukan tidak mungkin bahwa ada kehidupan lain di luar angkasa.
Profesor Ariel Anbar, astrobiolog yang terlibat dalam studi ini, mengatakan, "Kehidupan yang kita tahu membutuhkan senyawa-senyawa tertentu dan mengesampingkan senyawa yang lain. Tapi, apakah itu satu-satunya pilihan? Bagaimana kehidupan yang berbeda dari yang kita tahu bisa dimungkinkan?"

Pengumuman penemuan NASA yang ternyata sangat berbau kehidupan Bumi dan bukan luar angkasa ini mengecewakan banyak pihak. Namun, Mary Voytek, Direktur Astrobiologi NASA, mengatakan, "Maaf sekali kalau banyak orang kecewa. Tapi, penemuan ini adalah hal besar dan sebuah penemuan yang fenomenal."

Pamela Conrad dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt mengatakan, "Penemuan ini membuka perspektif kita. Ia menekankan, upaya pencarian kehidupan di luar Bumi harus diubah. Ilmuwan tidak bisa hanya mendeteksi kemungkinan kehidupan berdasarkan keberadaan senyawa-senyawa tertentu saja.

sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/03/06/brk,20110306-317952,id.html
http://sains.kompas.com/read/2010/12/03/19182024/NASA.Berhasil.Temukan.Alien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar