Pages

Sabtu, 04 Februari 2012

Isi Alquran Ternyata Telah Menjelaskan Adanya UFO

Kebanyakan manusia menyukai hal-hal yang sifatnya ghaib dan tidak terjangkau, misalnya ramalan harian berdasarkan astronomi yang kerapkali menjadi pembahasan wajib harian media. Hal ini menunjukkan, bahwa begitu besarnya antusiasme manusia soal ramalan, ditambah lagi sifat dasar manusia yang menyukai kondisi yang aman dan kepastian akan masa depan. Memang benar, masa depan layaknya piring terbang UFO (Unidentified Flying Object) yang penuh dengan misteri itu.



Lebih enak UFO itu disebut sebagai kendaraan masa depan, dan bukan kendaraan Alien dari planet lain seperti cerita-cerita yang berkembang selama ini, meskipun keberadaan UFO identik dengan keberadaan Alien. Mengapa demikian?

Logikanya sederhana, bayangkan jika Anda memiliki mesin waktu, lalu berkendaralah Anda dengan sebuah helikopter ke Abad Sebelum Masehi, dijamin pesawat itu bila tidak dianggap jelmaaan Dewa/Dewi, maka Anda pun juga akan dianggap sebagai makhluk yang berasal dari luar Bumi.

Penjelasan lebih ilmiahnya, bermuara pada teori relativitas einstein, tesla, teori string, dan seabreg teori fisika kuantum lainnya, yang kalau dijelaskan secara detail disini, maka akan butuh waktu yang tidak sebentar.

Ruang dan waktu itu relatif, Anda dan dunia ini juga relatif. Masih ingat dengan pelajaran fisika kuantum SMA? Pasti tahu tentang umur si kembar yang satu berada di bumi, dan satunya lagi di luar angkasa, kecepatan cahaya, dan lain sebagianya.

Pada pembahasan UFO ini, menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dari fisika kuantum/modern yang mana kita sering berujar, bahwa semua yang kita lihat dan rasakan itu ilusi, ilusi yang diciptakan otak kita.

Kita hidup dalam suatu rancangan dari sang Maha Tahu. Hanya Dia yang Pasti, sisanya permainan otak kita, dan semuanya akan terus berjalan sampai kita mati. Dan dunia dan isinya yang juga ilusi ini, kemudian akan berakhir (kiamat).

Maka benarlah kata Sang Maha Mengetahui, bahwa dunia ini bak permainan belaka. Jadi jangan terlalu serius menanggapi UFO. Apa yang kita tidak ketahui adalah masa depan, karena memang, kita tidak akan mengetahuinya.


Mengungkap Konstruksi Piring Terbang






"Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput (dari garisorbitnya), Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia?Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."(QS. 35 : 41)


Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia. Rawasia merupakan turunan dari kata rasa "meneguhkan, mengikat, menambat," dan dengan demikian memhliki arti "peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami," yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.

Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta, yaitu :

Pertama adalah gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik-menarik.

Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron.

Ketiga adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom.

Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.

Maka, dengan berbagai sistem Rawasia itu, terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun, meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia, akan tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda.

Hal itu tergantung pada jarak suatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari. Semakin dekat suatu planet pada matahari, semakin kecilah daya tarik magnetnya, dan semakin tebalah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya, bila suatu planet jauh dari matahari, maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis.

Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya. Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple. Contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri : Dari utara ke selatan, membujur Rawasia atau batang magnet yang memutari bumi ini sebanyak 3600 dalam waktu 24 jam, tepatnya 23 Jam 56 menit.

Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan di selatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang zaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.

Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahari. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari. Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung.

Jadi, magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini praktis membeku dan dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian, kita namakan dengan sistem Simple.

Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan, terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :


“Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari (bintang-bintang) mereka akan mendapat petunjuk.”(QS. 16 : 15-16)


Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas, akan terlihatlah kedua jarumnya tepat menunjuk ke arah utara dan selatan kutub putaran bumi.

Ini memperlihatkan, bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga. Adakalanya matahari itu miring ke selatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.

Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan, bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi, karena sebagai dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari. Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya (gravitasi) pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut dengan Equilibrium. Karena itulah, maka sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.

Al Qur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.

Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai, sedangkan daya jatuhnya ditiadakan? Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari, sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35 : 41 diatas.

Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh, jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya, kita pun terbentur kepada : Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu?

Caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal. Bila putaran
itu semakin cepat, maka akan semakin besarlah daya sentrifugal dan semakin kecilah dayagravitasi. Akhirnya, daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkatdengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.

Namun, tentu tidak sesederhana itu. Kita akan heran, bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa adanya tumpuan? Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan "Shuttling System", yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya merupakan tempat penumpang.

1. Bagian atas, kita namakan Positif, berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya lebih tebal dan berat.

2. Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir m`ssanya lebih tebal dan berat.

3. Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.






Selain itu, perlu ada sebuah mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah, apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara, ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.

Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak ke kiri oleh Negatif, disambut tolakan ke kanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur dengan begitu rupa, hingga hal itu menjadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi. Atau pinggiran itu boleh pula licin saja, maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.

Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya, akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh ke bumi. Karenanya, pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti di udara.

Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif yang berlawanan arah, hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.

Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan, serta untuk keperluan lainnya.

Akhirnya, pesawat itupun berupa piring terbang yang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, waterproof, dapat leluasa bergerak untuk bdrbagai keperluan di darat, di laut, dan di angkasa yang bebas tanpa bobot sekalipun. Baik dalam keadaan damai, maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.


Pesawat UFO Sudah Dibuat Oleh Nabi Sulaiman AS






Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada zaman Nabi Sulaiman AS. Hal ini terlihat dari ayat Al Qur'an berikut :


"Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum danpengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah (Rawasia) dan burung burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya."(QS. 21 : 79)


"Dan bagi Sulaiman, angin; yang perjalanannya di waktu pagi, sama dengan sebulanperjalanan dan di waktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang menyala-nyala.
Mereka mengerjakan untuk Sulaiman apa yang dia kehendaki dari gedung-gedungpencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih."(QS. 34 : 12-13)


Dari ayat diatas dapat diketahui, bahwa Nabi Sulaiman AS dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam, termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi, dan lain sebagainya, sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks ini khususnya adalah angin, sehingga dengan teknologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat, yang perjalanannya di waktu pagi lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan.

Jelas Nabi Sulaiman AS meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak. Makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca, meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.

Tentunya sang Nabi telah mempergunakan sebuah pesawat di dalam bepergiannya yang sangat cepat itu. Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat Al Qur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.

Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.

Ingat, selain berpangkat sebagai Nabi Allah, Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja pada masa itu. Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa kini. Kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana. Jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh dengan kendaraan darat memakan waktu -/+ 1 hari penuh (tanpa berhenti), dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.

Namun, Nabi Sulaiman? Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa. Bayangkan, berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini, bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.

Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Al Qur'an. Pada perhitungan dalam Al Qur'an dijelaskan :

1 hari Allah SWT = 1000 tahun manusia

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu."(QS. 22 : 47)

1 hari Malaikat = 50.000 tahun manusia

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun."(QS. 70 : 4)

Maksudnya : malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan, makan akan memakan waktu satu hari. Apabila hal itu dilakukan oleh manusia, maka akan memakan waktu limapuluh ribu tahun.

1 hari Nabi Sulaiman AS = 2 bulan manusia

"Dan kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula), dan kami alirkan cairan tembaga baginya. dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah kami, kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala."(QS. 34:12)

Maksudnya : bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari. Maka, jarakyang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad SAW Al,Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha (Isra Miraj) melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya, dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah.


Teknologi Transformasi






Sungguh, Allah Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Pada bagian yang lain, Al Qur'an juga menyatakan, bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup teknologi transformasi. Ingat pada peristiwa pemindahan singgasana Ratu Saba' (RatuBilqis/Balqis) yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.


"Dia berkata : "Wahai masyarakatku, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?"
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin : "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu, sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab : "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu, sebelum matamu berkedip."
Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata : "Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."(QS. 27 : 38-40)


Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut di pandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah yang maju sekali.

Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Balqis menjadi semacam energi, tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah, namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.

Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negeri Saba' di Yaman ke negeri Nabi Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km/detik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai ke negeri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.

Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya (proses materialisasi). Artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali ke bentuk dan tempat asalnya semula. Sesungguhnya energi (at-thaqqah) dan materi (al-maddah) adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi, dan begitu pula sebaliknya.

Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom, antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.

Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel (particel accelerator).

Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.

Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang.

Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro, ke tempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.

Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan ke daerah mana saja di muka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan ke bulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.

Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna, sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi, guna melakukan tugas pokoknya.

Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu di udara. Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik, kemudian energi listrik, dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.

Itulah sebabnya kita mendapatkan, bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya (hanya bagian kecil) saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.

Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya, ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain, sehingga akhirnya menjadi timah.

Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Balqis, lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu, dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro, kemudian gelombang ini kita terima lagi, lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau kalau berdarkan Artikel Studi Krisis Pemahaman Islam diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Balqis itu.

Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktek ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Balqis, baik kakinya maupun tangannya.






Namun, hasil yang dicapai oleh para prajurit Nabi Sulaiman AS adalah 100%, sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an :


"Dia berkata : "Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya : "Serupa inikah singgasanamu?" Dia menjawab : "Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri."(QS. 27 : 41-42)


Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi di setiap negeri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitu pula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya yang mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :


"Dan mereka mengikuti apa yang di baca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan : "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur."(QS. 2 : 102)


Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalami ilmunya, baik di bidang teknologi, maupun psikologi. Dia juga mengetahui, bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab. Dia pesimis, bahwa sepeninggalnya kelak, kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera, sebagaimana sewaktu dia masih ada. Selain itu, ia juga khawatir, bahwa ketinggian teknologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia, jika sampai jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karenanya, Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :


"Dia berkata : "Ya Tuhanku! Berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi."(QS. 38 : 35)


Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.

Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa, disertai pula kemampuannya berbahasa binatang, sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia, serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya, lengkap dengan segala kemajuan teknologinya, termasuk transformasi.


"Bagi Nabi Sulaiman, angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya ke negeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu."(QS. 21 : 81)


"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib."(QS. 27 : 17)


"Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakanpekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka (bagi Sulaiman)."(QS. 21 : 82)


"Dikatakan kepadanya : "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia (Sulaiman) : "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam."(QS. 27 : 44)


Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia? Sungguh sukar untuk dibayangkan. Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang presentasinya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan sebutan UFO dan berbagai fenomena yang mengelilinginya, tidak lain dan tak bukan adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini, dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu (Dajjal?) untuk membuat keributan di dunia ramai saat ini.

Selanjutnya, Anda bisa membaca secara lebih luas dan dalam lagi mengenai kemungkinan ini pada buku : "Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda" karangan Muhammad Isa Dawud terbitan Pustaka Hidayah 1996, yang dilengkapi dengan berbagai dalil dan fakta yang tentunya bentuk penguraian beliau akan berbeda dengan apa yang diuraikan dan pahami disini.

Selain itu, Anda juga dapat membaca buku Makhluk Angkasa Luar & Al Qur'an" karangan Su'ud Muliadi SM HK, terbitan PT. Garoeda Boeana Indah Pasuruan. Disana Anda akan mendapatkan banyak sekali fakta-fakta dan data-data yang otentik seputar UFO dan kejadian-kejadian yang melingkupinya dari abad ke abad.

Pasti pusing kan? Tapi seru, kalau kita benar-benar bisa membuat UFO, maka kendaraan manapun tidak membutuhkan lagi tenaga yang berasal dari sisa fosil (minyak), akan tetapi pakai tenaga diri sendiri atau tenaga gravitasi elektromagnetik bumi. Rasa-rasanya jadi teringat Nikola Tesla, konon dulu dia pernah menemukan mobil tanpa bensin dan kuda, ketika dia ditanya darimana tenaga kendaraan itu bisa berjalan, dia jawab "dari dirinya sendiri"; dan akhir kehidupan tesla berakhir misterius dengan hasil penemuan yang ditutup-tutupi dari publik.





sumber: http://www.goodpaste.com/2011/07/isi-alquran-ternyata-telah-menjelaskan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar