Pages

Rabu, 07 Maret 2012

Batu Berukir Lukiskan Supernova

Annular Eclipse Petroglyph Hohokam petroglyphs of a bright sun-like object next to a crescent at Hummingbird Point along the lower Gila River west of Gila Bend, Arizona. This might represent an annular solar eclipse, with the central object with rays being the sun before eclipse. The crescent to the right makes a perfect shape for the sun slightly before the maximum annual phase. Standing to the right of the boulder and looking across it towards the west, the configuration would be correct for the eclipse progression with the sun setting just before maximum eclipse. © Frank Zullo


Sebuah Petroglyph yang ditemukan di Arizona mungkin dibuat suku Hohokam untuk menggambarkan ledakan bintang pada 1006.

Sebuah petroglyph yang ditemukan di Arizona mungkin melukiskan ledakan bintang purba yang dilihat penduduk asli Benua Amerika ribuan tahun lalu. Jika benar, lukisan di permukaan batu tersebut mungkin satu-satunya bukti otentik penggambaran supernova yang terjadi pada tahun 1006.

Batu tersebut ditemukan di Taman Regional White Tanks di dekat Phoenix. Wilayah tersebut diperkirakan pernah ditempati suku Hohokam yang merupakan penduduk asli Benua Amerika antara tahun 500 hingga 1100.

Di musim panas tahun 1006, pengamat langit di Asia, Timur Tengah, dan Eropa dapat melihat kelahiran bintang baru di hamparan langit bagian selatan. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di konstelasi Lupus sebelah selatan rasi bintang Scorpio.

Meskipun tidak tahu apa yang dilihatnya, para astronom purba dengan jelas menyaksikan tarian cahaya saat sebuah bintang hancur berkeping-keping karena ledakan yang sangat dahsyat disebut supernova.

Supernova yang terjadi pada 1006 atau SN 1006 mungkin cahaya bintang paling terang yang terlihat dari Bumi sepanjang sejarah. Pada puncaknya, supernova memancarkan cahaya seperempat dari intensitas cahaya Bulan sehingga cukup untuk menerangi batuan yang mereka pakai untuk melukis meskipun malam hari.

Petroglyph Hohokam menggambarkan simbol scorpio (kalajengking) dan bintang-bintang yang sesuai dengan penggambaran posisi supernova terhadap rasi tersebut oleh astronom modern. Model tersebut dibuat oleh John Barentine, seorang astronom di Apache Point Observatory di New Mexico dan Gilbert Esquerdo, seorang asisten peneliti di Planetray Science Institute, Arizona.

"Jika memang demikian, temuan ini mendukung pendapat bahwa penduduk asli Benua Amerika mengamati perubahan langit di malam hari dan merekam dalam budayanya," kata Barentine. Temuan ini akan diumumkan dalam pertemuan Masyarakat Astronomi Amerika di Calgary, Kanada, Selasa (6/6).

Barentine yakin temuan ini dapat membantu para arkeolog memperkirakan umur petroglyph di daerah Selatan dan di tempat-tempat lain seluruh dunia. Menentukan umur lukisan-lukisan prasejarah yang dibuat penduduk asli Amerika selama ini sulit dilakukan karena kebanyakan tidak ada bahasa tulis. Selain itu, lukisan-lukisan tersebut tidak berkaitan dengan peninggalan suku-suku lainnya yang datang kemudian di wilayah tersebut.

"Metode kuantitatif seperti penanggalan karbon-14 merupakan alternatif untuk menentukan umur peninggalan benda seni prasejarah, namun cara tersebut tidak presisi mencapai beberapa dekade," ujar Barentine. Maka, lukisan yang yang dapat ditentukan umurnya dengan sangat tepat menjadi sangat berguna.

Petroglyph serupa yang ditemukan dekat Penasco Blanco di Monumen Nasional Ngarai Chaco, New Mexico juga diyakini menggambarkan supernova. Namun, mungkin supernova yang terjadi kemudian yaitu pada 4 Juli 1054.


Sumber:
www.space.com
http://ruritmediaonline.multiply.com/reviews/item/6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar