Pages

Rabu, 07 Maret 2012

Bintang di Rasi Canis Major

Canis Major
(IPA: /ˈkeɪnɪs ˈmeɪdʒə/, bahasa Latin: anjing besar) adalah salah satu dari 88 rasi bintang modern, dan juga dalam daftar 48 rasi buatan Ptolemaeus. Rasi ini terletak di sebelah tenggara Orion, dilalui oleh perpanjangan bidang Tropic of Capricorn di langit, dan pita Bima Sakti di ujung timurnya. Rasi ini melambangkan salah satu anjing yang mengikuti Orion sang pemburu (lihat juga rasi bintang Orion, Canis Minor, dan Canes Venatici).


1. Sirius (Alpha Canis Majoris / α CMa):
adalah bintang paling terang di langit malam, dengan magnitudo tampak −1.47. Bintang ini terletak di rasi Canis Major dan merupakan sistem bintang ganda dengan komponen primer bintang deret utama kelas A dan komponen sekunder sebuah katai putih.
Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang yang tinggal pada lintang di atas 73,284° utara. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini adalah sekitar tanggal 1 Januari, dimana dia mencapai meridian pada tengah malam.
Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup rendah.
Nama bintang ini berasal dari bahasa Yunani Σείριος (Seirios, yang berarti "menyala-nyala" atau "amat panas").
Sebagai bintang paling terang di rasi "Anjing Besar", seringkali disebut juga sebagai "Bintang Anjing".
Nama Latin untuk bintang ini adalah Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: الشعرى, aš-šyi‘rā dalam astronomi Islam, dimana nama alternatif Al Shira diturunkan. Dengan nama aš-šyi‘rā, bintang ini disebut dalam Al-Quran Surah An-Najm ayat 49, yang berbunyi :dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra.
Dalam Bahasa Sansekerta, bintang ini dikenal sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka ("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius melambangkan Siwa.
Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit atau (satu bintang di rasi) Serigala di Langit
(Bahasa Tionghoa dan Jepang: 天狼; Bahasa Korea: 천랑; Romanisasi Tionghoa: Tiānláng; Romanisasi Jepang: Tenrō; Romanisasi Korea: Cheonlang) dalam Rumah Jǐng (井宿) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern), sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah 青星 (Aoboshi, "bintang biru").
Berdasarkan perubahan gerak dirinya, pada 1844 Friedrich Wilhelm Bessel menarik kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan memiliki pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada 1862, Alvan Graham Clark menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius B, yang dikenal dengan panggilan sayang “Sang Anak Anjing”. Komponen yang terlihat saat ini kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.
Astronom-astronom di Observatorium Gunung Wilson menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah sebuah katai putih. Diameter Sirius A pertama kali diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank menggunakan interferometer intensitas mereka.
Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, astronom menemukan bahwa diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000 kilometer, dengan massa 98% Matahari.
Sirius adalah salah satu sistem bintang terdekat dengan Bumi pada jarak 2,6 parsec atau 8,6 tahun cahaya. Tetangga terdekatnya adalah sistem bintang Procyon, pada jarak 1,61 parsec atau 5,24 tahun cahaya.
Sirius A adalah sebuah bintang deret utama dengan kelas spektrum A0 atau A1 dan memiliki massa sekitar 2,1 Matahari. Pasangannya, Sirius B, adalah bintang yang sudah berevolusi dari deret utama menjadi katai putih. Kedua bintang ini mengorbit satu sama lain pada jarak sekitar 20 AU (hampir sama dengan jarak Matahari dan Uranus) dengan periode orbit mendekati 50 tahun. Orbit tersebut dapat membuat Sirius B kadang berada di depan Sirius A sehingga luminositas total keduanya menurun sebentar. Karena alasan ini, sistem Sirius diperhitungkan sebagai bintang ganda gerhana.
Katai putih tipikal memiliki massa 0.5–0.6 massa matahari. Dengan massa hampir sama dengan Matahari, Sirus B adalah salah satu katai putih termasif yang diketahui. Massa tersebut terkandung hanya dalam volume yang sebanding dengan Bumi. Katai putih hanya terbentuk setelah bintang melewati tahap deret utama dan raksasa merah. Dua tahap tersebut telah dilalui Sirius B kurang dari setengah usianya sekarang, sekitar 120 juta tahun yang lalu. Bintang awalnya diperkirakan memiliki massa 5 massa matahari dengan kelas spektrum B7V ketika berada di deret utama.
Ketika berada pada tahap raksasa merah, Sirius B boleh jadi memperkaya metalisitas Sirius A. Inilah yang menjadi sebab kelimpahan logam Sirius A lebih tinggi dari harga normal (metalisitas dikatakan normal jika sama dengan harga yang dimiliki Matahari). Sirius A diperkirakan akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dalam satu miliar tahun lagi. Setelah itu ia akan menempuh tahap raksasa merah sebelum akhirnya akan menjadi katai putih juga.


2. Beta Canis Majoris (β CMa / β Canis Majoris):
merupakan salah satu bintang di rasi Canis Major yang bermagnitudo 1.98 dan berjarak 499 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan variabel dari Beta Cephei. Bintang ini telah mencapai tahap akhir dalam penggunaan gas hidrogen sebagai bahan bakar dan siap berganti bahan bakar dengan helium.
Bintang ini memiliki nama tradisional Murzim, Al-Murzim atau Mirzam. Berasal dari bahasa Arab (مرزم) yang berarti "mengumumkan", merepresentasikan posisinya seakan-akan "mengumumkan" kehadiran Sirius di malam hari (terbit sebelum Sirius).


3. Delta Canis Majoris (δ CMa / δ Canis Majoris):
merupakan salah satu bintang di rasi Canis Major dengan warna kuning keputihan tipe F dan berukuran maharaksasa (yellow-white F-type supergiant). Bintang ini merupakan bintang tercerah ketiga di rasi ini. Bintang ini bermagnitudo 1.83 dan berjarak 1791 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang ini memiliki nama tradisional Wezen atau Wesen. Nama ini berasal dari bahasa Arab وزن wazn, "berat". Wazn juga merupakan nama tradisional dari β Columbae.


4. Epsilon Canis Majoris (ε CMa / ε Canis Majoris):
adalah bintang tercerah kedua di rasi Canis Major. Bintang ini tergolong bintang ganda, berjarak 431 tahun cahaya dari Bumi. Bintang utamanya memiliki magnitudo 1.5, bersuhu 25,000 K dan berradisi 20,000 kali Matahari, sehingga digolongkan ke golongan bintang B2. Bintang pasangannya memiliki magnitudo 7.5.
Beberapa juta tahun yang lalu, bintang ini berada jauh lebih dekat dengan Matahari dan jauh lebih terang daripada sekarang. Sekitar 4.7 juta tahun yang lalu, bintang ini berada pada jarak 34 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo -3.99. Tidak ada bintang secemerlang ini setelah 5 juta tahun terakhir.
Nama tradisional dari bintang ini adalah Adhara (kadang-kadang disebut Adara). Berasal dari kata dalam bahasa Arab عذارى ‘aðāra’, "para gadis".


5. Eta Canis Majoris (η CMa / η Canis Majoris):
adalah salah satu bintang di rasi Canis Major. Bintang ini bermagnitudo 2.45 dan memiliki jarak yang sangat jauh, yaitu 3196 tahun cahaya dari Bumi. Dalam beberapa tahun juta tahun lagi, bintang ini diperkirakan akan menjadi supernova.
Nama tradisional bintang ini, Aludra berasal dari bahasa Arab عذرا al-‘aðrā "sang gadis".


6. Gamma Canis Majoris (γ CMa / γ Canis Majoris):
adalah salah satu bintang pada rasi bintang Canis Major. γ Canis Majoris adalah bintang raksasa biru keputihan tipe B (blue-white B-type bright giant) dengan magnitudo 4.11. Bintang ini berada pada jarak 402 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang ini memiliki nama tradisional Muliphein, berasal kata sama dengan Muhlifain(Gamma Centauri), dari bahasa Arab, محلفين muħlifayn.


7. Mu Canis Majoris (μ CMa / μ Canis Majoris):
adalah salah satu bintang di rasi Canis Major.
μ Canis Majoris adalah bintang bermagnitudo +5.00. Bintang ini berada pada jarak 908 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang ini memiliki nama tradisional Isis yang merupakan nama salah satu dewi Mesir Kuno.
Pada Almagest, bintang ini disebut sebagai quae in capite, berarti "yang berada di kepala (sang anjing besar)".


8. Nu3 Canis Majoris (ν3 CMa / ν3 Canis Majoris): 
merupakan bintang ganda pada rasi Canis Major. Bintang ini berada pada jarak 464 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang utama, ν3 Canis Majoris A, merupakan bintang raksasa jingga tipe K dengan magnitudo +4.42. Pasangannya, ν3 Canis Majoris B, terpisah 1.04 arcsecond dari bintang utama dan bermagnitudo +8.4.


9. Omicron¹ Canis Majoris (ο1 CMa / ο1 Canis Majoris):
adalah salah satu bintang pada rasi Canis Major.
ο¹ Canis Majoris adalah bintang super raksasa jingga tipe K (orange K-type supergiant) dengan magnitudo 3.89. Bintang ini berada pada 1976 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang ini memiliki nama tradisional Menkelb Prior dan 軍市五 (bintang kelima pada rasi Pasar untuk Tentara)


10. Theta Canis Majoris (θ CMa / θ Canis Majoris):
adalah salah satu bintang di rasi Canis Major.
θ Canis Majoris adalah bintang raksasa jingga dengan magnitudo +4.08. Bintang ini berada pada jarak 252 tahun cahaya dari Bumi.
Pada Almagest, bintang ini disebut sebagai quae in auribus, berarti "yang berada di telinga (sang anjing besar)".


11. Vy Canis Majoris (Vy CMa):
adalah bintang maha maharaksasa merah yang terletak di rasi Canis Major. Dengan antara 1800 sampai 2100 kali jari-jari matahari (8,4-9,8 satuan astronomi, 3.063 juta km atau 1,7 miliar mil dalam diameter), bintang ini menjadi bintang paling besar dan juga menjadi salah satu bintang paling bercahaya yang pernah diketahui selama ini. Bintang ini terletak sekitar 1.5 kiloparsecs (4,900 tahun cahaya, 4.6×1016km atau 2.9×1016mil) dari bumi. Tidak seperti kebanyakan bintang maharaksasa lainnya, yang biasanya bersistem bintang ganda, Vy CMa adalah bintang tunggal.


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Rasi_bintang_Canis_Major

Tidak ada komentar:

Posting Komentar